Wednesday 4 April 2018

Tatang Koswara Meninggal Akhir Serangan Jantung Di Hitam Putih

Tatang Koswara ialah salah satu sniper atau penembak jitu terbaik yang pernah dimiliki Indonesia. Beliau Meninggal Akibat Serangan Jantung Di Hitam Putih malam ini Selasa, 3 Maret 2015 pukul 19.30. Penembak jitu terbaik meninggal tersebut wafat mengalami serangan jantung ketika sesudah menjadi bintang tamu progam Hitam Putih Trans7.

Tatang Koswara wafat sesudah menceritakan perjuangannya sebagai sniper terbaik dunia. Sebelum meninggal dia berkata pada Deddy Corbuzier selaku presenter di program tersebut ”darahku di merah putih’ sejenak sesudah itu dia terkena serangan jantung.

Sebelum jatuh pingsan Tatang sempat berujar, “sepertinya saya jantungnya terganggu nih Pak.” Dan selanjutnya Sekitar 30 menit berselang penembak jitu terbaik tersebut pingsan dan dilarikan ke RS Medistra, yang tidak jauh dari kantor Transcorps. dia kritis dan kemudian meninggal dunia.

Tatang, termasuk jajaran penembak jitu terbaik di dunia. Hal ini terungkap dalam buku Sniper Training, Techniques and Weapons karya Peter Brookesmith yang diterbitkan di tahun 2000. Dalam buku tersebut nama Tatang masuk dalam daftar 14 besar Sniper’s Roll of Honour di dunia.

Tatang Koswara mulai masuk militer melalui jalur tamtama di Banten pada tahun 1966. Selanjutnya pada tahun 1977 - 1978 Tatang bertugas di Timor Timur. Di bekas provinsi Indonesia itu, lebih dari 40 orang fretilin menjadi korban tembakan jitunya.

Meski memiliki ijazah Sekolah Teknik (setara SMP), Tatang melamar sebagai prajurit tamtama memakai ijazah SR (Sekolah Rakyat) atau Sekolah Dasar. Setelah beberapa tahun dia mengikuti pembiasaan pangkat sesuai ijazah yang dimiliknya tersebut.

Sebagai bintara, dia ditempatkan di Pusat Kesenjataan Infanteri (Pusenif). Di sana pula dia mendapat mengikuti aneka macam pelatihan, mulai kualifikasi raider sampai sniper. Beliau memakai sandi S-3 alias siluman 3.

Tatang Koswara Meninggal meninggalkan seorang istri berjulukan Tati Hayati, dan dua anak, berjulukan Anita Prilia dan  Sri Gantini. Beliau menikah pada tahun 1968,  pensiun tentara pada 1994 dan menetap di Bandung.

0 comments:

Post a Comment