Friday, 28 July 2017

Jika Anda Wanita Usia Antara 18 - 44 Tahun Silahkan Baca Ini. Hal Ini Sangat Berguna !!

Hai , |
PCOS (polycystic ovary syndrome) atau sindrom ovarium polikistik merupakan kondisi terganggunya fungsi ovarium pada wanita yang berada di usia subur. Kondisi ini mengakibatkan hormon wanita yang menderita PCOS menjadi tidak seimbang karena hal-hal yang tidak diketahui.



Tanda-tanda awal PCOS ialah masa ovulasi atau subur yang tidak beraturan , meningkatnya kadar hormon pria (androgen) dalam tubuh wanita , dan munculnya banyak kista (kantong berisi cairan) pada ovarium. Jika seorang wanita mengalami setidaknya dua dari tiga tanda awal itu , maka kemungkinan ia mengidap PCOS.

Gejala PCOS

Biasanya gejala-gejala PCOS akan semakin terang terlihat ketika wanita memasuki usia 16 hingga 24 tahun. Beberapa gejala-gejala umum PCOS adalah:
  • Pertumbuhan rambut yang berlebihan , biasanya di punggung , bokong , wajah , atau dada.
  • Kulit berminyak atau berjerawat.
  • Depresi.
  • Kesulitan untuk hamil.
  • Rambut kepala rontok atau menipis.
  • Berat badan bertambah.
  • Menstruasi tidak teratur. Dalam setahun frekuensi menstruasi lebih sedikit , atau jumlah darah yang dikeluarkan ketika menstruasi lebih banyak.

Berkonsultasilah dengan dokter bila mengalami beberapa gejala tersebut , untuk mengetahui penyebabnya.

Penyebab dan Faktor Risiko PCOS

Sampai ketika ini penyebab pasti PCOS masih belum diketahui , tapi diduga ada hubungannya dengan kadar hormon yang tidak normal. Namun , ada beberapa faktor yang mungkin mampu mendorong terjadinya PCOS , yaitu:
  • Resistensi terhadap insulin. Jaringan tubuh resisten terhadap insulin , sehingga tubuh terpacu untuk memproduksi lebih banyak insulin yang mengganggu pembuahan normal dan memicu penambahan berat badan.
  • Ketidakseimbangan hormon. Hal ini disebabkan antara lain

karena naiknya kadar testosteron (hormon yang lebih banyak didominasi pada tubuh pria) , naiknya hormon lutein (kadar yang tinggi malah menganggu kerja ovarium) , turunnya kadar globulin pengikat-hormon seksual (SHBG) sehingga kegiatan testosteron meningkat di dalam tubuh , dan naiknya hormon prolaktin (hormon yang memicu produksi air susu).
  • Faktor keturunan. Jika salah seorang anggota keluarga mengidap PCOS , maka risiko Anda semakin besar untuk terkena PCOS.

Jika tidak segera ditangani , penderita PCOS berisiko terkena beberapa penyakit seperti:
  1. Diabetes tipe 2.
  2. Sindrom metabolik.
  3. Tekanan darah tinggi termasuk hipertensi pada masa kehamilan.
  4. Perlemakan hati non-alkoholik.
  5. Meningkatnya kadar kolesterol darah.
  6. Infertilitas.
  7. Sleep apnea.
  8. Kadar lemak darah tidak normal.
  9. Gangguan menstruasi berupa perdarahan absurd dari rahim.

Diagnosis PCOS

Diagnosis merupakan langkah dokter untuk mengidentifikasi penyakit atau kondisi yang menjelaskan gejala dan tanda-tanda yang dialami oleh pasien. Untuk mendiagnosis PCOS , dokter akan melaksanakan beberapa hal berikut:

Pemeriksaan fisik. Dokter akan mencatat beberapa isu penting perihal tubuh penderita mirip tinggi badan , berat badan , tekanan darah , keadaan kulit , menghitung indeks massa tubuh , memeriksa payudara , perut , dan kelenjar tiroid. Dokter juga akan memeriksa organ reproduksi wanita.
Tes darah. Penderita akan diminta untuk menjalani tes darah untuk mengukur kadar hormon , kadar gula darah dan tingkat kolesterol.
Tes ultrasound. Tes ini akan menunjukkan jumlah kista dalam ovarium dan ketebalan dinding uterus.

Pengobatan PCOS

PCOS tidak mampu disembuhkan , namun gejala-gejalanya dapat dikendalikan. Opsi-opsi penanganan yang mampu ditempuh oleh penderita PCOS adalah:
  • Mengubah gaya hidup. Penderita PCOS yang obesitas , mampu mulai untuk menurunkan berat badan. Lalu penderita PCOS perokok disarankan untuk berhenti , alasannya ialah wanita perokok punya kadar hormon androgen lebih tinggi dibanding wanita non-perokok.
  • Pembedahan. Pembedahan kecil yang disebut Laparoscopic Ovarian Drilling (LOD) menjadi opsi untuk menangani dilema kesuburan yang disebabkan PCOS.
  • Terapi hormon mampu dilakukan bagi penderita PCOS yang tidak ingin merencanakan kehamilan. Terapi ini mampu menormalkan siklus menstruasi , mencegah kanker uterus , pertumbuhan rambut yang berlebihan , munculnya bisul , dan rontoknya rambut kepala.


Sumber: alodokter.com

0 comments:

Post a Comment