Gusi Berdarah pada Ibu Hamil disebabkan lantaran adanya peningkatan hormon progesteron yang terjadi selama kehamilan. Hal ini sering terjadi bahkan sekitar 47 % ibu hamil mengalami gangguan gusi. Peningkatan hormon progesteron pada Ibu Hamil akan memicu kuman penyebab radang gusi dan jaringan gusi lebih sensitif terhadap plak.
Perubahan hormonal Ibu Hamil juga mempengaruhi sirkulasi darah pada gusi, sehingga ketika mengalami radang, gusi akan mengeluarkan darah secara lebih mudah. Pendarahan gusi bahkan dapat tiba-tiba keluar dari gusi, atau di ketika menggosok gigi.
Adapun tanda-tanda radang gusi ialah gusi tampak merah dan bengkak, gusi berdarah dan terbentuknya karang gigi berlebih. Sedangkan tanda-tanda periodontitis ditkamui dengan kematangan plak, tulang terinfeksi, karang gigi, bengkak, rasa nyeri gusi, dan gusi mulai terangkat. Apabila tanda-tanda ini tidak segera diatasi, makan akan menyebabkan periodontitis lanjutan, ibarat timbul infeksi parah, gigi goyang, tulang penyangga rusak, sampai nyeri pada gusi.
Apabila gangguan gusi pada ibu hamil tidak segera ditangani, maka penyakitnya akan semakin bertambah parah bahkan dapat mempengaruhi kondisi janin di dalam kandungan. Hal ini diketehui menurut sebuah penelitian, dimana permasalahan gusi dan tulang penyangga dapat memicu persalinan prematur, berat tubuh bayi rendah, dan keracunan ketika kehamilan.
Penelitian yang dimuat dalam The Journal of American Dental Association menyebutkan bahwa ibu hamil yang memiliki penyakit gusi kronis, maka empat sampai tujuh kali lebih mungkin mengalami persalinan prematur (kurang dari 37 minggu) dan bayi lahir dengan berat tubuh lebih rendah (kurang dari 2,5 kg) dibandingkan dengan ibu yang memiliki kondisi gusi yang sehat.
Wanita yang sedang melaksanakan program kehamilan atau sedang hamil sebaiknya segera melaksanakan investigasi gigi dan gusi ke dokter gigi. Kesehatan gusi juga harus dijaga dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang cukup, dan menjalani contoh hidup sehat.
Ringkasan:
Perubahan hormonal Ibu Hamil juga mempengaruhi sirkulasi darah pada gusi, sehingga ketika mengalami radang, gusi akan mengeluarkan darah secara lebih mudah. Pendarahan gusi bahkan dapat tiba-tiba keluar dari gusi, atau di ketika menggosok gigi.
Adapun tanda-tanda radang gusi ialah gusi tampak merah dan bengkak, gusi berdarah dan terbentuknya karang gigi berlebih. Sedangkan tanda-tanda periodontitis ditkamui dengan kematangan plak, tulang terinfeksi, karang gigi, bengkak, rasa nyeri gusi, dan gusi mulai terangkat. Apabila tanda-tanda ini tidak segera diatasi, makan akan menyebabkan periodontitis lanjutan, ibarat timbul infeksi parah, gigi goyang, tulang penyangga rusak, sampai nyeri pada gusi.
Apabila gangguan gusi pada ibu hamil tidak segera ditangani, maka penyakitnya akan semakin bertambah parah bahkan dapat mempengaruhi kondisi janin di dalam kandungan. Hal ini diketehui menurut sebuah penelitian, dimana permasalahan gusi dan tulang penyangga dapat memicu persalinan prematur, berat tubuh bayi rendah, dan keracunan ketika kehamilan.
Penelitian yang dimuat dalam The Journal of American Dental Association menyebutkan bahwa ibu hamil yang memiliki penyakit gusi kronis, maka empat sampai tujuh kali lebih mungkin mengalami persalinan prematur (kurang dari 37 minggu) dan bayi lahir dengan berat tubuh lebih rendah (kurang dari 2,5 kg) dibandingkan dengan ibu yang memiliki kondisi gusi yang sehat.
Wanita yang sedang melaksanakan program kehamilan atau sedang hamil sebaiknya segera melaksanakan investigasi gigi dan gusi ke dokter gigi. Kesehatan gusi juga harus dijaga dengan cara mengonsumsi makanan bergizi, minum air putih yang cukup, dan menjalani contoh hidup sehat.
Ringkasan:
- Peningkatan hormon progesteron pada ibu hamil dapat memicu terjadinya gusi nanah dan berdarah,
- Gusi Berdarah pada Ibu Hamil dapat memicu kelahiran prematur dan berat tubuh bayi yang dilahirkan rendah,
- Mengatasi Gusi Berdarah pada Ibu Hamil dilakukan dengan investigasi ke dokter gigi sebelum hamil dan selama kehamilan,