Cara tidur seorang pria ternyata juga kuat terhadap kualitas sperma, dan yang paling penting ialah durasi dari tidur seorang pria. Supaya kondisi sperma teteap berkualitas, kau disarankan untuk tidur 7-8 jam, tidak kurang dari 6 jam dan tidak lebih dari 9 jam pada malam hari.
Hal ini diketahui dari penelitian yang menganalisis gaya hidup lebih dari 700 pasangan selama satu tahun. Para andal menemukan bahwa laki-laki yang tidur kurang dari 6 jam di malam hari mempunyai kemungkinan 31% lebih rendah bisa membuahi istrinya dibandingkan seorang laki-laki yang tidur 7-8 jam.
Sedangkankan laki-laki yang tidur lebih dari 9 jam pada malam hari berakibat lebih jelek alasannya ialah hanya mempunyai kemungkinan berhasil membuahi sel telur 49 persen lebih rendah dibandingkan seorang laki-laki yang tidur 7-8 jam.
Penelitian tersebut memakai kehamilan sebagai indikator kesuburan pria, bukan data perhitungan sperma atau kemampuan sperma berenang untuk membuahi sel telur. Sehingga, memang ada keterbatasan apakah durasi tidur kuat eksklusif terhadap kualitas sel sperma.
Namun memang, kurang tidur bisa mengurangi hormon testosteron yang sangat penting terhadap produksi sperma. Pria yang kurang tidur di malam hari umumnya mempunyai gaya hidup yang buruk, menyerupai merokok, minum alkohol, ataupun obesitas. Kondisi tersebut akan mempengaruhi kondisi sperma yang dihasilkan.
Apabila kau termasuk orang yang tidurnya tidak teratur atau selalu kurang dari yang direkomendasikan dan kau sedang melaksanakan jadwal untuk mempunyai momongan, ubahlah tumpuan tidur tersebut paling tidak selama 3 bulan biar kualitas sperma kau kembali berkualitas. Perlu kau ketahui bahwa, Sel sperma matang dalam 72 hari sehingga diharapkan waktu lebih kurang 2 bulan untuk meningkatkan kesuburan sebelum melaksanakan program kehamilan bersama istri kamu.
Ringkasan:
Hal ini diketahui dari penelitian yang menganalisis gaya hidup lebih dari 700 pasangan selama satu tahun. Para andal menemukan bahwa laki-laki yang tidur kurang dari 6 jam di malam hari mempunyai kemungkinan 31% lebih rendah bisa membuahi istrinya dibandingkan seorang laki-laki yang tidur 7-8 jam.
Sedangkankan laki-laki yang tidur lebih dari 9 jam pada malam hari berakibat lebih jelek alasannya ialah hanya mempunyai kemungkinan berhasil membuahi sel telur 49 persen lebih rendah dibandingkan seorang laki-laki yang tidur 7-8 jam.
Penelitian tersebut memakai kehamilan sebagai indikator kesuburan pria, bukan data perhitungan sperma atau kemampuan sperma berenang untuk membuahi sel telur. Sehingga, memang ada keterbatasan apakah durasi tidur kuat eksklusif terhadap kualitas sel sperma.
Namun memang, kurang tidur bisa mengurangi hormon testosteron yang sangat penting terhadap produksi sperma. Pria yang kurang tidur di malam hari umumnya mempunyai gaya hidup yang buruk, menyerupai merokok, minum alkohol, ataupun obesitas. Kondisi tersebut akan mempengaruhi kondisi sperma yang dihasilkan.
Apabila kau termasuk orang yang tidurnya tidak teratur atau selalu kurang dari yang direkomendasikan dan kau sedang melaksanakan jadwal untuk mempunyai momongan, ubahlah tumpuan tidur tersebut paling tidak selama 3 bulan biar kualitas sperma kau kembali berkualitas. Perlu kau ketahui bahwa, Sel sperma matang dalam 72 hari sehingga diharapkan waktu lebih kurang 2 bulan untuk meningkatkan kesuburan sebelum melaksanakan program kehamilan bersama istri kamu.
Ringkasan:
- Cara tidur laki-laki terutama polanya mempengaruhi kualitas sperma sehingga bisa membuahi sel telur,
- Waktu ideal biar sperma berkualitas ialah 7-8 jam di malam hari,
- Kurang tidur atau hiperbola dimungkinkan bisa mempengaruhi kemampuan sperma untuk membuahi sel telur.