Monday, 9 April 2018

Tanda Dan Cara Mengatasi Persalinan Prematur

 ialah kondisi dimana ibu hamil melahirkan bayi Tkamu dan Cara Mengatasi Persalinan Prematur
Persalinan prematur ialah kondisi dimana ibu hamil melahirkan bayi, meski usia kehamilan belum genap 37 atau 38 minggu. Kondisi ini tidak baik, sebab sanggup meningkatkan resiko komplikasi medis terutama duduk perkara pernafasan bagi bayi. Untuk mengatasi duduk perkara pernapasan, biasanya bayi lahir prematur akan dilakukan pernafasan buatan atau perawatan intensif. Mengetahui kondisi tersebut, tentu ibu hamil harus waspada dan memahami tkamu-tkamu persalinan prematur, sehingga apabila ibu hamil mengalaminya, tidak perlu panik dan mendapat perawatan yang tepat.

Beberapa hal yang sanggup meningkatkan resiko persalinan prematur adalah, sakit kronis yang diderita ibu hamil, komplikasi kehamilan tertentu, dan kondisi ibu hamil yang penuh dengan tekanan jiwa (stres). Adapun selain mengetahui faktor penyebab persalinan prematur, ibu hamil harus waspada terhadap tkamu-tkamu persalinan prematur, yang diantaranya adalah:
  • Merasakan kram atau rasa sakit pada punggung ibarat ketika tiba bulan,
  • Terjadi kram perut, dengan atau tanpa diare,
  • Mengalami kontraksi rahim yang teratur baik itu dengan rasa sakit atau tidak, dengan jarak waktu sepuluh menit atau kurang.
  • Merasakan tertekan pada perut kepingan bawah, terasa berat atau ibarat bayi didalam janin mendorong ke bawah.
  • Keluar air atau cairan lain dari vagina.
Apabila ibu hamil mempunyai tkamu-tkamu persalinan prematur tersebut, sebaiknya segera berbaring miring selama satu jam. Untuk selanjutnya kau bisa meminum dua atau tiga gelas air atau sari buah. Dengan banyak minum, bisanya gejala-gejala persalinan prematur ibarat diatas akan membaik. Namun apabila dalam satu jam tkamu-tkamu tersebut tidak berkurang, sebaiknya kau segera ke Rumah Sakit untuk mendapat perawatan medis yang tepat.

Penanganan untuk Persalinan Prematur


Pertolongan pertama bisa dilakukan dengan ibu hamil diminta untuk berbaring miring di kawasan tidur, dan selanjutnya Kontraksi akan diamati dan dicatat. Pada ketika ini, Dokter akan membicarakan dengan ibu hamil laba dan resiko menghentikan kontraksi serta kemungkinan komplikasi bagi bayi. Untuk menghentikan kontraksi, biasanya dokter akan memakai obat yang memang tidak semua obat.

Apabila obat tidak bisa menghentikan kontraksi, maka upaya persalinan akan dimonitor dengan alat elektronik dan ibu hamil akan melahirkan dalam ruangan yang diberi perlengkapan untuk stabilisasi bayi yang gres lahir dengan kondisi belum cukup bulan. Agar kondisi bayi tetap terkontrol, maka dokter anak akan disiagakan untuk merawat bayi prematur.

Ringkasan:
  • Bayi prematur ialah bayi yang dilahirkan ketika usia kehamilan kurang dari 37 minggu,
  • Penyakit kronis pada ibu hamil sanggup meningkatkan resiko persalinan prematur,
  • Bayi prematur harus dirawat dan ditempatkan  secara khusus.

0 comments:

Post a Comment