Saturday 6 January 2018

Sirkuit Otak Terkait Dengan Kewaspadaan

anda peneliti atau suka dengan informasi perihal penelitian ?
Simak gosip dibawah ini.

Sekilas :
  1. Periset menemukan sirkuit otak yang mengatur kewaspadaan pada ikan dan tikus.
  2. Temuan ini bisa membantu peneliti lebih memahami sirkuit otak yang terlibat dalam kondisi kesehatan mental yang terkait dengan kewaspadaan, menyerupai kecemasan dan mania.


Para ilmuwan mengungkapkan jenis neuron yang mendukung kewaspadaan dengan memakai metode molekuler yang disebut MultiMAP dalam larva ikan zebra transparan. Beberapa jenis neuron berkomunikasi dengan mensekresikan khasiat serotonin kimiawi (merah), dopamin dan noradrenalin (kuning) dan asetilkolin (cyan).

Para ilmuwan mengungkapkan jenis neuron yang mendukung kewaspadaan dengan memakai metode molekuler yang disebut MultiMAP dalam larva ikan zebra transparan. Beberapa jenis neuron berkomunikasi dengan mensekresikan khasiat serotonin kimiawi (merah), dopamin dan noradrenalin (kuning) dan asetilkolin (cyan).

Betapa waspada, atau waspada, anda sepanjang hari sanggup mensugesti kemampuan anda untuk melaksanakan kiprah sehari-hari. Banyak hal yang bisa mengubah cara pandang yang anda rasakan, menyerupai berapa banyak tidur atau kafein yang anda alami. Karena terlalu waspada atau tidak cukup waspada juga bisa menjadi mengambarkan kondisi kesehatan mental tertentu, menyerupai kegelisahan, mania, atau depresi.

Para ilmuwan telah mencar ilmu banyak perihal bagaimana otak mengatur tidur atau berdiri pada umumnya. Namun kurang diketahui perihal bagaimana otak mengatur perubahan kewaspadaan sepanjang hari.

Untuk memeriksa sel otak mana (neuron) mengatur kewaspadaan, sebuah tim yang dipimpin oleh Drs. Karl Deisseroth dan Matthew Lovett-Barron di Stanford University menganalisis acara sel otak pada ikan zebra dan tikus dikala mengukur waktu reaksi mereka. Penelitian ini didukung sebagian oleh National Institute of Mental Health (NIMH) NIH dan National Institute on Drug Abuse (NIDA). Hasilnya dipublikasikan secara online di Sel pada tanggal 2 November , pada 2017.

Tim membuat sebuah teknik yang disebut MultiMAP (Multiplexed-alignment of Molecular and Activity Phenotypes) untuk melacak dan mengidentifikasi neuron dan sirkuit yang diaktifkan selama keadaan otak tertentu. Dengan memakai teknik ini, peneliti melacak acara puluhan ribu sel otak ikan zebra sementara ikan tersebut disajikan dengan rangsangan yang memalsukan pemangsa yang mendekat. Mereka mengukur kewaspadaan dengan mengukur berapa usang ikan tersebut menggoyang ekor mereka sebagai respons terhadap stimulus yang mengancam.

Analisis molekuler mengidentifikasi beberapa jenis sel yang berbeda yang diaktifkan dikala ikan paling waspada dan responsif. Ini termasuk neuron yang melepaskan utusan kimiawi yang mengubah acara sel otak lainnya. Mengkonfirmasi hasil penelitian sebelumnya, mereka mengidentifikasi neuron yang mensekresi norepinephrine sebagai aktif dalam kewaspadaan. Selain itu, teknik mereka memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi jenis sel lain yang sebelumnya tidak terbukti terlibat dalam kewaspadaan, termasuk asetilkolin, serotonin, dopamin, dan neuron yang mensekresikan peptida.

Para peneliti mencari rangkaian sel otak ini di otak tikus. Mereka menemukan bahwa ada jenis dan sirkuit sel serupa yang mengatur kewaspadaan pada tikus. Aktivasi rangkaian tertentu memakai optogenetics, yang memakai cahaya untuk mengaktifkan atau menghambat neuron tertentu, membuat tikus lebih waspada atau mengurangi waktu reaksi mereka.

