Saturday 14 April 2018

7 Mitos Salah Ketika Berhenti Merokok

 Berhenti Merokok memang menjadi tantangan besar bagi perokok berat maupun ringan 7 Mitos Salah ketika Berhenti Merokok
Berhenti Merokok memang menjadi tantangan besar bagi perokok berat maupun ringan. Bahkan dengan adanya peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok, ketika ini juga tidak mencapai hasil yang signifikan. Bahkan sebenarnya, tentu para perokok telah sering mendengar banyak sekali laba positif dari berhenti merokok, dan ancaman rokok untuk kesehatan. Dan lagi-lagi tentu hal ini belum mengakibatkan pelajaran untuk berhenti merokok.

Hal tersebut diatas, juga tidak didukung oleh Banyaknya mitos-mitos salah mengenai perjuangan berhenti merokok. Adapun mitos-mitos salah, tersebut yakni sebagai berikut:
  • Sulit menghadapi stres, alasannya yakni memang kebanyakan orang merokok ketika menghadapi situasi penuh tekanan. Padahal bergotong-royong orang yang bukan perokok mempunyai tingkat kecemasan yang lebih rendah. Para perokok khawatir ketika berhenti merokok, tidak bisa menghadapi stres dengan cara bagaimana.
  • Menjadi Kurang Produktif, alasannya yakni mereka beranggapan bahwa dengan merokok akan menciptakan lebih fokus dan banyak ide. Padahal menurut fakta, bergotong-royong para perokok lebih banyak menerima kerugian. Karena secara umum perokok lebih gampang sakit dan izin tidak bekerja. Para perokok juga akan lebih sering meninggalkan pekerjaan untuk merokok di luar ruangan atau di ruangan khusus perokok. Hal ini tentu akan sangat mengurangi produktifitasnya.
  • Rokok elektronik sanggup membantu berhenti merokok, namun kenyataannya menurut penelitian di Universitas California di San Francisco, AS, menemukan bahwa rokok elektronik (e-cigarettes) tidak efektif membantu untuk berhenti merokok.
  • Membuat gemuk, juga menjadi mitos di masyarakat. Karena menurut fakta, bahwa bergotong-royong orang yang merokok ternyata malah berpotensi lebih gemuk. Dan kegemukan pada orang berhenti merokok terjadi alasannya yakni mereka mengganti rokok dengan masakan tidak sehat.
  • Biaya lebih mahal, alasannya yakni mereka beranggapan bahwa konsultasi dokter dan obat-obatan untuk mengurangi kecanduan nikotin sangat mahal. Padahal, bergotong-royong pengeluaran untuk membeli rokok dan biaya premi asuransi kesehatan untuk perokok juga lebih tinggi.
  • Hookah alternatif yang lebih sehat, padahal bergotong-royong Hookah sama buruknya dengan rokok.
  • Tidak Bermanfaat alasannya yakni sudah usang merokok. Namun tentu faktanya yakni bahkan ketika kau tidak merokok dalam waktu satu jam saja, maka kadar karbon monoksida dalam aliran darah menjadi normal, dan risiko seseorang menderita penyakit jantung akan berkurang setengahnya, sesudah berhenti merokok selama 6 bulan.
Untuk mengetahui mengenai lebih banyak manfaat mengenai berhenti merokok silahkan kunjungi artikel efek positif sesudah berhenti merokok.

Ringkasan:
  • Peringatan kesehatan bergambar pada bungkus rokok belum menjadi solusi efektif untuk menciptakan masyarakat berhenti merokok,
  • Dengan merokok maka produktifitas akan menurun dan biaya kesehatan lebih tinggi,
  • Rokok elektronik tidak efektif sebagai solusi berhenti merokok dan telah dibuktikan menurut banyak penelitian.

0 comments:

Post a Comment