Showing posts with label Brigadir Petrus Bakus. Show all posts
Showing posts with label Brigadir Petrus Bakus. Show all posts

Thursday, 29 March 2018

Penyakit Skizofrenia Pada Brigadir Petrus Bakus

Penyakit Skizofrenia sering digambarkan sebagai penyakit gila, lantaran pasien sering mengalami halusinasi, delusi, pikiran kacau, dan perubahan sikap yang mendadak. Kondisi tersebut mengakibatkan pasien skizofrenia sulit untuk berinteraksi secara sosial dan beraktivitas sehari-hari, bahkan sanggup melaksanakan perbuatan yang mengerikan, menyerupai kriminal.

Hal ini menyerupai yang dialami oleh Brigadir Petrus Bakus yang tega membunuh dan memutilasi kedua anak kandung yang masih berumur 5 dan 3 tahun beberapa hari yang lalu. Menurut istri, Brigadir Petrus Bakus sering menerima bisikan makhluk halus dan seminggu sebelum peristiwa sering marah-marah.

Para Ahli Menduga Penyebab skizofrenia ialah lantaran faktor lingkungan dan genetika. Dugaan lain mengenai penyebab skizofrenia ialah lantaran efek pada zat-zat kimia otak, menyerupai asam glutamat dan dopamin. Penyebab lain ialah Stres atau stress berat atau sanggup juga disebabkan lantaran Narkoba.

Gejala skizofrenia pada tahap awal dibagi dalam dua kategori, yaitu tanda-tanda negatif dan positif. Gejala Negatif biasanya berkembang secara perlahan-lahan, sampai kesannya menjadi semakin memburuk. Adapun tanda-tanda awal penyakit ini seperti:
  • Rasa enggan untuk bersosialisasi dan tidak nyaman berada erat dengan orang lain sehingga lebih menentukan untuk berdiam di rumah.
  • Kehilangan konsentrasi.
  • Pola tidur yang berubah.
  • Kehilangan minat dan motivasi baik dalam menjalin korelasi dengan orang lain maupun dalam hidup secara keseluruhan.
  • Ketika penderita sedang mengalami tanda-tanda negatif, beliau akan terlihat apatis dan datar secara emosi. Karena tidak sadar atau tidak tahu mengenai tanda-tanda negatif skizofrenia ini, adakala orang lain sanggup menyalahartikan itu sebagai sikap malas atau tidak sopan. Mereka juga menjadi tidak peduli terhadap penampilan dan kebersihan diri mereka serta semakin menarik diri dari sosial. Karena itu tanda-tanda negatif skizofrenia sanggup menjadi pemicu rusaknya korelasi penderita dengan keluarganya atau pun dengan teman-temannya.
Untuk tanda-tanda positif penderita skizofrenia akan mengalami halusinasi yang terasa sangat nyata, Delusi (kepercayaan berpengaruh yang tidak didasari logika atau kenyataan yang sebenarnya), Pikiran kacau dan perubahan sikap yang cenderung ke imbas negatif.

Pengobatan skizofrenia sanggup dilakukan dengan obat-obatan antipsikotik dan terapi sebagai bentuk pengobatan psikologis. Penanganan skizofrenia juga harus ditunjang dengan pertolongan dan perhatian dari orang-orang terdekat si penderita. Adapun yang termasuk penanganan sempurna penyekit skizofrenia ialah dengan mengenali tkamu-tkamu episode akut, pemberian obat sesuai resep, dan sikap terbuka pada orang lain wacana kondisi ini. Diharapkan dengan mengombinasikan banyak sekali metode penanganan, penyakit skizofrenia sanggup pulih secara perlahan-lahan, hidup dengan normal, dan mencegah kambuhnya penyakit ini.

Agar bencana Mengerikan menyerupai kasus Brigadir Petrus Bakus tidak terjadi, tentu kita harus peka terhadap lingkungan terutama lingkungan keluarga. Mendekatkan diri kepada tuhan, tentu akan menciptakan kau terhindar dari tekanan dan tentu terhindar dari stress, depresi yang diketahui sebagai pemicu Penyakit Skizofrenia dan penyebab kekambuhannya.

Ringkasan:
  • Penyakit Skizofrenia disebabkan lantaran factor gen, lingkungan, stress, stress berat dan konsumsi narkoba,
  • Pasien Skizofrenia biasanya memiliki tanda-tanda menyerupai orang absurd lantaran mengalami halunisasi yang sangat kuat.