"Kewaspadaan sudah tidak waras menandai negara menyerupai mania dan yang terlihat pada gangguan stres dan depresi pasca trauma," kata Direktur NIMH Dr. Joshua Gordon. "Memperoleh keakraban dengan pemain molekuler dalam sebuah sikap menyerupai yang dibutuhkan alat gres ini suatu hari nanti sanggup menyebabkan intervensi klinis yang menargetkan keadaan otak disfungsional."

Baca juga : kunci acara fisik untuk menjaga berat tubuh ideal

Friday 5 January 2018

Aktivitas Fisik Merupakan Kunci Menjaga Berat Tubuh Tetap Ideal

Banyak Orang Ingin menurunkan berat tubuh dengan cara yang kurang tepat. Coba kita simak Cara menurunkan berat tubuh menurut penelitian.

Sekilas :
  1. Analisis metabolik yang hati-hati terhadap kontestan dalam kompetisi "The Biggest Loser" menemukan peningkatan acara fisik menjadi kunci untuk menjaga berat tubuh turun.
  2. Hasilnya mendukung temuan sebelumnya bahwa tingkat acara fisik yang tinggi sangat penting untuk perawatan jangka panjang berat tubuh yang hilang.

Wanita mengikat tali sepatunya
Enam tahun sesudah mengambil bab dalam acara penurunan berat badan, mereka yang mempertahankan acara fisik tingkat tinggi tidak mendapat kembali sejumlah besar berat badan.

Lebih dari 2 dari setiap 3 orang cendekia balig cukup akal di seluruh negeri kelebihan berat tubuh atau obesitas. Kelebihan berat tubuh meningkatkan risiko anda terkena duduk kasus kesehatan yang serius, termasuk penyakit jantung, tekanan darah tinggi, diabetes tipe 2, watu empedu, duduk kasus pernapasan, dan kanker tertentu.

Rencana makan sehat dan acara fisik rutin membantu menurunkan berat badan. Namun, menjaga berat tubuh yang hilang sulit bagi banyak orang. Bobot tubuh mencerminkan keseimbangan yang rumit antara jumlah energi yang dikonsumsi (kalori) dan jumlah energi yang dipakai oleh tubuh. Periset telah bekerja untuk memahami aspek diet dan acara fisik mana yang paling penting untuk pengendalian berat badan.

Sebuah tim yang dipimpin oleh Dr. Kevin D. Hall dari NIH National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) mempelajari penerima dalam sebuah season "The Biggest Loser," sebuah kompetisi penurunan berat tubuh di televisi. Dari 16 kompetitor yang terdaftar, 14 orang ikut serta dalam studi follow-up 6 tahun kemudian. Setelah kehilangan rata-rata sekitar 132 kilogram selama 30 ahad diet intensif dan periode latihan, banyak penerima mendapat kembali sejumlah besar berat tubuh sesudah acara selesai. Tapi ada banyak variasi di antara mereka.

Para peneliti mengeksplorasi bagaimana acara fisik dan asupan energi terkait dengan pemeliharaan berat badan. Pada awal, ahad ke 6, dan ahad ke 30 kompetisi, serta 6 tahun kemudian, tim mengukur lemak tubuh peserta, total pengeluaran energi, dan tingkat metabolisme istirahat - energi yang dibakar selama tidak aktif. Untuk menghitung tingkat acara fisik masing-masing peserta, para ilmuwan mengurangi tingkat metabolisme istirahat dari total pengeluaran energi. Mereka memilih asupan kalori dengan memakai berat tubuh yang diamati dan perubahan lemak tubuh bersamaan dengan pengukuran pengeluaran energi total. Hasilnya muncul dalam terbitan Obesitas November 2017 .

Enam tahun sesudah kompetisi, tujuh penerima mempertahankan berat tubuh rata-rata sekitar 25% dari berat awal mereka. Tujuh lainnya kembali ke berat yang berada di dalam 1% dari berat awal mereka. Asupan kalori kedua kelompok juga berkurang dari sebelum kompetisi dimulai. Perbedaan utamanya ialah pada tingkat acara fisik. Pengelola penurunan berat tubuh meningkatkan acara fisik mereka dengan rata-rata 160% dari sebelum kompetisi dimulai, sementara mereka yang memperoleh berat tubuh mereka hanya mengalami kenaikan 34%.

Para ilmuwan menghitung bahwa peningkatan acara fisik moderat sekitar 80 menit per hari atau 35 menit per hari diharapkan acara yang berpengaruh untuk mempertahankan berat tubuh yang hilang. Jumlah ini jauh lebih besar daripada rekomendasi terkini untuk acara fisik sehari-hari.

