Membedakan Obat Palsu dan Asli harus kau pelajari alasannya ialah ketika ini peredaran obat palsu dan ilegal di Indonesia sangat meningkat. Hal ini tidak hanya akan merugikan dalam hal finansial, namun juga berbahaya terhadap kesehatan. Dan hingga ketika ini masyarakat masih belum memiliki pengetahuan bagaimana membedakan obat orisinil dan yang palsu yang beredar di disekitar mereka.
Dokter Instiaty selaku Farmakolog dari Departemen Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia menyadari memang tidak gampang membedakaan obat orisinil atau palsu secara kasat mata, dan lebih banyak hanya dapat diketahui melalui uji laboratorium.
Obat-obatan yang biasanya dipalsukan ialah obat yang kemasannya gampang dipalsukan, harga pembuatannya murah, dan banyak dibeli oleh orang menyerupai obat dengan label Obat Bebas. Adapun jenis obat yang sering dipalsukan adalah, obat berbentuk kapsul, viagra atau antibiotik.
Obat palsu berbentuk kapsul dapat saja hanya berisi tepung atau obat dengan komposisi yang tidak sama dengan obat asli. Hal ini tentu tidak akan efektif untuk mengobati suatu penyakit, bahkan bias membahayakan masyarakat.
Cara Membedakan Obat Palsu dan Asli yang paling sederhana ialah dengan mengecek ada tidaknya ijin edar dari (BPOM) Badan Pengawas Obat dan Makanan, melihat perbedaan warna bungkus dan label obat. Namun memang secara kasat mata, obat palsu sangat menyerupai dan sulit dibedakan, dan masyarakat akan jarang memperhatikan label sebelum minum obat yang dibelinya.
Untuk menghindari obat palsu, sebainya kau hanya mengkonsumsi obat dengan resep dokter dan membelinya di apotek terpercaya yang memang sudah di bawah pengawasan BPOM. Hindari membeli obat di warung, apalagi situs online. Anda juga harus, waspada apabila membeli obat dengan harga yang lebih murah dari yang seharusnya.
Ringkasan:
- Obat Palsu merugikan financial dan kesehatan konsumen,
- Obat palsu yang banyak dipalsukan ialah yang berbentuk pil, dengan kemasan yang gampang dipalsukan,
- Membedakan Obat Palsu dan Asli secara detail hanya bias dilakukan dengan pengujian di laboratorium.
0 comments:
Post a Comment