Sunday 8 April 2018

Bahaya Penyakit Hipotiroid Kongenital Pada Bayi

 ialah kondisi bayi kekurangan hormon tiroid yang biasa dialami oleh bayi semenjak masih di  Bahaya Penyakit Hipotiroid Kongenital pada Bayi
Hipotiroid Kongenital ialah kondisi bayi kekurangan hormon tiroid yang biasa dialami oleh bayi semenjak masih di dalam kandungan. Untuk itu investigasi kadar tiroid harus dilakukan pada bayi gres lahir (usia 48-72 jam ), dengan tujuan  deteksi dan pengobatan tidak terlambat sehingga kerusakan otak bayi secara permanen sanggup dihindarkan. Penyakit Hipotiroid harus diwaspadai, dikarenakan telah menyerang sekitar 1.600 bayi dari 4,7 juta bayi yang dilahirkan di seluruh dunia.

Karena masih mendapat tiroid dari badan ibu, bayi penderita Hipotiroid Kongenital, mungkin akan terlihat normal sesudah dilahirkan. Namun gejalanya akan mulai terlihat sesudah bayi berusia satu hingga dua bulan, dan pada usia ini penyakit Hipotiroid sudah sulit untuk diobati.

Gejala Hipotiroid Kongenital ialah bayi terlihat lesu, lebih pendiam, bahkan jarang menangis. Untuk selanjutnya bayi akan mengalami perubahan menyerupai pengecap membesar dan menjulur keluar, lebih banyak tidur, dan muka sembab

Pengobatan Hipotiroid

Apabila menurut investigasi ditemukan buah hati bunda menderita hipotiroid bawaan, maka ia harus segera mendapat perawatan dan mengonsumsi obat. Apabila Hipotiroid tidak segera diatasi, maka pertumbuhan fisik maupun mental buah hati akan terganggu. Hal ini terutama duduk perkara kesulitan bicara dan keterbelakangan mental pada bayi.

Saat ini investigasi kelainan hipotiroid menjadi prosuder wajib terhadap bayi gres lahir. Adapun Skrining dilakukan dengan mengambil darah dari tumit bayi (usia bawah satu bulan), dan sempel darah ini sekaligus dipakai untuk menyidik golongan darah. Pemeriksaan dini sangat penting untuk mendeteksi kelainan hipotiroid, alasannya apabila terjadi keterlambatan deteksi dan pengobatan, sanggup menimbulkan gangguan otak bayi yang sudah tidak sanggup diperbaiki.

Penyebab Hipotiroid Kongenital secara niscaya memang belum diketahui, namun polusi udara dan gaya hidup tidak sehat ibu hamil diduga besar lengan berkuasa menjadi salah satu pemicu Hipotiroid Kongenital pada bayi.

Menurut dr.Liliy S. Sulistyowati, selaku Kepala Pusat Promosi Kesehatan Kementrian Kesehatan, “saat ini pemerintah Indonesia melalui Peraturan Menteri Kesehatan No.25 tahun 2014 ihwal Upaya Kesehatan Anak, telah mewajibkan setiap bayi dilakukan cek darah untuk mendeteksi hipotiroid ketika bayi berusia 48-72 jam”.

Ringkasan:
  • Penyakit Hipotiroid Kongenital ialah kondisi bayi kekurangan hormon tiroid,
  • Kekurangan hormon tiroid pada bayi sanggup menimbulkan keterbelakangan mental dan kerusakan otak pada bayi,
  • Penyakit Hipotiroid Kongenital harus dideteksi dan diobati sedini mungkin ketika sesudah bayi dilahirkan.

0 comments:

Post a Comment