"Meskipun ini ialah penelitian kecil, ini ialah yang pertama memakai pengukuran asupan kalori dan acara fisik secara akurat dan obyektif sebelum, selama penurunan berat badan, dan bertahun-tahun kemudian," Hall mengatakan. "Temuan kami konsisten dengan penelitian lain di mana penerima yang menahan berat tubuh mereka melaporkan acara fisik secara signifikan lebih banyak daripada mereka yang mendapat kembali berat tubuh mereka."
-oleh Harrison Wein, Ph.D.

Berdasarkan penelitian di atas, sanggup di simpulkan bahwa "AKTIVITAS FISIK MERUPAKAN KUNCI UNTUK BERAT BADAN YANG IDEAL"

Baca juga : Memblokir asam lambung sanggup memicu penyakit hati kronis

Memblokir Asam Lambung Sanggup Memicu Penyakit Hati Kronis

Berdasarkan Penelitian Ternyata Obat Penekan Asam Lambung tidak baik bila sering di gunakan.
Detailnya Langsung ke TKP

Sekilas :
  1. Sebuah studi gres menemukan bahwa pembekuan asam lambung sanggup mengakibatkan pertumbuhan basil usus yang berlebih yang kemungkinan berkontribusi pada peradangan dan kerusakan hati.
  2. Temuan ini mengatakan bahwa beberapa obat asam surut (mulas) yang banyak dipakai sanggup memperburuk penyakit hati kronis.

  3. Hati mempunyai banyak fungsi penting, termasuk membantu mencerna masakan dan proses serta mendistribusikan nutrisi. Hati yang sehat dibutuhkan untuk bertahan hidup. Hati sanggup beregenerasi setelah rusak. Namun, cedera berulang atau tahan usang sanggup mengakibatkan jaringan parut terbentuk. Jaringan parut pada hati sanggup mengakibatkan sirosis, suatu kondisi di mana hati tidak sanggup berfungsi secara normal. Sirosis hati yaitu penyebab utama janjkematian di seluruh dunia.

    Banyak kondisi yang sanggup berkontribusi pada pengembangan sirosis, termasuk obesitas, yang terkait dengan penyakit hati berlemak non-alkohol (NAFLD), dan steatohepatitis non-alkohol (NASH), suatu bentuk NAFLD dimana anda juga mempunyai peradangan dan kerusakan sel hati. . Tapi penyalahgunaan alkohol menyumbang sekitar setengah dari janjkematian terkait sirosis.

    Perubahan mikroorganisme usus anda, atau mikrobiota, sanggup mempengaruhi perkembangan penyakit hati. Menyalahgunakan alkohol mengubah mikroba di usus anda. Makara bisalah kelas obat mulas yang umum dipakai disebut penghambat pompa proton (PPI), yang menghambat sekresi asam lambung. PPI sering dipakai oleh orang-orang yang mempunyai penyakit hati kronis. Namun, dampak dari pengobatan terhadap perkembangan penyakit hati ini belum diketahui.

    Bakteri tumbuh pada cawan petri
    Pada tikus, beberapa obat asam surutnya asam meningkatkan pertumbuhan basil Enterococcus, yang ditunjukkan di sini secara artifisial bercahaya merah, di usus. Bakteri ini sanggup berpindah ke hati dan mempengaruhi fungsinya. UC San Diego Kesehatan
    Untuk menyidik apakah pemblokiran asam lambung mempengaruhi penyakit hati kronis, tim yang dipimpin oleh Dr. Bernd Schnabl di Universitas California San Diego School of Medicine melihat PPI dalam model tikus dari tiga jenis penyakit hati-penyakit hati akhir alkohol, NAFLD, dan NASH - dan pada manusia. Studi ini dibiayai sebagian oleh Institut Nasional NIH perihal Penyalahgunaan Alkohol dan Alkoholisme (NIAAA). Hasil diterbitkan pada 16 Oktober 2017 di Nature Communications .

    Tim tersebut memblokir asam lambung pada tikus dengan cara genetis menghapus gen yang mengendalikan sekresi asam lambung atau dengan pertolongan omeprazol PPI (Prilosec). Kondisi hati pada ketiga model penyakit ini memburuk ketika tikus kekurangan asam lambung.

