Wednesday 13 September 2017

KISAH INSPIRATIF : Kesabaran HATI Seorang ISTRI

Hai , |
Seorang Ayah bercerita pada anak perempuannya , Suatu hari seorang wanita tua diwawancarai oleh seorang presenter dalam sebuah program wacana rahasia kebahagiaannya yang tak pernah putus.

KISAH INSPIRATIF : " Kesabaran HATI Seorang ISTRI"

Apakah hal itu karena ia cerdik memasak? Atau karena ia cantik? Atau karena ia bisa melahirkan banyak anak , ataukah karena apa?

Wanita itu menjawab :

“Sesungguhnya rahasia kabahagiaan suami istri ada di tangan sang istri , tentunya setelah mendapat taufik dari Allah. Seorang istri bisa menimbulkan rumahnya laksana surga , juga bisa menjadikannya neraka.

Jangan Anda katakan karena harta !

Sebab betapa banyak istri kaya raya namun ia rusak balasannya , lalu sang suami meninggalkannya.

Jangan pula Anda katakan karena anak-anak !

Bukankah banyak istri yang bisa melahirkan banyak anak sampai sepuluh namun sang suami tak mencintainya , bahkan mungkin menceraikannya.

Dan betapa banyak istri yang cerdik memasak.

Di antara mereka ada yang bisa memasak sampai seharian tapi meskipun begitu ia sering mengeluhkan wacana perilaku buruk sang suami.”

Maka sang peresenter pun terheran , segera ia berucap:

“Lantas apakah rahasia nya..?”

Wanita itu menjawab:

“Saat suamiku marah dan meledak-ledak , segera gue membisu dengan rasa hormat padanya. Aku tundukkan kepalaku dengan penuh rasa maaf.

Tapi janganlah Anda membisu yang disertai pandangan mengejek , karena seorang lelaki sangat cerdas untuk memahami itu.”

“Kenapa Anda tidak keluar dari kamar saja..?” tukas presenter.

Wanita itu segera menjawab:

“Jangan Anda lalukan itu! Sebab suamimu akan menyangka bahwa Anda lari dan tak sudi mendengarkannya. Anda harus membisu dan mendapatkan segala yang diucapkannya sampai ia tenang.

Setelah ia damai , gue katakan padanya;

'Apakah sudah selesai?'

Selanjutnya gue keluar….

Sebab ia pasti lelah dan butuh istirahat setelah melepas ledakan amarahnya.

Aku keluar dan melanjutkan kembali pekerjaan rumahku.”

“Apa yang Anda lakukan?

Apakah Anda menghindar darinya dan tidak berbicara dengannya selama sepekan atau lebih?” tanya presenter penasaran.

Wanita itu menasehati :

“Anda jangan lakukan itu , karena itu kebiasaan buruk. Itu senjata yang bisa menjadi bumerang buat Anda.

Saat Anda menghindar darinya sepekan sedang ia ingin meminta maaf kepada Anda , maka menghindar darinya akan membuatnya kembali marah.

Bahkan mungkin ia akan jauh lebih murka dari sebelumnya.”

“Lalu apa yang Anda lakukan..?” tanya sang presenter terus mengejar.

Wanita itu menjawab:

“Selang dua jam atau lebih , gue bawakan untuknya segelas jus buah atau secangkir kopi , dan kukatakan padanya , Silakan diminum.

Aku tahu ia pasti membutuhkan hal yang demikian , maka gue berkata-kata padanya mirip tak pernah terjadi sesuatu sebelumnya.”

“Apakah Anda marah padanya..?” ucap presenter dengan muka takjub.

Wanita itu berkata:

“Tidak...

Dan dikala itulah suamiku mulai meminta maaf padaku dan ia berkata dengan bunyi yang lembut.”

“Dan Anda mempercayainya..?” ujar sang presenter.

Wanita itu menjawab :

“Ya. Pasti. Sebab gue percaya dengan diriku dan gue bukan orang bodoh.

Apakah Anda ingin gue mempercayainya dikala ia marah lalu tidak mempercayainya dikala ia tenang..?”

“Lalu bagaimana dengan harga diri Anda?” potong sang presenter.

“Harga diriku ada pada ridha suamiku dan pada tentramnya kekerabatan kami.

Dan sejatinya antara #suami #istri sudah tak ada lagi yang namanya harga diri.

Harga diri apa lagi..?!!

Padahal di hadapan suami Anda , Anda telah lepaskan semua pakaian Anda!”


Sumber : http://bee-top.blogspot.com/

0 comments:

Post a Comment