Showing posts with label Penelitian Terbaru. Show all posts
Showing posts with label Penelitian Terbaru. Show all posts

Saturday 6 January 2018

Sirkuit Otak Terkait Dengan Kewaspadaan

anda peneliti atau suka dengan informasi perihal penelitian ?
Simak gosip dibawah ini.

Sekilas :
  1. Periset menemukan sirkuit otak yang mengatur kewaspadaan pada ikan dan tikus.
  2. Temuan ini bisa membantu peneliti lebih memahami sirkuit otak yang terlibat dalam kondisi kesehatan mental yang terkait dengan kewaspadaan, menyerupai kecemasan dan mania.


Para ilmuwan mengungkapkan jenis neuron yang mendukung kewaspadaan dengan memakai metode molekuler yang disebut MultiMAP dalam larva ikan zebra transparan. Beberapa jenis neuron berkomunikasi dengan mensekresikan khasiat serotonin kimiawi (merah), dopamin dan noradrenalin (kuning) dan asetilkolin (cyan).

Para ilmuwan mengungkapkan jenis neuron yang mendukung kewaspadaan dengan memakai metode molekuler yang disebut MultiMAP dalam larva ikan zebra transparan. Beberapa jenis neuron berkomunikasi dengan mensekresikan khasiat serotonin kimiawi (merah), dopamin dan noradrenalin (kuning) dan asetilkolin (cyan).

Betapa waspada, atau waspada, anda sepanjang hari sanggup mensugesti kemampuan anda untuk melaksanakan kiprah sehari-hari. Banyak hal yang bisa mengubah cara pandang yang anda rasakan, menyerupai berapa banyak tidur atau kafein yang anda alami. Karena terlalu waspada atau tidak cukup waspada juga bisa menjadi mengambarkan kondisi kesehatan mental tertentu, menyerupai kegelisahan, mania, atau depresi.

Para ilmuwan telah mencar ilmu banyak perihal bagaimana otak mengatur tidur atau berdiri pada umumnya. Namun kurang diketahui perihal bagaimana otak mengatur perubahan kewaspadaan sepanjang hari.

Untuk memeriksa sel otak mana (neuron) mengatur kewaspadaan, sebuah tim yang dipimpin oleh Drs. Karl Deisseroth dan Matthew Lovett-Barron di Stanford University menganalisis acara sel otak pada ikan zebra dan tikus dikala mengukur waktu reaksi mereka. Penelitian ini didukung sebagian oleh National Institute of Mental Health (NIMH) NIH dan National Institute on Drug Abuse (NIDA). Hasilnya dipublikasikan secara online di Sel pada tanggal 2 November , pada 2017.

Tim membuat sebuah teknik yang disebut MultiMAP (Multiplexed-alignment of Molecular and Activity Phenotypes) untuk melacak dan mengidentifikasi neuron dan sirkuit yang diaktifkan selama keadaan otak tertentu. Dengan memakai teknik ini, peneliti melacak acara puluhan ribu sel otak ikan zebra sementara ikan tersebut disajikan dengan rangsangan yang memalsukan pemangsa yang mendekat. Mereka mengukur kewaspadaan dengan mengukur berapa usang ikan tersebut menggoyang ekor mereka sebagai respons terhadap stimulus yang mengancam.

Analisis molekuler mengidentifikasi beberapa jenis sel yang berbeda yang diaktifkan dikala ikan paling waspada dan responsif. Ini termasuk neuron yang melepaskan utusan kimiawi yang mengubah acara sel otak lainnya. Mengkonfirmasi hasil penelitian sebelumnya, mereka mengidentifikasi neuron yang mensekresi norepinephrine sebagai aktif dalam kewaspadaan. Selain itu, teknik mereka memungkinkan mereka untuk mengidentifikasi jenis sel lain yang sebelumnya tidak terbukti terlibat dalam kewaspadaan, termasuk asetilkolin, serotonin, dopamin, dan neuron yang mensekresikan peptida.

Para peneliti mencari rangkaian sel otak ini di otak tikus. Mereka menemukan bahwa ada jenis dan sirkuit sel serupa yang mengatur kewaspadaan pada tikus. Aktivasi rangkaian tertentu memakai optogenetics, yang memakai cahaya untuk mengaktifkan atau menghambat neuron tertentu, membuat tikus lebih waspada atau mengurangi waktu reaksi mereka.

"Kewaspadaan sudah tidak waras menandai negara menyerupai mania dan yang terlihat pada gangguan stres dan depresi pasca trauma," kata Direktur NIMH Dr. Joshua Gordon. "Memperoleh keakraban dengan pemain molekuler dalam sebuah sikap menyerupai yang dibutuhkan alat gres ini suatu hari nanti sanggup menyebabkan intervensi klinis yang menargetkan keadaan otak disfungsional."

Baca juga : kunci acara fisik untuk menjaga berat tubuh ideal