    Para peneliti menemukan bahwa tikus yang kekurangan asam lambung mempunyai tingkat basil usus yang lebih tinggi serta ketidakseimbangan di antara mikroba. Secara khusus, tikus telah meningkatkan kadar Enterococcus dalam nyali mereka. Eksperimen lebih lanjut mengemukakan bahwa basil ini sanggup mencapai hati, dimana sanggup mengakibatkan radang hati dan kerusakan.

    Tim melihat apakah orang yang menggunakan PPI mempunyai perubahan mikrobiota yang serupa. Mereka mengumpulkan sampel tinja dari orang sehat sebelum dan sehabis perawatan PPI. Setelah dua minggu, mereka yang menggunakan pengobatan PPI juga mempunyai jumlah Enterococcus yang lebih tinggi .

    Para peneliti selanjutnya menyidik apakah mungkin ada kaitan antara PPI dan pengembangan penyakit hati alkoholik. Mereka melihat 4.830 pasien dengan diagnosis gangguan penggunaan alkohol. Di antaranya, 36% menggunakan PPI. Analisis mengatakan bahwa penggunaan PPI meningkatkan risiko penyakit HIV selama 10 tahun (20,7% untuk pengguna aktif; 16,1% untuk pengguna sebelumnya; 12,4% untuk mereka yang tidak pernah menggunakan PPI).

    "Temuan kami mengatakan bahwa kenaikan penggunaan obat penekan asam [perut] baru-baru ini mungkin telah berkontribusi terhadap peningkatan insiden penyakit hati kronis," kata Schnabl. "Kami yakin dokter harus mempertimbangkan untuk menahan obat yang menekan asam lambung kecuali ada indikasi medis yang kuat."
    -Tianna Hicklin, Ph.D.

Mengganti Basil Usus Dalam Penyakit Crohn

anda mengetahui penyakit Crohn? Bagi anda yang gres mendengarnya atau bagi yang ingin tambah pengetahuan silahkan baca hasil penelitian penyakit tersebut .

Sekilas :

  1. Periset menemukan bahwa enzim yang disebut urease mengubah komposisi basil dalam usus tikus dan menyebabkan penyakit radang usus.
  2. Studi tersebut mengatakan bahwa urease mungkin menjadi sasaran potensial untuk mengobati penyakit radang usus besar menyerupai penyakit Crohn dan kolitis ulserativa.


Pria di dingklik taman menahan perutnya alasannya ialah ketidaknyamanan
Temuan ini menyarankan pendekatan potensial untuk membuatkan pengobatan gres untuk penyakit radang usus.

Penyakit Crohn ialah penyakit kronis yang menyebabkan radang dan iritasi pada kanal pencernaan. Hal ini sanggup menyebabkan rasa sakit yang parah, diare, dan absorpsi nutrisi yang buruk, yang sanggup menghambat pertumbuhan anak pada perkara yang parah. Penyakit ini paling sering dimulai secara sedikit demi sedikit dan sanggup menjadi lebih jelek seiring berjalannya waktu. Dokter tidak yakin apa penyebab penyakit Crohn. Beberapa jago menyarankan bahwa perubahan mikrobioma usus - komunitas mikroba, menyerupai basil dan virus, hidup di usus - mungkin berperan.

Bakteri usus membasmi nitrogen di usus kita untuk menghasilkan asam amino dan enzim yang mereka butuhkan untuk berkembang. Beberapa jenis basil yang mengambil alih usus sanggup menyebabkan penyakit usus inflamasi, termasuk penyakit Crohn.

Untuk memeriksa hubungan antara metabolisme nitrogen basil dan penyakit radang usus, tim yang dipimpin oleh Dr. Gary D. Wu di University of Pennsylvania menganalisis mikroba usus dan asam amino pada pasien penyakit Crohn. Penelitian ini didukung oleh Institut Nasional Diabetes dan Pencernaan dan Penyakit Ginjal NIH (NIDDK) dan Institut Nasional Ilmu Kesehatan Umum (NIGMS). Hasilnya dipublikasikan dalam Science Translational Medicine pada tanggal 15 November , pada 2017.

