Sekilas :
Praktik standar ketika melanoma telah menyebar ke setidaknya satu kelenjar getah bening ialah bahwa semua kelenjar getah bening di dekatnya segera dikeluarkan. Megaflop / iStock / Thinkstock
Melanoma ialah jenis kanker kulit yang paling serius. Ini lebih mungkin daripada menyerang jaringan terdekat dan menyebar. Hal ini sanggup menyebar ke kelenjar getah bening, yang merupakan bab dari sistem kekebalan tubuh, dan kemudian ke bab badan lainnya melalui pembuluh getah bening. Jika kanker ditemukan di kelenjar getah bening, pilihan terapi mungkin lebih agresif.
Saat melanoma didiagnosis, dokter melaksanakan biopsi kelenjar getah bening sentinel. Pasien mendapatkan suntikan senyawa pelacak di akrab tumor. Zat ini mengalir melalui pembuluh getah bening ke kelenjar getah bening terdekat atau nodus. Inilah nodus yang paling mungkin terkena kanker. Dokter bedah hanya menghilangkan nodus dengan zat pelacakan.
Jika tes laboratorium tidak mendeteksi sel kanker di kelenjar getah bening sentinel, maka tidak perlu dilakukan pembedahan lagi. Jika sel kanker ditemukan, rekomendasi standarnya ialah untuk menyingkirkan sisa kelenjar getah bening di cluster tersebut. Melepaskan sekelompok kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan, atau area lainnya sanggup menjadikan imbas samping. Cairan getah bening bisa terbentuk di jaringan di dekatnya, menjadikan pembengkakan dan nyeri jangka panjang. Menghapus kelenjar getah bening sentinel dan bukan sekelompok kelenjar getah bening sangat mengurangi kemungkinan imbas samping.
Kemampuan sel kanker untuk bergerak dan menyebar bergantung pada struktur ibarat podosom (kuning), yang ditunjukkan di sini pada sel melanoma. Julio C. Valencia / NCI Pusat Penelitian Kanker
Periset meluncurkan sebuah penelitian untuk mengetahui apakah segera menyingkirkan sekumpulan simpul di dekatnya memungkinkan pasien dengan nodus sentinel yang mengandung kanker sanggup hidup lebih usang dari pada yang hanya mempunyai nodus sentinel yang dikeluarkan. Studi internasional yang dilakukan di 63 sentra tersebut, dipimpin oleh Dr. Mark Faries di John Wayne Cancer Institute di Santa Monica, California. Faries kini ada di Center Clinic and Research Institute, sebuah afiliasi dari Cedars-Sinai. Penelitian ini didukung sebagian oleh National Cancer Institute (NCI) NIH. Hasilnya muncul di New England Journal of Medicine pada tanggal 8 Juni 2017.
Para peneliti merekrut lebih dari 1.900 pasien sesudah kelenjar getah bening sentinel mereka dikeluarkan dan mengatakan adanya kanker. Pasien tidak mempunyai bukti klinis keterlibatan kelenjar getah bening lainnya. Mereka dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Kelompok operasi segera mempunyai cluster simpul yang tersisa di tempat tersebut segera dilepas. Untuk kelompok observasi, kelompok yang tersisa di akrab kelenjar getah bening disingkirkan hanya jikalau tanda klinis kanker muncul di kemudian hari selama investigasi lanjutan.
Analisis mengatakan bahwa kelompok operasi segera tidak hidup lebih usang dari kelompok observasi. Temuan mengatakan bahwa tidak ada manfaat memperpanjang usia yang signifikan untuk menyingkirkan seluruh kelompok kelenjar getah bening pada ketika biopsi kelenjar getah bening sentinel.
"Temuan gres ini kemungkinan akan menghasilkan lebih sedikit mekanisme yang dilakukan di seluruh dunia," kata Farida. "Hasilnya juga kemungkinan akan mempengaruhi rancangan banyak uji klinis terkini dan masa depan terapi medis dalam melanoma."
-Geri Piazza
- Pada orang dengan melanoma yang telah menyebar ke kelenjar getah bening, segera menghapus semua kelenjar getah bening di dekatnya mungkin tidak memperpanjang umur.
