Showing posts with label Infeksi Virus Zika. Show all posts
Showing posts with label Infeksi Virus Zika. Show all posts

Friday 30 March 2018

Bahaya Jerawat Virus Zika Pada Bayi

 bahkan mulai dikala mereka di dalam kandungan Bahaya Infeksi Virus Zika pada Bayi
Infeksi Virus Zika pada Bayi dapat memicu keanehan pada bayi, bahkan mulai dikala mereka di dalam kandungan. Hal ini patut diwaspadai alasannya di tahun ini lebih dari 2.700 bayi di Brasil dilaporkan lahir dengan mikrosefali atau keanehan pertumbuhan otak. Dan kondisi ini ternyata sangat menghawatirkan, alasannya mengalami peningkatan secara drastis dibandingkan tahun 2014, yaitu hanya sekitar 150 kasus.

Bahkan yang lebih mengerikan ialah dapat diduga peningkatan masalah mikrosefali akhir jerawat virus zika pada ibu hamil ditularkan melalui gigitan nyamuk. Salah satu pasien yang diduga korban virus zika ialah bayi Luzia anak dari Angelica yang lahir pada bulan Oktober. Pasien ini memiliki ukuran kepala sangat kecil. Ahli saraf menyampaikan bahwa mikrosefali yang dialami Luzia mengakibatkan cerebral palsy. Dan diketahui bahwa pada ahad awal kehamilan, Ibu Luzia mengaku sering digigit nyamuk.

Gigitan nyamuk awalnya hanya dianggap hal biasa, namun ternyata lama-kelamaan Angelica menderita demam, ruam, sakit kepala, dan rasa terbakar di mata. Namun dalam waktu empat hari, tanda-tanda penyakit tersebut hilang. Sebagai terapi Solange Ferreira meletakkan buah hatinya yang menderita mikrosefali, Jose Wesley ke dalam ember. Menurut Ferreira, Jose menikmati keberadaanya di dalam air.

Kasus Infeksi Virus Zika ini menciptakan banyak ibu hamil panik terkena gigitan nyamuk. Karena Virus zika yang mulanya dianggap sebagai virus yang tidak terlalu berbahaya dibanding demam berdarah dan chikungunya ternyata dapat mengakibatkan kondisi yang fatal alasannya dapat menyerang janin di dalam kandungan. Bahkan Virus ini juga dapat ditularkan melalui nyamuk Aedes aegypti.

Pada bulan November, peneliti Brasil melaporkan jerawat virus zika ditemukan dalam cairan ketuban dua ibu hamil yang janinnya telah didiagnosis dengan mikrosefali. Kemudian, pada 28 November, peneliti Brasil juga mengumumkan bahwa virus zika ditemukan dalam jaringan otak bayi yang gres lahir dengan mikrosefali.

Mengenai temuan ini, dunia internasional menyatakan bahwa kaitan antara virus zika dan mikrosefali masih dalam penyelidikan. Penyebab mikrosefali selama ini tercatat alasannya ada kelainan genetik dan jerawat atau paparan zat beracun selama kehamilan.

Di Indonesia, Infeksi Virus Zika juga harus diwaspadai alasannya Lembaga Eikjman telah melaporkan kehadiran virus zika kepada Kementerian Kesehatan. Virus ini ditemukan dikala terjadi wabah demam dengue di Provinsi Jambi pada bulan Desember 2014 hingga April 2015. Meski Virus Zika ditemukan, Kementerian Kesehatan menyatakan belum ada pasien yang terinfeksi virus zika.

Ringkasan:
  • Infeksi Virus Zika dapat menyerang ibu hamil dan menular ke janin sehingga menganggu perkembangan Otak,
  • Virus Zika diperkirakan telah menyerang 2.700 bayi di Berazil,
  • Penyebaran Virus Zika juga telah ditemukan pada simpulan tahun 2014.