Hasil kerja tim sebelumnya mengatakan peningkatan acara pada gen yang terkait dengan metabolisme nitrogen pada sampel tinja yang diambil dari 90 belum dewasa dengan penyakit Crohn dibandingkan dengan sampel dari 26 anak yang sehat. Dalam studi ketika ini, para peneliti menemukan kadar asam amino yang lebih tinggi dan turunannya dalam sampel tinja dari orang-orang dengan penyakit Crohn. Ini berkorelasi dengan tingkat tinggi sekelompok basil usus yang disebut Proteobacteria.

Beberapa basil di usus besar memakai enzim yang disebut urease untuk menghasilkan amonia. Amonia berfungsi sebagai utama sumber dari nitrogen untuk memberi makan pertumbuhan mereka. Para peneliti melacak nitrogen pada tikus dengan basil usus normal, basil usus yang habis, atau usus yang habis dan dikonolonisasi dengan basil yang mempunyai tingkat urease rendah. Mereka menemukan bahwa enzim tersebut memungkinkan basil usus menghasilkan amonia yang lalu dipakai untuk menciptakan asam amino.

Para ilmuwan menghapus mikrobiom usus pada tikus dan lalu memperkenalkan Escherichia coli (sejenis Proteobacteria) yang direkayasa secara genetis untuk menghasilkan tingkat urease tinggi atau rendah. Tingkat tinggi urease menyebabkan Proteobacteria berkembang dalam keberanian tikus. Tingkat urease yang rendah menyebabkan mikrobiom usus sehat.

Pada tikus yang rentan terhadap kolitis, tingginya tingkat urease memperburuk kolitis. Tikus ini kehilangan berat tubuh lebih banyak dan mengalami lebih banyak radang daripada tikus yang diberi E. coli yang menghasilkan tingkat urease rendah.

Dengan memakai teknik yang sama dengan yang dipakai untuk menghapus mikrobioma usus pada tikus, tim tersebut mengatakan bahwa mereka sanggup mengurangi basil usus pada lima orang. Ini mengatakan cara untuk mengubah basil usus pada orang-orang yang sanggup menyebabkan mikrobiom lebih sehat.

"Karena itu satu enzim tunggal yang terlibat dalam proses ini, ini mungkin solusi yang tepat," kata Wu. "Gagasannya ialah bahwa kita sanggup 'merancang' komposisi mikrobiota dengan cara yang tidak mempunyai enzim spesifik ini."

Kelompok ini kini memeriksa perawatan untuk penyakit Crohn menurut temuan ini dalam penelitian klinis.
-Tianna Hicklin, Ph.D.


Apa Itu Penyakit Creutzfeldt-Jacob?

Prion ditemukan di kulit orang-orang dengan penyakit Creutzfeldt-Jakob

Sekilas

  • Periset mendeteksi protein prion asing di kulit hampir dua lusin orang yang meninggal akhir penyakit Creutzfeldt-Jakob.
  • Hasilnya menawarkan bahwa sampel kulit sanggup dipakai untuk mendeteksi penyakit prion.


Otak seorang pasien yang meninggal akhir CJD sporadis (atas) muncul hampir identik dengan otak tikus yang diinokulasi dengan prion infeksius yang diambil dari kulit pasien yang meninggal akhir penyakit (bawah). Case Western Reserve University

