Memukul Anak Kecil meski tidak keras sering dilakukan oleh beberapa orang tua. Hal ini terutama apabila anak sedang menangis, atau melaksanakan kesalahan dan kenakalan yang bagi orang renta dianggap berlebihan. Memukul anak kecil tidak saja kontraproduktif (mungkin anak akan menangis semakin kencang), namun juga mengakibatkan anak bernafsu dan depresif ketika sudah semakin besar (Fakta menurut hasil penelitian Kathryn Maguire-Jack dan Andrea Gromoske yang diterbitkan di Journal of Family and Marriage pada tahun 2012).
Penelitian yang dilakukan tersebut mengamati imbas jelek memukul anak usia di bawah 1 tahun, dengan sampel yang melibatkan 3.870 keluarga di seluruh negeri. Anak-anak yang sering dipukul lebih bernafsu (suka berteriak, memukul, dan tantrum) pada usia 3 tahun, dan sanggup mengalami depresi dan kegelisahan pada usia 5 tahun.
Penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa memukul anak berkaitan dengan segala tipe sikap anak, namun tidak ada satu orang pun yang pernah menyelidiki bagaimana semua hal tersebut saling berkaitan.
Sebuah survei di tahun 2010 yang dilakukan Child Trends Data Bank, mendapati bahwa 75 % wanita dan 64 % laki-laki setuju bahwa belum dewasa kadang memang boleh dipukul sedikit keras. Bahkan beberapa laporan pernah memperlihatkan bahwa hampir 90 % orangtua beranggapan bahwa memukul bokong anak secara ringan masih diperbolehkan.
Namun hal ini tidaklah sesuai, sebab menurut penelitian yang dilakukan Tulane University yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics pada 2010 didapatkan hasil, bahwa belum dewasa yang sering dipukul pada usia 3 tahun akan menjadi jauh lebih bernafsu pada usia 5 tahun.
Anak-anak berusia di bawah 1 tahun masih belum sanggup diberikan eksekusi dalam bentuk pemukulan, seringan apa pun. Hal ini dikarenakan, anak pada usia tersebut masih belum memahami mengapa dipukul.
Memukul anak dengan pukulan yang tidak menyakitkan sanggup dijadikan eksekusi cadangan, namun sebaiknya dilakukan ketika anak sudah berusia 2 hingga 6 tahun. Hal ini sanggup dilakukan apabila ketika orangtua mencoba memberi klarifikasi ketika anak melaksanakan sikap yang jelek dan memperlihatkan eksekusi timeout. Namun tentu hal ini yakni pilihan terakhir yang bergotong-royong sangat tidak disarankan.
Ringkasan:
Penelitian yang dilakukan tersebut mengamati imbas jelek memukul anak usia di bawah 1 tahun, dengan sampel yang melibatkan 3.870 keluarga di seluruh negeri. Anak-anak yang sering dipukul lebih bernafsu (suka berteriak, memukul, dan tantrum) pada usia 3 tahun, dan sanggup mengalami depresi dan kegelisahan pada usia 5 tahun.
Penelitian sebelumnya mengindikasikan bahwa memukul anak berkaitan dengan segala tipe sikap anak, namun tidak ada satu orang pun yang pernah menyelidiki bagaimana semua hal tersebut saling berkaitan.
Sebuah survei di tahun 2010 yang dilakukan Child Trends Data Bank, mendapati bahwa 75 % wanita dan 64 % laki-laki setuju bahwa belum dewasa kadang memang boleh dipukul sedikit keras. Bahkan beberapa laporan pernah memperlihatkan bahwa hampir 90 % orangtua beranggapan bahwa memukul bokong anak secara ringan masih diperbolehkan.
Namun hal ini tidaklah sesuai, sebab menurut penelitian yang dilakukan Tulane University yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics pada 2010 didapatkan hasil, bahwa belum dewasa yang sering dipukul pada usia 3 tahun akan menjadi jauh lebih bernafsu pada usia 5 tahun.
Anak-anak berusia di bawah 1 tahun masih belum sanggup diberikan eksekusi dalam bentuk pemukulan, seringan apa pun. Hal ini dikarenakan, anak pada usia tersebut masih belum memahami mengapa dipukul.
Memukul anak dengan pukulan yang tidak menyakitkan sanggup dijadikan eksekusi cadangan, namun sebaiknya dilakukan ketika anak sudah berusia 2 hingga 6 tahun. Hal ini sanggup dilakukan apabila ketika orangtua mencoba memberi klarifikasi ketika anak melaksanakan sikap yang jelek dan memperlihatkan eksekusi timeout. Namun tentu hal ini yakni pilihan terakhir yang bergotong-royong sangat tidak disarankan.
Ringkasan:
- Memukul anak sanggup memicu dirinya lebih bernafsu ketika berumur lebih tua,
- Memukul anak dengan pukulan yang tidak menyakitkan boleh dilakukan pada usia anak 2 tahun, namun tentu hal ini juga sangat tidak disarankan.
0 comments:
Post a Comment