Showing posts with label Down Syndrom. Show all posts
Showing posts with label Down Syndrom. Show all posts

Saturday 14 April 2018

Deteksi Penyakit Down Sindrom Pencegahan Dan Perawatan

 ialah kondisi anak yang mengalami keterbelakangan perkembangan fisik dan mental Deteksi Penyakit Down Sindrom Pencegahan dan Perawatan
Down Syndrom (Down syndrome) ialah kondisi anak yang mengalami keterbelakangan perkembangan fisik dan mental,  karena adanya keganjilan perkembangan kromosom. Kromosom pada masalah Sindrom Down, terbentuk lantaran kegagalan sepasang kromosom untuk memisahkan diri. Adapun Kromosom merupakan serat-serat khusus yang terdapat pada setiap sel tubuh insan dimana, dan merupakan bahan-bagan genetik yang memilih sifat-sifat seseorang.

Down Syndrom juga disebabkan lantaran penyimpangan kromosom pada waktu konsepsi.  Adapun ciri utama penyimpangan kromosom ialah dari segi struktur muka dan satu atau ketidakmampuan fisik dan juga waktu hidup bayi yang singkat.  Down Syndrom pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down, yang mengacu pada ciri-ciri tubuh tampak ajaib mirip tinggi tubuh yang relative pendek, kepala mengecil, dan bentuk hidung yang datar mirip orang Mongoloid.

Berdasarkan penelitian yang pernah dilakukan, down syndrome ditemukan satu di antara 700 kelahiran hidup atau 1 diantara 800-1000 kelahiran bayi. Sehingga hingga dikala ini diperkirakan ada empat juta penderita down syndrome di seluruh dunia, dan 300 ribu masalah Down Syndrom terjadi di Indonesia. Bahkan masalah ini meningkat, apabila dibandingkan 15 tahun yang lalu.

Penyebab Down Syndrom dihubungkan dengan Usia Ibu Hamil


Secara spesifik Penyebab Down Syndrom belum diketahui, namun memang kehamilan oleh ibu yang berusia diatas 35 tahun memiliki resiko lebih tinggi melahirkan anak Down Syndrom. Namun memang perempuan yang berusia lebih muda juga beresiko menderita Down Syndrom. Dan supaya lebih jelas, mengenai imbas usia perempuan hamil dengan masalah Down Syndrom bisa kau perhatikan dalam data berikut ini:

  • Usia Lebih 45 tahun – 1 masalah dalam 50 kelahiran hidup
  • 40-44 tahun – 1 masalah dalam100 kelahiran hidup,
  • 35-39 tahun – 1  kasus dalam 270 kelahiran hidup,
  • 30-34 tahun – 1  kasus dalam 800 kelahiran hidup,
  • 15-29 tahun – 1 masalah dalam 1500 kelahiran hidup,

Gejala Down Syndrom


Gejala Down Syndrom memang bervariasi mulai dari yang tidak tampak sama sekali, dengan tanda-tanda sangat sedikit atau hingga muncul tkamu yang khas. Adapun tkamu khas penderita down syndrom ialah bentuk kepala kecil, dengan belahan anteroposterior kepala mendatar, sela hidung yang datar, ukuran ekspresi lebih besar dibandingkan ukuran lidah, pengecap selalu terjulur keluar, pertumbuhan gigi lambat, Paras pendengaran ialah lebih rendah, mata menjadi sipit, gangguan pengelihatan.

Masalah Perkembangan Belajar Pasien Down Syndrom

Pasien Down Syndrom secara keseluruhannya mengalami keterbelakangan perkembangan dan kelemahan akal. Sehingga pada peringkat pertumbuhan, mereka mengalami duduk kasus lambat berjalan, perkembangan motor halus dan berbicara. Perkembangan motor berangasan pasien Down Syndrom juga lambat, lantaran otot-otot yang lemah, namun hal tersebut akan hilang seiring bertambahnya usia dan latihan yang rutin. Penderita Down Syndrom juga sering mengalami gangguan pada hidung, kulit dan jalan masuk pencernaan yang berkaitan dengan alergi.

Deteksi Down Syndrom Sejak Janin

Teknologi gres dikala ini telah bisa mendeteksi kelainan janin, termasuk sindrom Down semenjak di dalam kandungan, yaitu dengan melaksanakan tes skrening,  tes diagnostik, Maternal Serum Screening, Ultrasound Screening (USG Screening), Amniosentesis dan Chorionic Villus Sampling (CVS) Chorionic Villus Sampling (CVS),

Pencegahan Down Syndrom

Pencegahan Down Syndrom sanggup dilakukan dengan melaksanakan investigasi kromosom melalui amniocentesis pada ibu hamil terutama pada usia kehamilan yang masih muda. Pemeriksaan lebih ditekankan pada perempuan hamil berusia 40 tahun ke atas. Untuk selanjutnya bisa dilakukan Konseling Genetik maupun amniosentesis pada kehamilan untuk membantu mengurangi angka Down Sindrom.