Penyakit Creutzfeldt-Jakob (CJD) ialah salah satu dari banyak jenis penyakit prion manusia. Penyakit prion insan ialah penyakit otak yang mengakibatkan demensia dan tanda-tanda neurologis lainnya. Mereka disebabkan oleh protein yang biasanya tidak berbahaya yang menjadi cacat, berkerumun, dan terakumulasi di otak. Akumulasi gugus ini dikaitkan dengan kerusakan jaringan yang mengakibatkan lubang menyerupai spons di otak. Penyakit prion insan sulit untuk didiagnosis, tidak sanggup diobati, dan fatal.
Penyakit Creutzfeldt-Jakob sanggup terjadi secara sporadis atau diwariskan. CJD sporadis ialah penyakit prion insan yang paling umum. Hal ini disebabkan oleh transformasi impulsif prion normal ke yang abnormal. CJD sporadis mensugesti kira-kira satu per juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya.
Sementara penyakit prion sebagian besar terkait dengan otak, ilmuwan telah menemukan protein prion infektif asing di organ lain, termasuk limpa, ginjal, paru-paru, dan hati. CJD diketahui sanggup ditularkan melalui alat medis atau jaringan yang terinfeksi selama mekanisme medis invasif, menyerupai yang melibatkan sistem saraf sentra dan kornea. Potensi penularan melalui mekanisme yang melibatkan kulit tetap tidak jelas.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh Dr. Byron Caughey dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular NIH (NIAID) dan Drs. Wenquan Zou dan Qingzhong Kong di Case Western Reserve University School of Medicine menguji protein prion asing di kulit orang-orang yang meninggal akhir CJD. Mereka memakai tes yang disebut Real-Time Quaking-Induced Conversion (RT-QuIC) yang dikembangkan oleh kelompok Caughey di Laboratorium Rocky Mountain milik NIAID. Hasil diterbitkan pada 22 November 2017, dalam Science Translational Medicine .
Para ilmuwan menganalisis sampel jaringan kulit dari 38 pasien-21 yang telah meninggal akhir CJD sporadik, 2 dari bentuk CJD lain, dan 15 yang meninggal lantaran karena lain. Sampel berasal dari atas kepala, di bersahabat telinga, dan punggung bawah. Mereka juga menganalisis jaringan otak.
RT-QuIC benar mendeteksi protein prion asing pada sampel kulit dari setiap orang dengan CJD namun tidak ada sampel dari kelompok non-CJD. Namun, tidak ada satu lokasi kulit pada penderita CJD yang selalu positif. Dari tiga area kulit, tempat bersahabat indera pendengaran mempunyai acara tertinggi dan paling konsisten dalam tes RT-QuIC (94%). Secara keseluruhan, acara pada sampel kulit orang dengan CJD ialah 1.000 hingga 100.000 kali lebih rendah daripada pada sampel jaringan otak.
Para ilmuwan selanjutnya menginokulasi tikus "manusia" (direkayasa untuk menciptakan protein prion manusia) dengan ekstrak otak atau kulit dari dua orang dengan CJD sporadik. Semua tikus menyebarkan penyakit prion dan mempunyai degenerasi otak dan tanda-tanda lainnya. Namun, penyakit ini memakan waktu sekitar dua kali lebih usang (sekitar 400 hari) untuk berkembang pada tikus yang mendapatkan ekstrak kulit.
"Perspektif penting dikala menafsirkan hasil ini," Caughey mencatat. "Penelitian ini memakai tikus buatan insan dengan ekstrak jaringan yang diinokulasi eksklusif ke otak, sehingga sistem ini sangat prima untuk infeksi. Tidak ada bukti bahwa penularan sanggup terjadi dalam situasi dunia faktual melalui kontak kulit biasa. Namun, akibatnya menjadikan pertanyaan transmisi yang memerlukan penelitian lebih lanjut. "Misalnya, mekanisme medis tertentu yang melibatkan kulit mungkin menjadikan beberapa risiko penularan.
Temuan ini menawarkan bahwa RT-QuIC sanggup dipakai dengan sampel jaringan kulit sebagai tes diagnostik untuk penyakit prion. Para ilmuwan kini menilik kapan dan di mana protein prion patologis muncul di kulit, dan bagaimana cara melumpuhkan bentuk infeksinya. 

Jalan Kaki Dapat Menyembuhkan Penyakit Arteri Perifer


Sekilas
  • Sebuah studi ihwal orang-orang dengan penyakit arteri perifer memperlihatkan bahwa latihan treadmill selama 12 ahad memperbaiki jarak berjalan kaki, namun sebuah obat yang disebut faktor stimulasi koloni granulosit-makrofag (GM-CSF) tidak melakukannya.
  • Temuan dari penelitian sebelumnya mempunyai hasil yang beragam, dengan beberapa memperlihatkan bahwa GM-CSF sanggup membantu mengobati penyakit ini.
  • Pasangan Senior African American berjalan melalui hutan
  • Program latihan treadmill membantu memperbaiki jarak berjalan di antara orang-orang dengan penyakit arteri perifer.

Penyumbatan di arteri yang memasok darah ke kaki biasa terjadi pada orang remaja yang lebih tua. Kondisi ini, yang dikenal sebagai penyakit arteri perifer, disebabkan oleh plak yang terbentuk di arteri. Plak ini sanggup mengurangi fatwa darah. Bila itu terjadi, otot dan jaringan lainnya tidak sanggup mendapatkan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan dari darah. Karena olahraga meningkatkan kebutuhan oksigen, berjalan sanggup memicu tanda-tanda ibarat kelelahan dan rasa sakit di kaki. Setelah beristirahat selama beberapa menit, orang-orang dengan penyakit arteri perifer memperhatikan bahwa nyeri kaki biasanya memudar lantaran fatwa darah dan pengiriman oksigen kembali cukup.