Saturday 24 March 2018

Sejarah Virus Zika Dan Cara Pencegahannya

 dianggap hanya memicu demam ringan dan ruam di kulit Sejarah Virus Zika dan cara Pencegahannya
Sejak ditemukan pada tahun 1940-an pertama kali di Ugkamu tahun, virus zika dianggap sepele oleh para ahli. Halini karena, dianggap hanya memicu demam ringan dan ruam di kulit. Namun ketika ini dunia dibentuk panik oleh virus ini, alasannya dapat memicu mikrosefali pada bayi gres lahir, dan selain ditularkan melalui gigitan nyamuk, virus ini juga dapat ditularkan melalui kekerabatan s*ksual (diketahui pertama kali pada pertengahan Juli 2016 di New York).

1 Februari 2016, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengumumkan darurat zika, dan pada 13 April 2016, Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat Tom Frieden mengumumkan, virus zika merupakan menyebabkan mikrosefali (bayi lahir dengan ukuran kepala kecil). Virus Zika tidak hanya memicu mikrosefali, namun juga menyebabkan gangguan otak, Guillain-Barré, sistem kekebalan badan menyerang sistem saraf yang juga dapat memicu kelumpuhan.

Memang tidak semua perempuan hamil yang terinfeksi virus zika akan melahirkan bayi dengan kondisi mikrosefali. Namun, tidak ada keraguan lagi, ibu hamil terinfeksi zika lebih rentan melahirkan bayi dengan kondisi mikrosefali.

Hasil penelitian di Brasil menemukan 200 kasus mikrosefali per 100.000 kelahiran semenjak ditemukan virus zika di negara tersebut. Bahkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh Patricia Soares dan timnya dari Federal University of São Paulo yang gres dirilis di jurnal Radiology, Agustus lalu, memperlihatkan gambar mengerikan bagaimana virus zika menggerogoti otak janin di dalam kandungan. Studi ini melaksanakan pencitraan gambar 45 janin dari ibu di Brasil yang terinfeksi virus zika.

Perlu kau ketahui bahwa Bayi yang menderita mikrosefali mempunyai otak dan tengkorak asing ukuran kecil dibandingkan usia mereka, baik itu ketika dalam rahim sampai ketika lahir, dan akan mengalami kerusakan otak sebagai efeknya. Mikrosefali dapat memicu maut dini, alasannya apabila otak bayi tidak berkembang, maka tubuhnya tidak dapat berfungsi dengan baik. Anak yang bertahan hidup dengan mikrosefali sangat berpotensi mengalami gangguan berpikir, berbicara, dan cacat fisik.

Peneliti terbaru yang dipublikasikan CDC AS menunjukkan, ancaman nanah zika pada janin dan bayi gres lahir yakni kelainan penglihatan dan kerusakan pendengaran. Sedangkan nanah zika pada perempuan yang hamil tidak akan besar lengan berkuasa pada kehamilannya di masa tiba sepanjang virus itu telah higienis dari darahnya.

Adapun tantangan pengendalian dari virus zika yakni penyakit ini hampir tidak ada tanda-tanda khas sehingga pengobatan meringankan gejala. Terutama alasannya virus zika dapat bertahan di badan selama 3 bulan. Jadi, orang yang gres pulang dari tempat terserang harus menjaga diri tidak digigit nyamuk dan tidak bekerjasama s*ksual kepada suami atu istri.

Keseriusan pencegahan Virus Zika di Indonesia, ditendai dengan terbitnya edaran dari Kemenkes ke banyak sekali rumah sakit biar mengirim sampel darah kasatmata DBD ke Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemenkes. Sampel dicek apa kasatmata zika. Hal ini bertujuan untuk menekan mewabahnya virus zika di Indonesia.

Ringkasan:
  • Sejarah Virus Zika ditemukan pertama kali pada tahun 1940-an dengan tanda-tanda demam ringan dan ruam di kulit,
  • Virus Zika dapat ditularkan melalui nyamuk, bahkan melalui kekerabatan s*ksual,
  • Virus Zika ketika ini memicu Mikrosefali pada janin sehingga mengganggu pertumbuhan terutama pertumbuhan otak,