Perawatan Pasien Down Syndrom

Sampai kini memang belum ditemukan metode pengobatan paling efektif untuk mengatasi Down Syndrom. Penderita juga harus mendapat dukungan, info yang cukup dan kemudahan dalam memakai sarana, akomodasi yang sesuai berkaitan dengan kemunduran perkembangan baik fisik dan mental yang dialaminya.

Meski jumlah penderita Down Syndrom meningkat, namun ternyata penderita down syndrome lebih banyak yang berprestasi dan hidup lebih usang dibanding orang yang normal. Dan Perbaikan kualitas hidup ini terjadi lantaran perawatan kesehatan, pendekatan pengajaran, serta penanganan yang efektif.

Pada bayi penderita Down Syndrom bisa dilakukan Stimulasi sedini mungkin untuk terapi bicara, olah tubuh, lantaran memang otot-ototnya cenderung lemah. Meski ada kekurangan mengenai motorik, namun penderita Down Syndrom umumnya penurut, periang, rajin, sempurna waktu sehingga lebih gampang dilakukan terapi.

Adapun penanganan lain yang juga bisa dilakukan ialah dengan pembedahan apabila adanya defek pada jantung, Fisio Terapi, Terapi Wicara, Terapi Remedial, Terapi Sensori Integrasi, Terapi Tingkah Laku (Behaviour Theraphy), Terapi alternatif, Terapi Akupuntur, Terapi Musik, Terapi Lumba-Lumba dan Terapi Craniosacral.

Ringkasan:
  • Down Syndrom ialah keterbelakangan perkembangan fisik dan mental pada anak,  karena perkembangan kromosom tidak normal,
  • Ibu hamil berusia lebih dari 40 tahun sangat beresiko melahirkan anak dengan kondisi Down Sindrom,
  • Penanganan Pasien Down Syndrom bisa dilakukan dengan beberapa terapi yang merangsang fungsi Motorik halus dan kasar.

Gangguan Fisik Penderita Down Syndrom

 disebabkan lantaran adanya kelainan kromosom Gangguan Fisik Penderita Down Syndrom
Down Syndrom disebabkan lantaran adanya kelainan kromosom, yang merupakan serat-serat khusus yang terdapat didalam setiap sel badan insan manusia. Pada kromosom ini terdapat bahan-bagan genetik yang memilih sifat-sifat seseorang. Penyakit Down syndrom juga sanggup disebabkan lantaran hasil daripada penyimpangan kromosom waktu konsepsi atau pemisahan.

Meski Down Syndrom lebih banyak dialami oleh bayi yang dilahirkan oleh ibu yang berusia diatas 40 tahun, yaitu sekitar 1 kasus dalam 100 kelahiran hidup. Namun Down Syndrom juga sangat mungkin terjadi pada ibu yang masih sangat produktif. Adapun ciri-ciri fisik anak menderita Down Syndrom yakni sebagai berikut:

Sifat Kepala, muka dan leher Penderita Down Syndrom:
  • Mempunyai paras muka yang hampir sama menyerupai muka orang Mongol yang dimana pangkal hidungnya kemek. Jarak diantara kedua mata jauh dan hiperbola kulit pada sudut dalam.
  • Ukuran verbal kecil sedangkan ukuran pengecap besar mengakibatkan pengecap selalu terjulur keluar. 
  • Pertumbuhan gigi lambat dan tidak teratur.
  • Paras indera pendengaran lebih rendah.
  • Kepala Penderita Down Syndrom lebih kecil dan agak lebar dari potongan depan ke belakang.
  • Leher agak pendek.
  • Anak down syndrom biasanya juga memiliki tulang-tulang kecil di potongan leher yang tidak stabil mengakibatkan penyakit lumpuh (atlantoaxial instability).
  • Lumpuh (atlantoaxial instability)

Sifat pada tangan dan lengan Penderita Down Syndrom:
  • Mempunyai jari-jari yang pendek dan jari kelingking membengkok ke dalam.
  • Telapak tangan hanya terdapat satu garisan urat dinamakan (simian crease).

