Meninggal Saat Berolahraga tentu sering kita dengar dari banyak sekali kasus, baik itu oleh atlet professional atau beberapa masyarakat di sekitar kita. Hal ini tentu bertentangan dengan anutan umum terhadap atlet, yaitu atlet atau orang yang rutin berolahraga yaitu orang yang sehat. Salah satu penyebab simpulan hidup tiba-tiba ketika berolahraga yaitu berhentinya kerja jantung secara mendadak, yang disebabkan lantaran olahraga dengan intensitas tinggi dalam waktu lama.
Menurut Dokter konsultan jantung dan elektrofisiologis Jeremy Chow, ada beberapa faktor yang sanggup mengakibatkan seseorang mengalami kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD), yang diantaranya adalah:
Perbedaan Serangan Jantung dengan SCD
Meskipun sama-sama mengakibatkan jantung gagal berfungsi dan berujung pada kematian, namun Sudden Cardiac Death (SCD) berbeda dengan serangan jantung. Hal ini dikarenakan SCD biasanya tidak mengakibatkan tanda-tanda apapun, tidak menyerupai serangan jantung yang biasanya didahului oleh rasa nyeri di dada yang menjalar dan orang sanggup bertahan dalam beberapa waktu.
Serangan jantung lebih banyak disebabkan oleh penyakit jantung kronik dalam waktu lama. Seperti, penumpukan plak di pembuluh darah yang mempersempit pembuluh darah sanggup mengakibatkan serangan jantung tersumbat. Sedangkan pada SCD, pemain drama pemicunya merupakan bawaan atau faktor genetik, tidak disertai tanda-tanda dan sanggup mengakibatkan simpulan hidup secara mendadak.
Ringkasan:
Menurut Dokter konsultan jantung dan elektrofisiologis Jeremy Chow, ada beberapa faktor yang sanggup mengakibatkan seseorang mengalami kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD), yang diantaranya adalah:
- Kelainan jantung congenital, yaitu kondisi cacat pada jantung atau lantaran kelainan bawaan semenjak dilahirkan. Penderita kelainan jantung ini biasanya tidak sanggup hidup lama, kecuali menerima tindakan operatif jantung.
- Kelainan otot jantung, yang sanggup berupa hipertropi (pembesaran) otot jantung yang menjadikan jantung gagal untuk berfungsi secara normal, yang disebabkan lantaran faktor genetik sehingga tidak sanggup dilakukan pencegahan.
- Aritmia atau gangguan irama jantung, disebabkan lantaran adanya permasalahan kelistrikan pada organ jantung, sehingga mengakibatkan detak jantung terjadi sangat lambat bahkan berhenti, sehingga mengakibatkan kematian.
- Abnormalitas arteri jantung, yaitu gangguan jantung lantaran adanya penyumbatan pada arteri ke jantung, sehingga mengakibatkan fungsi jantung terganggu. Gangguan ini juga sanggup berarti kelainan pada letak maupun cabang dari arteri jantung.
- Infeksi atau inflamasi yang disebabkan Virus atau bakteri, sehingga memicu inflamasi atau peradangan jantung sehingga mengurangi fungsi jantung.
Perbedaan Serangan Jantung dengan SCD
Meskipun sama-sama mengakibatkan jantung gagal berfungsi dan berujung pada kematian, namun Sudden Cardiac Death (SCD) berbeda dengan serangan jantung. Hal ini dikarenakan SCD biasanya tidak mengakibatkan tanda-tanda apapun, tidak menyerupai serangan jantung yang biasanya didahului oleh rasa nyeri di dada yang menjalar dan orang sanggup bertahan dalam beberapa waktu.
Serangan jantung lebih banyak disebabkan oleh penyakit jantung kronik dalam waktu lama. Seperti, penumpukan plak di pembuluh darah yang mempersempit pembuluh darah sanggup mengakibatkan serangan jantung tersumbat. Sedangkan pada SCD, pemain drama pemicunya merupakan bawaan atau faktor genetik, tidak disertai tanda-tanda dan sanggup mengakibatkan simpulan hidup secara mendadak.
Ringkasan:
- Meninggal Saat Berolahraga paling sering disebabkan lantaran gagalnya jantung menjalankan Fungsinya,
- Kegagalan Jantung ketika berolah raga disebabkan lantaran adanya permasalahan kelistrikan pada organ jantung, sehingga detak jantung sangat lambat bahkan berhenti,
- Kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD) berbeda dengan gagal jantung yang disebabkan lantaran penyakit kronik.