Showing posts with label Penyakit Flu Burung. Show all posts
Showing posts with label Penyakit Flu Burung. Show all posts

Thursday, 29 March 2018

Cara Sempurna Mencegah Penularan Flu Burung

 WHO telah mengeluarkan pernyataan perihal informasi keamanan pangan Cara Tepat Mencegah Penularan Flu Burung
WHO telah mengeluarkan pernyataan perihal informasi keamanan pangan, menyangkut risiko penularan flu burung, sebagai berikut. Flu burung (avian influenza) atau H5N1 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Saat ini, virus tersebut tidak hanya menyerang binatang unggas atau binatang lainnya saja, namun juga bisa menular ke Manusia sehingga bisa menyebabkan kematian.

Kondisi ini perlu diwaspadai, lantaran beberapa hari ini wabah Flu Burung kembali merebak. Hal ini ditkamui dengan Puluhan unggas di kelurahan Cilkamuk Barat, Kecamatan Cilkamuk, Jakarta Selatan, ditemukan mati mendadak dua hari yang lalu.

Virus flu burung dikala ini memang tidak akan menular ke insan melalui masakan yang dimasak dengan benar. Karena apabila daging unggas dimasak sengan suhu 70 derajat Celcius maka virus tersebut sudah terbunuh. Hal ini diperkuat dengan penelitian yang mendapat bahwa tidak ada orang telah terinfeksi virus H5N1 sesudah mengonsumsi daging unggas yang dimasak dengan benar dan matang seluruhnya, meskipun daging tersebut memang sudah terinfeksi sebelumnya.

Kebanyakan strain virus flu burung hanya ditemukan di terusan pernapasan dan pencernaan unggas yang terinfeksi, tidak di dalam daging. Namun, hasil studi yang sudah ada mengatakan bahwa virus yang sangat patogen, termasuk virus H5N1, menyebar ke hampir seluruh penggalan burung yang terinfeksi, termasuk daging.

Untuk alasan ini, penanganan unggas dan produk unggas selama persiapan masakan dan cara memasak yang sempurna sangat penting di kawasan yang mengalami wabah flu burung H5N1 pada unggas. Untuk itu Konsumen di kawasan wabah virus harus menyadari risiko kontaminasi silang antara unggas mentah dan masakan yang tidak dimasak sebelum dikonsumsi.

Sebagai pencegahan, cairan dari badan unggas atau unggas mentah seharusnya tidak diperbolehkan disentuh eksklusif selama persiapan memasak atau dicampur dengan item materi makananan lain. Dan pastikan sesudah mengolah dan memasak unggas mentah atau produk unggas mentah, Anda harus mencuci tangan secara menyeluruh dan higienis dengan memakai disinfeksi atau dengan sabun dan air panas.

Perlu kau ketahui bahwa Virus H5N1 bisa bertahan selama minimal satu bulan pada suhu rendah, sehingga pembekuan dan pendinginan masakan terutama daging unggas, tidak akan secara substansial mengurangi konsentrasi virus dalam daging yang tercemar dan tidak akan sanggup membunuh virus Flu burung tersebut.

Anda juga perlu waspada, terhadap telur yang dikonsumsi, lantaran sangat mungkin telur unggas yang kau konsumsi juga terinfeksi virus, baik pada penggalan luar atau cangkang atau penggalan dalam telur. Untuk itu, kau sebaiknya tidak mengkonsumsi telur dalam keadaan mentah atau setengah matang.

Ringkasan:
  • Flu Burung merupakan penyakit yang disebabkan lantaran Virus yang bisa ditularkan dari binatang ke manusia,
  • Virus Flu Burung atau H5N1bisa mati apabila dipanaskan pada suhu 70 derajat Celcius,
  • Virus avian influenza juga bisa berada pada telur baik itu di penggalan luar cangkang maupun dalam telur.

Gejala Dan Mencegah Penularan Flu Burung

 alasannya hingga kini virus ini terus mewabah dan sangat mungkin menginfeksi insan hin Gejala dan Mencegah Penularan Flu Burung
Penularan Flu Burung perlu diwaspadai, alasannya hingga kini virus ini terus mewabah dan sangat mungkin menginfeksi insan hingga menyebabkan kematian. Penyakit ini dinamakan Flu Burung, alasannya memang penyebarannya melalui burung atau unggas. Dan memang tidak hanya insan dan jenis unggas saja yang dapat terkena Flu, namun binatang lain ibarat kucing, sapi, anjing, babi, dan burung juga dapat terjangkit flu.

Beberapa jenis flu burung memang tidak berbahaya bagi insan namun dalam beberapa kasus, dapat saja flu burung menular ke insan dan banyak masalah hingga menyebabkan kematian. Penularan Flu Burung biasanya dari burung atau unggas yang sudah terinfeksi. Dan perlu kau ketahui, bahwa binatang yang terkena flu burung, tidak jarang terlihat sehat. Untuk itu pada kesempatan ini cara Kesehatan Keluarga Bunda akan memperlihatkan warta mengenai penyebab, gejala, dan cara mencegah penularan Virus Flu Burung.

Flu burung ditularkan secara pribadi antar unggas atau burung yang hidup atau sudah mati melalui cairan, feses, liur dan darahnya. Untuk selanjutnya burung yang terinfeksi dapat menularkan virus ke manusia, sedangkan untuk penularan antar insan belum dapat terjadi.

Virus Flu Burung memiliki masa inkubasi 2-8 hari, yang lebih usang dari flu biasa. Bahkan beberapa masalah dapat mencapai 17 hari. Adapun Gejala insan yang terkena Virus Flu burung diantaranya seperti,mengalami Nyeri otot, Lemas, Suhu tubuh meningkat / demam, Batuk dan hidung berlendir, Mimisan dan gusi berdarah, Diare dan muntah, Sakit kepala dan Sesak napas

Gejala Infeksi Flu Burung memang ibarat dengan flu pada umumnya (selain mimisan dan gusi berdarah). Kaprikornus untuk memastikan diagnosa kau sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk dilakukan uji laboratorium.

Cara Mencegah Penularan Flu Burung ke insan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
  • Menghindari kontak pribadi dengan burung/unggas baik yang hidup atau mati termasuk kotorannya.
  • Mencuci tangan teratur, dapat mencegah penularan flu burung dan bakteri lainnya. Bila Anda menyentuh kotoran dan liur burung, segera basuh tangan dengan sabun dan air.
  • Mitos dan fakta
  • Anda dapat tertular flu burung melalui daging yang terkontaminasi
  • Kalau tidak dimasak dengan sempurna, maka daging dan telur unggas dapat menulari virus tersebut ke manusia.
Ringkasan:
  • Virus Flu Burung dapat menular dari unggas atau burung melalui cairan, kotoran, liur dan darahnya,
  • Dejala seseorang terinfeksi virus flu burng ibarat flu biasa disertai gusi berdarah dan mimisan,
  • Mencegah Infeksi Flu Burung dapat dilakukan dengan referensi hidup sehat dan menghindari kontak pribadi dengan unggas atau burung.