Studi sebelumnya terhadap orang remaja dengan penyakit arteri perifer menyarankan bahwa obat yang disebut granulocyte-macrophage colony-stimulating factor (GM-CSF) sanggup membantu mereka berjalan lebih jauh tanpa kelelahan dan rasa sakit. GM-CSF memobilisasi sel induk di sumsum tulang untuk pindah ke fatwa darah. Penelitian pada binatang memperlihatkan bahwa sel punca ini, yang memproduksi sel darah putih, mungkin mempunyai banyak acara yang sanggup memperbaiki kesehatan pembuluh darah perifer.

Dr. Mary M. McDermott di Universitas Northwestern Feinberg School of Medicine memimpin sebuah penelitian untuk memilih apakah GM-CSF dikombinasikan dengan olahraga sanggup memperbaiki jarak berjalan di antara orang-orang dengan penyakit arteri perifer. Penelitian ini didukung oleh NIH National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) dan National Institute on Aging (NIA). Hasilnya muncul secara online di Journal of American Medical Association pada tanggal 15 November 2017.

Para peneliti secara acak menugaskan 210 orang renta yang mempunyai penyumbatan di arteri kaki mereka ke dalam satu dari empat kelompok: GM-CSF dan latihan treadmill, GM-CSF saja (dengan kelas pendidikan kesehatan yang bertugas sebagai plasebo untuk latihan treadmill), latihan treadmill sendiri ( dengan obat plasebo), atau kelas pendidikan kesehatan sendiri (dengan obat plasebo). Peserta mendapatkan GM-CSF atau plasebo selama dua minggu. Orang-orang dalam dua kelompok yang menjalani latihan treadmill bekerja dengan hebat fisiologi latihan tiga kali per ahad selama enam bulan, bekerja hingga 50 menit berjalan per sesi.

Para peneliti membandingkan sejauh mana masing-masing akseptor sanggup berjalan dalam 6 menit sebelum perawatan dan sehabis 12 minggu. Seperti yang diharapkan, berolahraga saja memperbaiki jarak berjalan lebih jauh dari kelas kesehatan saja. Tanpa diduga, penggabungan GM-CSF dengan latihan treadmill tidak memperbaiki jarak tempuh 6 menit lebih banyak dibanding latihan treadmill saja. Jarak jalan kaki juga tidak diperbaiki untuk GM-CSF.

"Ada banyak minat dalam terapi sel induk, dan ini yaitu percobaan terapi jenis ini yang dilakukan hingga ketika ini pada orang-orang dengan penyumbatan di arteri kaki mereka," McDermott mengatakan. "Sangat mengecewakan bahwa kami tidak melihat manfaat dari ini lantaran terapi yang sangat sedikit tersedia untuk pasien dengan penyakit arteri perifer, dan penelitian sebelumnya menyarankan bahwa obat ini mungkin bermanfaat. Penelitian lebih lanjut diharapkan untuk mengidentifikasi terapi gres yang efektif. "

"Meskipun percobaan ini tidak memperlihatkan manfaat pemanis dari mobilisasi sel induk oleh GM-CSF pada individu dengan [penyakit arteri perifer], namun hal itu sekali lagi menegaskan manfaat latihan pada kapasitas berjalan yang telah diamati pada penelitian sebelumnya," kata Dr. Diane Reid dari NHLBI "Pelaporan segera hasil uji klinis negatif, ibarat yang dilakukan di sini, memperlihatkan isu berharga untuk memandu arah penelitian masa depan ihwal terapi gres yang potensial."
-oleh Geri Piazza

Apa Itu Diabetes?



Pengertian
Diabetes terjadi ketika glukosa darah anda, yang juga disebut gula darah, terlalu tinggi. Glukosa darah tinggi sanggup mengakibatkan duduk kasus kesehatan dari waktu ke waktu. Jenis utama diabetes ialah tipe 1, tipe 2, dan gestasional.

Gejala & Penyebab
Meningkatnya haus dan kencing, merasa lelah, penurunan berat tubuh yang tidak sanggup dijelaskan, dan penglihatan kabur ialah tanda-tanda diabetes. Banyak orang tidak mempunyai tanda-tanda dan tidak tahu mereka menderita diabetes. Setiap jenis diabetes mempunyai penyebab yang berbeda.