Sifat pada kaki Penderita Down Syndrom:
  • Kaki agak pendek dan jarak antara ibu jari kaki dan jari kaki kedua agak jauh terpisah,

Sifat pada otot Penderita Down Syndrom:
  • Penderita Down Syndrom memiliki otot yang lemah sehingga menjadi lembek dan menghadapi duduk kasus mengenai perkembangan motor kasar.
Selain Masalah-masalah fisik potongan badan luar tersebut diatas, anak yang menderita Down Syndrom biasanya juga mengalami duduk kasus kelainan organ-organ jantung dan usus. Gangguan Kesehatan Jantung paling sering bagi anak down syndrom yakni jantung berlubang jenis kebiruan (cynotic spell) dan susah bernafas. Sedangkan permasalahan usus yang sering terjadi adalah:
  • Saluran esofagus yang tidak terbuka (atresia) sehingga pada usia 1 - 2 hari, bayi sulit menelan air liurnya.
  • Saluran usus kecil duodenum dan kanal dubur tidak terbuka atau mengalami penyempitan (Hirshprung Disease). Hal ini disebabkan sistem saraf yang tidak normal di potongan rektum, sehingga mengakibatkan perut bayi membuncit dan susah untuk buang air besar.

Ringkasan:
  • Ibu Hamil berusia diatas 40 tahun beresiko tinggi melahirkan anak Down Syndrom, dengan perbandingan 1:100,
  • Gangguan Fisik Penderita Down Syndrom sanggup dilihat dari ciri fisik Sifat Kepala, muka, leher, tangan, lengan, kaki dan otot,
  • Selain fisik luar, penderita Down Syndrom biasanya juga mengalami gangguan pada Saluran esofagus, usus halus dan usus besar:

Bersama: +detikcom , +Detikplus , +KOMPAS.com , +Kompas TV , +VIVA , +Susilo Bambang Yudhoyono

Perhatian Lebih Untuk Anak Down Syndrom

 alasannya apabila dikelola dengan maksimal Perhatian Lebih untuk Anak Down Syndrom
Penderita Down Syndrom tidak seharusnya dikucilkan, alasannya apabila dikelola dengan maksimal, belum dewasa penderita down syndrom bisa hidup berkualitas ibarat anak normal, bahkan beberapa memiliki prestasi yang melebih belum dewasa normal. Menurut, Dr. Seto Mulyadi (Kak Seto) yang merupakan pakar pendidikan anak, penderita Down Syndrom atau belum dewasa berkebutuhan khusus di Indonesia memiliki hak atau bahkan sangat disarankan untuk mendapat perhatian yang lebih besar dari orangtua, masyarakat, dan negara.

Bentuk perhatian terhadap belum dewasa penderita down syndrom bisa dilakukan dengan menciptakan acara atau perlombaan yang sanggup membantu memaksimalkan pertumbuhan atau rangsangan untuk fungsi motorik. Mereka dihentikan dibeda-bedakan, alasannya mereka juga sangat berhak untuk memperoleh masa depan yang lebih baik. Memberikan ruang kepada belum dewasa penderita Down Syndrom akan memperlihatkan semangat untuk terus berkarya ibarat belum dewasa normal pada umumnya.

Stimulasi Dini Anak Down Syndrom


Stimulasi dini bisa dilakukan kepada bayi yang menderita Down Syndrom, dengan melaksanakan terapi bicara, olah tubuh, untuk meningkatkan fungsi otot-ototnya. Anda sebagai orang renta bisa memperlihatkan rangsangan-rangsangan dengan permainan-permainan ibarat pada anak balita normal, meski respon dan daya tangkap tidak sama, bahkan sangat minim alasannya keterbatasan intelektualnya namun kau dihentikan menyerah.

Program Latihan untuk Anak Down Syndrom sanggup dipakai sebagai pedoman orang renta memberi lingkungan memadai untuk anak tersebut. Adapun tujuannya terntu untuk latihan motorik agresif dan halus, petunjuk semoga anak bisa berbahasa dengan baik. Pembelajaran dini juga bertujuan semoga anak bisa sanggup bangkit diatas kaki sendiri ibarat berpakaian, makan, belajar, BAB/BAK, dan mandi.

Sebenarnya anak yang menderita Down Sydrom lebih penurut, rajin, sempurna waktu dan periang. Sehingga apabila sudah mendapat pendidikan atau terapi, mereka cenderung sangat menyenangi hal-hal yang rutin. Anak Down Syndrom juga lebih disiplin dibandingkan belum dewasa biasa, sehingga apbila sudah diberikan suatu jadwal acara setiap hari, mereka akan sangat bersemangat untuk melaksanakan acara tersebut. Meski apabila ada alasan untuk menundanya dan orang renta telah menjelaskan, kadang kala akan membuatnya sangat bersedih. Hal ini tentu dikarenakan intelektual anak Penderita Down Syndrom yang kurang sehingga belum memiliki pengertian yang baik mengenai suatu hal.

