Sunday 13 August 2017

Subhanalloh...7 Ayat Alquran ini Bisa Membuat Kaya jika Diamalkan!

Hai , |
Al Alquran yakni petunjuk dan pedoman hidup insan terutama untuk seorang mukmin. Di dalam ayat-ayat Al Alquran tersimpan rahasia-rahasia hidup yang perlu kita pelajari. Ayat-ayat Al Alquran memiliki bahasa tingkat tinggi sehingga perlu ilmu untuk dapat memahaminya secara utuh dan menyeluruh.

Subhanalloh...7 Ayat Alquran ini Bisa Membuat Kaya bila Diamalkan!


Alhamdulillah , Yang Mahakuasa karuniakan kepada kita semua para jago tafsir dan hadits yang dapat menjabarkan dengan utuh dan menyeluruh dari ayat-ayat Al Quran. Di dalam Al Alquran terdapat ayat-ayat yang membahas perihal rezeki dan cara menerima rezeki dari Yang Mahakuasa SWT. Berikut 7 Ayat Al Alquran yang Bisa Membuat Kaya Jika Diamalkan yang telah disusun oleh Alquran Cordoba :

1. Alquran Surat Ar-Ra’d:11

Yang Mahakuasa SWT berfirman :

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ لا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّى يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلا مَرَدَّ لَهُ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ (١١

“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran , dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Yang Mahakuasa tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Yang Mahakuasa menghendaki keburukan terhadap suatu kaum , maka tidak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (Q.S. Ar-Ra’d:11)

Tafsir Surat Ar-Ra’d ayat 11 ini sebagai berikut :

Yang Mahakuasa tidak akan mengubah keadaan mereka , selama mereka tidak mengubah sebab-sebab kemunduran mereka. Ada pula yang menafsirkan , bahwa Yang Mahakuasa tidak akan mencabut nikmat yang diberikan-Nya , hingga mereka mengubah keadaan diri mereka , mirip dari kepercayaan kepada kekafiran , dari taat kepada maksiat dan dari syukur kepada kufur. Demikian pula apabila hamba mengubah keadaan diri mereka dari maksiat kepada taat , maka Yang Mahakuasa akan mengubah keadaanya dari sengsara kepada kebahagiaan.

Dengan mengubah diri menjadi pribadi yang lebih baik maka Yang Mahakuasa SWT akan mendatangkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Merubah diri yang tadinya kufur menjadi taat yakni pondasi awal untuk meraih rezeki. Dengan adanya niat dan perjuangan untuk merubah diri , pasti Yang Mahakuasa SWT akan memudahkan kita untuk berubah ke arah yang lebih baik.

2. Alquran Surat Al-Baqarah:216

كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تَكْرَهُوا شَيْئًا وَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ وَعَسَى أَنْ تُحِبُّوا شَيْئًا وَهُوَ شَرٌّ لَكُمْ وَاللَّهُ يَعْلَمُ وَأَنْتُمْ لا تَعْلَمُونَ (٢١٦

“Diwajibkan atas kau berperang , padahal berperang itu yakni sesuatu yang kau benci. Tetapi boleh Kaprikornus kau membenci sesuatu , padahal itu baik bagimu , dan boleh Kaprikornus kau menyukai sesuatu , padahal itu tidak baik bagimu. Yang Mahakuasa mengetahui , sedangkan kau tidak mengetahui. ” (Q.S. Al-Baqarah:216)

Seseorang yang menerima sesuatu hal yang tidak sesuai dengan cita-cita pasti akan kecewa. Padahal kita tidak tahu apakah sesuatu itu sebenarnya baik atau buruk bagi kita. Berbaiksangkalah kepada Yang Mahakuasa SWT karena hanya Dia lah yang tahu mana yang baik dan mana yang buruk bagi kita. Sesuai dengan surat Al Baqarah ayat 216 di atas bahwa kita tidak boleh membenci sesuatu hal , mampu jadi Yang Mahakuasa sedang menunjukkan jalan keluar dari masalah-masalah yang sedang kita hadapi.
Jika kita mengamalkan ayat ini dalam berusaha , insyaallah kita tidak mudah putus asa dan selalu berbaik sangka kepada Yang Mahakuasa SWT. Segala hasil yang kita dapatkan akan disyukuri dengan sepenuh hati sembari bersabar dan berharap yang terbaik pasti datang dari Yang Mahakuasa SWT.

3. Alquran Surat Al-Baqarah: 286

لا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلا تُحَمِّلْنَا مَا لا طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنْتَ مَوْلانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ (٢٨٦

Yang Mahakuasa tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Dia mendapat pahala (dari kebajikan) yang dikerjakannya dan dia mendapat siksa (dari kejahatan) yang diperbuatnya. (Mereka berdoa) , “Ya Tuhan Kami , janganlah Engkau hukum kami bila kami lupa atau kami melaksanakan kesalahan. Ya Tuhan Kami , janganlah Engkau membebani Kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan Kami , janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tidak sanggup kami memikulnya. Ma’afkanlah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah penolong Kami , maka tolonglah kami menghadapi orang-orang kafir.”

Jelas dalam ayat diatas bahwa Yang Mahakuasa tidak akan membebani seseorang kecuali sesuai dengan kesanggupannya. Yakinlah bila kita berpikir tidak sanggup ,maka itu hanya anggapan kita saja. Kita pasti sanggup apabila menyanggupinya. Jangan kalah oleh pikiran negatif yang dengan mudah mengatakan tidak sanggup untuk berusaha dan menjadi kaya.