Faktor Risiko untuk Diabetes Tipe 2
anda lebih mungkin terkena diabetes tipe 2 bila anda mempunyai riwayat keluarga diabetes, kelebihan berat badan, atau berusia di atas 45 tahun. Ketidakaktifan fisik, ras, dan duduk kasus kesehatan tertentu juga menghipnotis peluang anda terkena diabetes tipe 2. Riwayat diabetes gestasional merupakan faktor risiko bagi wanita.

Mencegah Diabetes Tipe 2
anda sanggup mencegah atau menunda diabetes tipe 2 dengan menurunkan berat tubuh bila anda kelebihan berat badan, aktif selama 30 menit hampir setiap hari dalam seminggu, dan mengikuti planning makan dengan kalori rendah. Beberapa orang juga mengonsumsi metformin obat diabetes untuk membantu mencegah diabetes tipe 2.

Tes & Diagnosis Diabetes
Tes untuk mendiagnosis diabetes dan prediabetes mencakup tes A1C, tes glukosa plasma puasa, dan tes glukosa plasma acak. Tes untuk diabetes gestasional mencakup tes tantangan glukosa dan tes toleransi glukosa oral.

Penanganan Diabetes
Penanganan diabetes berarti mengontrol glukosa, tekanan darah, dan kolesterol darah, dan berhenti merokok bila anda merokok. Diet sehat dan acara fisik juga penting. Bekerjalah dengan tim perawatan kesehatan untuk menciptakan planning perawatan diabetes yang sesuai untuk anda.

Insulin, Obat-obatan, & Pengobatan Diabetes lainnya
Mengikuti planning perawatan diabetes anda mungkin termasuk meminum pil diabetes, insulin, atau suntikan lainnya, serta obat-obatan untuk duduk kasus kesehatan terkait. Beberapa jenis operasi, ibarat operasi penurunan berat badan, mungkin pilihan orang-orang tertentu dengan diabetes.

Diet Diabetes, Makan, & Aktivitas Fisik
Rencana makan diabetes anda membantu anda mengelola glukosa darah anda. Aktivitas fisik sedang hampir setiap hari dalam seminggu juga membantu mengendalikan glukosa darah. Bicarakan dengan tim perawatan kesehatan anda perihal planning makan dan acara fisik yang sempurna untuk anda.

Mencegah Masalah Diabetes
Diabetes sanggup menghipnotis hampir setiap belahan tubuh anda. Mengelola glukosa darah anda sanggup membantu mencegah banyak duduk kasus kesehatan lainnya yang sanggup terjadi bila anda mempunyai penyakit ini. Masalah diabetes umum mencakup :

  • Penyakit Jantung dan Stroke
  • Kerusakan saraf (Diabetic Neuropathy)
  • Masalah Kaki
  • Penyakit Gum dan Masalah Gigi Lainnya
  • Glukosa Darah Rendah (Hipoglikemia)
  • Penyakit ginjal
  • Penyakit mata
  • Masalah Seksual dan Kandung Kemih

Jenis-Jenis Diabetes Lainnya
Pelajari lebih lanjut perihal jenis diabetes yang kurang umum.

  • Diabetes Monogenik


  • Cystic Fibrosis-related Diabetes

Kehamilan & Diabetes
Jika anda menderita diabetes dan berencana untuk hamil, atau membuatkan diabetes selama kehamilan, anda sanggup mengambil langkah untuk menjaga diri dan kesehatan bayi anda.

  • Kehamilan Jika anda Memiliki Diabetes
  • Gestational Diabetes


Diabetes & Tembakau
Merokok dan produk tembakau sanggup menciptakan duduk kasus diabetes semakin parah, terutama penyakit jantung dan duduk kasus kaki.

Jika anda merokok, berhentilah. Mintalah pinjaman semoga anda tidak perlu melakukannya sendiri. Berhenti merokok akan meningkatkan kesehatan anda.

Uji Klinis
NIDDK dan komponen lain dari National Institutes of Health (NIH) mendukung dan melaksanakan penelitian terhadap banyak penyakit dan kondisi.

Untuk Lebih Jelas, Lihat Artikel Asli Dalam Bahasa Inggris Klik Sini