Penyakit Batu Empedu dapat diketahui dengan tanda-tanda awal rasa nyeri di perut kanan atas terutama sehabis mengkonsumsi makanan berlemak, dan perut terasa kembung. Salah satu penyebab penyakit ini yakni kesalahan diet, yang mengakibatkan perubahan komposisi komposisi dari kolesterol, fosfolipid, dan asam empedu, kolestasis, maupun peradangan (infeksi).
Saat kau mengkonsumsi makanan berlemak, empedu dikeluarkan untuk membantu pencernaan dan perembesan lemak serta vitamin larut lemak. Komposisi utama cairan empedu yakni kolesterol, bilirubin, lesitin, dan garam empedu yang dihasilkan oleh organ hati.
Ketika tidak ada sumber lemak, cairan empedu disimpan di kandung empedu untuk selanjutnya dipekatkan. Dan ketika ada sumber lemak, kandung empedu akan berkontraksi dan cairan empedu dikeluarkan menuju usus halus untuk membantu proses pencernaan lemak.
50% hingga 70% watu empedu yakni watu kolesterol. Dan faktor predisposisi watu kolesterol, di antaranya yakni perempuan, kehamilan, usia tua, atau berat tubuh turun secara drastis. Wanita (termasuk Ibu Hamil) 2-3 kali lebih rentan terkena penyakit watu empedu dibanding pria, sebab berkaitan dengan hormon estrogen yang juga bekerjasama dengan kolesterol.
Selain watu kolesterol, pembagian terstruktur mengenai watu empedu yang lain yakni watu pigmen dan campuran. Batu pigmen mempunyai ukuran lebih kecil, lebih gelap dan terbentuk dari bilirubin. Batu pigmen yang bermasalah terbagi menjadi dua jenis, yaitu cokelat dan hitam.
Batu pigmen cokelat, umumnya terbentuk di jalan masuk empedu dalam empedu yang terinfeksi. sedangkan watu pigmen hitam banyak dijumpai pada pasien yang mengalami hemolisis kronis atau sirosis hati.
Menjaga keseimbangan komposisi dalam cairan empedu dapat dilakukan dengan contoh hidup sehat dan mengkonsumsi makan makanan yang seimbang. Anda sebaiknya juga menghindari konsumsi makanan instan, makanan cepat saji, dan makanan bersantan
Pengobatan watu empedu dapat dilakukan secara konservatif, dengan diet rendah lemak dan obat-obatan yang bertujuan untuk mereduksi ukuran watu empedu yang terbentuk dengan cita-cita watu akan keluar dengan sendirinya. Namun apabila watu empedu tidak keluar, maka tindakan yang selanjutnya yakni dengan tindakan intervensi dengan kolesistektomi atau pengangkatan kandung empedu.
Ringkasan:
Saat kau mengkonsumsi makanan berlemak, empedu dikeluarkan untuk membantu pencernaan dan perembesan lemak serta vitamin larut lemak. Komposisi utama cairan empedu yakni kolesterol, bilirubin, lesitin, dan garam empedu yang dihasilkan oleh organ hati.
Ketika tidak ada sumber lemak, cairan empedu disimpan di kandung empedu untuk selanjutnya dipekatkan. Dan ketika ada sumber lemak, kandung empedu akan berkontraksi dan cairan empedu dikeluarkan menuju usus halus untuk membantu proses pencernaan lemak.
50% hingga 70% watu empedu yakni watu kolesterol. Dan faktor predisposisi watu kolesterol, di antaranya yakni perempuan, kehamilan, usia tua, atau berat tubuh turun secara drastis. Wanita (termasuk Ibu Hamil) 2-3 kali lebih rentan terkena penyakit watu empedu dibanding pria, sebab berkaitan dengan hormon estrogen yang juga bekerjasama dengan kolesterol.
Selain watu kolesterol, pembagian terstruktur mengenai watu empedu yang lain yakni watu pigmen dan campuran. Batu pigmen mempunyai ukuran lebih kecil, lebih gelap dan terbentuk dari bilirubin. Batu pigmen yang bermasalah terbagi menjadi dua jenis, yaitu cokelat dan hitam.
Batu pigmen cokelat, umumnya terbentuk di jalan masuk empedu dalam empedu yang terinfeksi. sedangkan watu pigmen hitam banyak dijumpai pada pasien yang mengalami hemolisis kronis atau sirosis hati.
Cara Menjaga Kesehatan Empedu
Menjaga keseimbangan komposisi dalam cairan empedu dapat dilakukan dengan contoh hidup sehat dan mengkonsumsi makan makanan yang seimbang. Anda sebaiknya juga menghindari konsumsi makanan instan, makanan cepat saji, dan makanan bersantan
Pengobatan watu empedu dapat dilakukan secara konservatif, dengan diet rendah lemak dan obat-obatan yang bertujuan untuk mereduksi ukuran watu empedu yang terbentuk dengan cita-cita watu akan keluar dengan sendirinya. Namun apabila watu empedu tidak keluar, maka tindakan yang selanjutnya yakni dengan tindakan intervensi dengan kolesistektomi atau pengangkatan kandung empedu.
Ringkasan:
- Cairan Empedu berfungsi untuk membantu pencernaan lemak yang masuk ke dalam tubuh,
- Wanita mempunyai risiko 2-3 kali lebih tinggi mengalami penyakit Batu Empedu dibandingkan pria,
- Pengobatan Batu Empedu dapat dilakukan dengan obat-obatan atau dengan operasi pengangkatan kandung empedu.
0 comments:
Post a Comment