Dengan mengamalkan ayat ini , seseorang yang berusaha dengan sungguh-sungguh selalu mempunyai pikiran kasatmata bahwa apa yang menjadi bebannya yakni beban yang sesuai dengan kesanggupannya. Dengan semangat ini segala macam urusan dan beban akan terasa ringan dan mudah untuk melaluinya.

4. Alquran Surat Al-Insyirah: 5 – 6

فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٥) إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا (٦)

“5. Maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. 6. Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan“.

Tafsir surat Al-Insyirah ayat 5-6 :

Ini merupakan kabar gembira untuk Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam , yaitu bahwa setiap kali Beliau menerima kesulitan , maka Beliau akan menerima akomodasi setelahnya , dan bahwa betapa pun besar kesusahan yang Beliau alami , maka setelahnya Beliau akan mencicipi kemudahan.

Oleh karena itu , sebelumnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mencicipi kesulitan dan penderitaan dari orang-orang kafir , selanjutnya Beliau menerima akomodasi dengan diberi-Nya kemenangan atas mereka.

Dengan mengamalkan kedua ayat diatas kita yakin bahwa sesuatu itu diciptakan berpasang-pasangan oleh Yang Mahakuasa SWT. Begitu juga dengan kesulitan yang berpasangan dengan kemudahan. Seseorang yang menghadapi kesulitan dengan tabah dan penuh cita-cita Yang Mahakuasa SWT sesuai dengan ayat diatas pasti akan mendatangkan kemudahan. Setiap perjuangan yang ditempuh dengan penuh tabah dan harap pasti akan membuahkan hasil.

Seseorang yang menghindari kesulitan dia tidak akan menerima kemudahan. Jika kita berharap sesorang yang mengatasi kesulitan ,maka orang lain lah yang menerima kemudahan. Kita tidak akan menerima akomodasi dari kematangan , keterampilan , dan pengalaman yang didapatkan. Perhatikan ayat ke-6 , ada kata “sesungguhnya” , artinya sebuah penguatan atau penegasan akan kalimat sebelumnya.

5. Alquran Surat Ath-Thalaq: 2-3

فَإِذَا بَلَغْنَ أَجَلَهُنَّ فَأَمْسِكُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ أَوْ فَارِقُوهُنَّ بِمَعْرُوفٍ وَأَشْهِدُوا ذَوَيْ عَدْلٍ مِنْكُمْ وَأَقِيمُوا الشَّهَادَةَ لِلَّهِ ذَلِكُمْ يُوعَظُ بِهِ مَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (٢) وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللَّهَ بَالِغُ أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا (٣

” 2. Maka apabila mereka telah mendekati tamat iddahnya , maka rujuklah mereka dengan baik atau lepaskanlah mereka dengan baik dan persaksikanlah dengan dua orang saksi yang adil di antara kau dan hendaklah kau tegakkan kesaksian itu karena Allah. Demikianlah pengajaran itu diberikan bagi orang yang beriman kepada Yang Mahakuasa dan hari akhirat. Barang siapa bertakwa kepada Yang Mahakuasa niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. 3. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya. Dan barang siapa bertawakkal kepada Yang Mahakuasa , niscaya Yang Mahakuasa akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Yang Mahakuasa melaksanakan urusan-Nya. Sungguh , Yang Mahakuasa telah mengadakan ketentuan bagi setiap sesuatu.”

Dalam ayat ke 2 surat Ath-Thalaq Yang Mahakuasa SWT akan membukakan jalan keluar bagi orang-orang yang bertakwa. Tafsir ayat ini yakni sebagai berikut :

Maka orang yang bertakwa kepada Yang Mahakuasa dan mengutamakan keridhaan Yang Mahakuasa dalam semua keadaannya , Yang Mahakuasa Subhaanahu wa Ta’aala akan membalasnya di dunia dan akhirat. Di antara sekian alhasil yakni Yang Mahakuasa Subhaanahu wa Ta’aala berikan jalan keluar dari setiap kesulitan dan kesempitan. Sebagaimana orang yang bertakwa kepada Yang Mahakuasa , akan dibukakan jalan keluar baginya , maka orang yang tidak bertakwa kepada Yang Mahakuasa , akan terjatuh ke dalam kesempitan , beban dan belenggu yang sulit keluar dan lolos darinya.

Digunakan talak sebagai contohnya , karena bila seorang tidak bertakwa kepada Yang Mahakuasa dalam problem talak , misalnya ia menjatuhkan talak dengan cara yang diharamkan mirip eksklusif tiga kali , maka ia tentu akan menyesal dengan penyesalan yang tidak mungkin dapat dikejar lagi.

Sedangkan dalam ayat ke 3 surat Ath-Thalaq Yang Mahakuasa SWT akan mencukupkan keperluannya dan menunjukkan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka kepada orang yang bertawakkal.
Kedua ayat ini memiliki perintah dari Yang Mahakuasa SWT yaitu bertakwa dan bertawakkal. Dengan mengamalkan perintah pada ayat ini insyaallah kita tidak takut lagi akan kehabisan harta dan tidak takut lagi menghadapi kesulitan. Sesuai dengan kesepakatan Yang Mahakuasa pada ayat diatas rezeki akan dicukupkan dan dibukakan jalan keluar dari kesulitan serta problem yang sedang kita hadapi.

Sumber : nrachmanbiz

0 comments:

Post a Comment