- Temuan ini sanggup mengubah bagaimana andal bedah menciptakan keputusan perihal tingkat awal operasi untuk orang dengan melanoma.
Praktik standar ketika melanoma telah menyebar ke setidaknya satu kelenjar getah bening ialah bahwa semua kelenjar getah bening di dekatnya segera dikeluarkan. Megaflop / iStock / Thinkstock
Melanoma ialah jenis kanker kulit yang paling serius. Ini lebih mungkin daripada menyerang jaringan terdekat dan menyebar. Hal ini sanggup menyebar ke kelenjar getah bening, yang merupakan bab dari sistem kekebalan tubuh, dan kemudian ke bab badan lainnya melalui pembuluh getah bening. Jika kanker ditemukan di kelenjar getah bening, pilihan terapi mungkin lebih agresif.
Saat melanoma didiagnosis, dokter melaksanakan biopsi kelenjar getah bening sentinel. Pasien mendapatkan suntikan senyawa pelacak di akrab tumor. Zat ini mengalir melalui pembuluh getah bening ke kelenjar getah bening terdekat atau nodus. Inilah nodus yang paling mungkin terkena kanker. Dokter bedah hanya menghilangkan nodus dengan zat pelacakan.
Jika tes laboratorium tidak mendeteksi sel kanker di kelenjar getah bening sentinel, maka tidak perlu dilakukan pembedahan lagi. Jika sel kanker ditemukan, rekomendasi standarnya ialah untuk menyingkirkan sisa kelenjar getah bening di cluster tersebut. Melepaskan sekelompok kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan, atau area lainnya sanggup menjadikan imbas samping. Cairan getah bening bisa terbentuk di jaringan di dekatnya, menjadikan pembengkakan dan nyeri jangka panjang. Menghapus kelenjar getah bening sentinel dan bukan sekelompok kelenjar getah bening sangat mengurangi kemungkinan imbas samping.
Kemampuan sel kanker untuk bergerak dan menyebar bergantung pada struktur ibarat podosom (kuning), yang ditunjukkan di sini pada sel melanoma. Julio C. Valencia / NCI Pusat Penelitian Kanker
Periset meluncurkan sebuah penelitian untuk mengetahui apakah segera menyingkirkan sekumpulan simpul di dekatnya memungkinkan pasien dengan nodus sentinel yang mengandung kanker sanggup hidup lebih usang dari pada yang hanya mempunyai nodus sentinel yang dikeluarkan. Studi internasional yang dilakukan di 63 sentra tersebut, dipimpin oleh Dr. Mark Faries di John Wayne Cancer Institute di Santa Monica, California. Faries kini ada di Center Clinic and Research Institute, sebuah afiliasi dari Cedars-Sinai. Penelitian ini didukung sebagian oleh National Cancer Institute (NCI) NIH. Hasilnya muncul di New England Journal of Medicine pada tanggal 8 Juni 2017.
Para peneliti merekrut lebih dari 1.900 pasien sesudah kelenjar getah bening sentinel mereka dikeluarkan dan mengatakan adanya kanker. Pasien tidak mempunyai bukti klinis keterlibatan kelenjar getah bening lainnya. Mereka dibagi secara acak menjadi dua kelompok. Kelompok operasi segera mempunyai cluster simpul yang tersisa di tempat tersebut segera dilepas. Untuk kelompok observasi, kelompok yang tersisa di akrab kelenjar getah bening disingkirkan hanya jikalau tanda klinis kanker muncul di kemudian hari selama investigasi lanjutan.
Analisis mengatakan bahwa kelompok operasi segera tidak hidup lebih usang dari kelompok observasi. Temuan mengatakan bahwa tidak ada manfaat memperpanjang usia yang signifikan untuk menyingkirkan seluruh kelompok kelenjar getah bening pada ketika biopsi kelenjar getah bening sentinel.
"Temuan gres ini kemungkinan akan menghasilkan lebih sedikit mekanisme yang dilakukan di seluruh dunia," kata Farida. "Hasilnya juga kemungkinan akan mempengaruhi rancangan banyak uji klinis terkini dan masa depan terapi medis dalam melanoma."
-Geri Piazza
0 comments:
Post a Comment