Friday, 5 January 2018

Jalan Kaki Dapat Menyembuhkan Penyakit Arteri Perifer


Sekilas
  • Sebuah studi ihwal orang-orang dengan penyakit arteri perifer memperlihatkan bahwa latihan treadmill selama 12 ahad memperbaiki jarak berjalan kaki, namun sebuah obat yang disebut faktor stimulasi koloni granulosit-makrofag (GM-CSF) tidak melakukannya.
  • Temuan dari penelitian sebelumnya mempunyai hasil yang beragam, dengan beberapa memperlihatkan bahwa GM-CSF sanggup membantu mengobati penyakit ini.
  • Pasangan Senior African American berjalan melalui hutan
  • Program latihan treadmill membantu memperbaiki jarak berjalan di antara orang-orang dengan penyakit arteri perifer.

Penyumbatan di arteri yang memasok darah ke kaki biasa terjadi pada orang remaja yang lebih tua. Kondisi ini, yang dikenal sebagai penyakit arteri perifer, disebabkan oleh plak yang terbentuk di arteri. Plak ini sanggup mengurangi fatwa darah. Bila itu terjadi, otot dan jaringan lainnya tidak sanggup mendapatkan oksigen dan nutrisi yang mereka butuhkan dari darah. Karena olahraga meningkatkan kebutuhan oksigen, berjalan sanggup memicu tanda-tanda ibarat kelelahan dan rasa sakit di kaki. Setelah beristirahat selama beberapa menit, orang-orang dengan penyakit arteri perifer memperhatikan bahwa nyeri kaki biasanya memudar lantaran fatwa darah dan pengiriman oksigen kembali cukup.

Studi sebelumnya terhadap orang remaja dengan penyakit arteri perifer menyarankan bahwa obat yang disebut granulocyte-macrophage colony-stimulating factor (GM-CSF) sanggup membantu mereka berjalan lebih jauh tanpa kelelahan dan rasa sakit. GM-CSF memobilisasi sel induk di sumsum tulang untuk pindah ke fatwa darah. Penelitian pada binatang memperlihatkan bahwa sel punca ini, yang memproduksi sel darah putih, mungkin mempunyai banyak acara yang sanggup memperbaiki kesehatan pembuluh darah perifer.

Dr. Mary M. McDermott di Universitas Northwestern Feinberg School of Medicine memimpin sebuah penelitian untuk memilih apakah GM-CSF dikombinasikan dengan olahraga sanggup memperbaiki jarak berjalan di antara orang-orang dengan penyakit arteri perifer. Penelitian ini didukung oleh NIH National Heart, Lung, and Blood Institute (NHLBI) dan National Institute on Aging (NIA). Hasilnya muncul secara online di Journal of American Medical Association pada tanggal 15 November 2017.

Para peneliti secara acak menugaskan 210 orang renta yang mempunyai penyumbatan di arteri kaki mereka ke dalam satu dari empat kelompok: GM-CSF dan latihan treadmill, GM-CSF saja (dengan kelas pendidikan kesehatan yang bertugas sebagai plasebo untuk latihan treadmill), latihan treadmill sendiri ( dengan obat plasebo), atau kelas pendidikan kesehatan sendiri (dengan obat plasebo). Peserta mendapatkan GM-CSF atau plasebo selama dua minggu. Orang-orang dalam dua kelompok yang menjalani latihan treadmill bekerja dengan hebat fisiologi latihan tiga kali per ahad selama enam bulan, bekerja hingga 50 menit berjalan per sesi.

Para peneliti membandingkan sejauh mana masing-masing akseptor sanggup berjalan dalam 6 menit sebelum perawatan dan sehabis 12 minggu. Seperti yang diharapkan, berolahraga saja memperbaiki jarak berjalan lebih jauh dari kelas kesehatan saja. Tanpa diduga, penggabungan GM-CSF dengan latihan treadmill tidak memperbaiki jarak tempuh 6 menit lebih banyak dibanding latihan treadmill saja. Jarak jalan kaki juga tidak diperbaiki untuk GM-CSF.

"Ada banyak minat dalam terapi sel induk, dan ini yaitu percobaan terapi jenis ini yang dilakukan hingga ketika ini pada orang-orang dengan penyumbatan di arteri kaki mereka," McDermott mengatakan. "Sangat mengecewakan bahwa kami tidak melihat manfaat dari ini lantaran terapi yang sangat sedikit tersedia untuk pasien dengan penyakit arteri perifer, dan penelitian sebelumnya menyarankan bahwa obat ini mungkin bermanfaat. Penelitian lebih lanjut diharapkan untuk mengidentifikasi terapi gres yang efektif. "

"Meskipun percobaan ini tidak memperlihatkan manfaat pemanis dari mobilisasi sel induk oleh GM-CSF pada individu dengan [penyakit arteri perifer], namun hal itu sekali lagi menegaskan manfaat latihan pada kapasitas berjalan yang telah diamati pada penelitian sebelumnya," kata Dr. Diane Reid dari NHLBI "Pelaporan segera hasil uji klinis negatif, ibarat yang dilakukan di sini, memperlihatkan isu berharga untuk memandu arah penelitian masa depan ihwal terapi gres yang potensial."
-oleh Geri Piazza

0 comments:

Post a Comment