Ringkasan:
  • Anak Down Syndrom membutuhkan perhatian dan kesabaran lebih sehingga bisa berkreasi ibarat belum dewasa normal,
  • Kegiatan Rutinitas yang bisa merangsang motorik Anak Down Syndrom penting dilakukan untuk melatih otot-otot penderita down syndrom,
  • Penderita Down Syndrom lebih penurut, rajin dan sempurna waktu sehingga lebih gampang memperlihatkan pelajaran kepada mereka.

Bersama: +detikcom , +Detikplus , +KOMPAS.com , +Kompas TV , +VIVA , +Susilo Bambang Yudhoyono

Friday 13 April 2018

Terapi Untuk Down Syndrom Anak

 Pengobatan Down Syndrom Anak yang paling efektif Terapi untuk Down Syndrom Anak
Pengobatan Down Syndrom Anak yang paling efektif, ketika ini belum ditemukan. Dan perlu kau ketahui bahwa penderita Down syndrom, sanggup mengalami kemunduran sistim penglihatan, indera pendengaran dan kemampuan fisik sebab otot-otot yang lemah. Sehingga penderita perlu mendapat pemberian dan isu yang cukup berkaitan dengan kemunduran perkembangan baik fisik dan mentalnya.

Cara sederhana untuk meningkatkan kemampuan penderita down syndrom ialah dengan Stimulasi sedini, yaitu dengan terapi bicara, dan olah tubuh. Terapi sederhan juga bisa dilakukan dengan menunjukkan rangsangan-rangsangan dengan permainan-permainan ibarat pada anak normal. Sedangkan untuk terapi yang bisa dilakukan ada beberapa jenis, yang diantaranya adalah:
  • Fisio Terapi, untuk meningkatkan perkembangan motorik garang semoga mencapai manfaat yang maksimal dan menguntungkan untuk tahap perkembangan motorik garang di masa mendatang. Fisioterapi pada penderita Down Syndrom membantu anak berguru menggerakkan badan dengan cara / gerakan yang sempurna (appropriate ways), ibarat cara berjalan yang benar, sehingga tidak mengganggu postur tubuhnya. Apabila tidak dilakukan fisioterapi, dikhawatirkan pasien mengalami nyeri atau salah postur.
  • Terapi Wicara, yang bertujuan untuk mengatasi Penderita Down Syndrom yang mengalami keterlambatan bicara dan pemahaman kosakata.
  • Terapi Okupasi, berfungsi untuk melatih anak down syndrom dalam hal kemandirian, kognitif/pemahaman, kemampuan sensorik dan motorik, menyebarkan kekuatan dan koordinasi dengan atau tanpa memakai alat. Dengan terapi ini, dibutuhkan Penderita Down Syndrom tidak tergantung pada orang lain untuk hal-hal kecil.
  • Terapi Remedial, diberikan bagi anak Penderita Down Syndrom yang mengalami gangguan kemampuan akademis. Sehingga yang menjadi contoh terapi ialah bahan pelajaran ibarat di sekolah biasa.
  • Terapi Sensori Integrasi, bertujuan untuk mengatasi ketidakmampuan mengolah rangsangan / sensori yang diterima Penderita Down Syndrom. Terapi ini mengajarkan anak untuk melaksanakan kegiatan dengan terarah sehingga kemampuan otaknya akan meningkat.
  • Terapi Tingkah Laku (Behaviour Theraphy), untuk Penderita Down Syndrom yang berusia lebih besar semoga bisa memahami tingkah laris yang sesuai di masyarakat.
  • Terapi alternatif, yang juda bisa dilakukan untuk Penderita Down Syndrom ialah Terapi Akupuntur (untuk merangsang sistem syaraf Penderita Down Syndrom), Terapi Musik (mengenalkan Penderita Down Syndrom dengan bunyi-bunyian untuk menstimulasi daya konsentrasi), Terapi Lumba-Lumba (untuk merelaksasi sel-sel saraf otak), dan Terapi Craniosacral (terapi sentuhan tangan dengan menekan syaraf pusat secara ringan untuk memperbaiki metabolisme dan daya tahan tubuh.
Ringkasan:
  • Pengobatan Penderita Down Syndrom hingga ketika ini belum ditemukan,
  • Beberapa terapi untuk Penderita Down Syndrom bertujuan untuk menghindari kemunduran fungsi tubuh,
  • Terapi alternatif, yang juga sering dilakukan untuk Penderita Down Syndrom ialah Akupuntur, Terapi Musik, Terapi Lumba-Lumba, Terapi Craniosacral.

Bersama: +detikcom , +Detikplus , +KOMPAS.com , +Kompas TV , +VIVA , +Susilo Bambang Yudhoyono