Showing posts with label Merawat Kesehatan Jantung. Show all posts
Showing posts with label Merawat Kesehatan Jantung. Show all posts

Monday, 16 April 2018

Penyebab Meninggal Ketika Berolahraga

 Meninggal Saat Berolahraga tentu sering kita dengar dari banyak sekali kasus Penyebab Meninggal Saat Berolahraga
Meninggal Saat Berolahraga tentu sering kita dengar dari banyak sekali kasus, baik itu oleh atlet professional atau beberapa masyarakat di sekitar kita. Hal ini tentu bertentangan dengan anutan umum terhadap atlet, yaitu atlet atau orang yang rutin berolahraga yaitu orang yang sehat. Salah satu penyebab simpulan hidup tiba-tiba ketika berolahraga yaitu berhentinya kerja jantung secara mendadak, yang disebabkan lantaran olahraga dengan intensitas tinggi dalam waktu lama.

Menurut Dokter konsultan jantung dan elektrofisiologis Jeremy Chow, ada beberapa faktor yang sanggup mengakibatkan seseorang mengalami kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD), yang diantaranya adalah:
  1. Kelainan jantung congenital, yaitu kondisi cacat pada jantung atau lantaran kelainan bawaan semenjak dilahirkan. Penderita kelainan jantung ini biasanya tidak sanggup hidup lama, kecuali menerima tindakan operatif jantung.
  2. Kelainan otot jantung, yang sanggup berupa hipertropi (pembesaran) otot jantung yang menjadikan jantung gagal untuk berfungsi secara normal, yang disebabkan lantaran faktor genetik sehingga tidak sanggup dilakukan pencegahan.
  3. Aritmia atau gangguan irama jantung, disebabkan lantaran adanya permasalahan kelistrikan pada organ jantung, sehingga mengakibatkan  detak jantung terjadi sangat lambat bahkan berhenti, sehingga mengakibatkan kematian.
  4. Abnormalitas arteri jantung, yaitu gangguan jantung lantaran adanya penyumbatan pada arteri ke jantung, sehingga mengakibatkan fungsi jantung terganggu. Gangguan ini juga sanggup berarti kelainan pada letak maupun cabang dari arteri jantung.
  5. Infeksi atau inflamasi yang disebabkan Virus atau bakteri, sehingga memicu inflamasi atau peradangan jantung sehingga mengurangi fungsi jantung.
Dengan mempunyai salah satu faktor penyebab gangguan jantung tersebut di atas, seseorang mempunyai risiko yang lebih tinggi mengalami SCD. Hal ini tidak hanya dialami oleh orang tua, namun di usia muda (bawah 40 tahun), juga berisiko terutama ketika melaksanakan olahraga dengan intensitas tinggi dalam waktu lama. Agar terhindar dari bahaya simpulan hidup lantaran Penyakit Jantung, hendaknya kau melaksanakan pemanasan sebelum berolahraga, tidak merokok dan mencukupkan istirahat sebelum berolahraga dengan intensitas tinggi.

Perbedaan Serangan Jantung dengan SCD

Meskipun sama-sama mengakibatkan jantung gagal berfungsi dan berujung pada kematian, namun Sudden Cardiac Death (SCD) berbeda dengan serangan jantung. Hal ini dikarenakan SCD biasanya tidak mengakibatkan tanda-tanda apapun, tidak menyerupai serangan jantung yang biasanya didahului oleh rasa nyeri di dada yang menjalar dan orang sanggup bertahan dalam beberapa waktu.

Serangan jantung lebih banyak disebabkan oleh penyakit jantung kronik dalam waktu lama. Seperti, penumpukan plak di pembuluh darah yang mempersempit pembuluh darah sanggup mengakibatkan serangan jantung tersumbat. Sedangkan pada SCD, pemain drama pemicunya merupakan bawaan atau faktor genetik, tidak disertai tanda-tanda dan sanggup mengakibatkan simpulan hidup secara mendadak.

Ringkasan:
  • Meninggal Saat Berolahraga paling sering disebabkan lantaran gagalnya jantung menjalankan Fungsinya,
  • Kegagalan Jantung ketika berolah raga disebabkan lantaran adanya permasalahan kelistrikan pada organ jantung, sehingga detak jantung sangat lambat bahkan berhenti,
  • Kematian jantung mendadak atau sudden cardiac death (SCD) berbeda dengan gagal jantung yang disebabkan lantaran penyakit kronik.

Thursday, 12 April 2018

Bahaya Mandi Es (Ice Bucket Challenge) Untuk Kesehatan

Ice Bucket Challenge (IBC) ialah sebuah gerakan menyiram badan dengan air es, yang dikala ini menjadi musim di dunia maya sebagai bentuk inisiatif pengumpulan dana. Kegiatan ini banyak dilakukan masyarakat dunia, mulai dari selebriti, tokoh publik, sampai orang biasa yang dilakukan hanya sekadar untuk bersenang-senang.

Ice Bucket Challenge sesungguhnya ialah gerakan dengan tujuan menggalang dana untuk penelitian penyakit ALS atau dikenal dengan Lou Gehrig's Disease. Aktivitas menyiram air es di kepala akan direkam, dan nantinya, video tersebut akan diunggah di internet, disertai dengan bantuan antara US$ 10- US$ 100.

Bagi kau yang ingin melaksanakan Mandi ES, Ice Bucket Challenge harus lebih berhati-hati, lantaran beberapa masalah telah menandakan ancaman bagi kesehatan. Salah satu kasus, yang belum usang ini beredar ialah seorang dewasa Amerika Serikat berjulukan Sergio Cardozo yang dilaporkan meninggal di tempat, sesudah melaksanakan Ice Bucket Challenge bersama kedua temannya.

Sergio Cardozo bersama kedua temannya melaksanakan Ice Bucket Challenge dengan memakai sebuah tong sampah berisi air cuek dan es. Setelah, air dituangkan di atas kepala Sergio, tong sampah yang digunakan, dijatuhkan. Dan meski telah memakai pelindung berupa helm untuk kepala, Sergio meninggal dunia lantaran mengalami cedera pada leher yang tertimpa tong sampah.

Kegiatan yang sedang menjadi musim ini, sesungguhnya memiliki banyak resiko dalam skala kecil, Ice Bucket Challenge sanggup mengakibatkan cedera mata, yang disebabkan lantaran adanya ukiran bongkahan kecil es pada kornea. Pelaku juga berisiko mengalami hipotermia lantaran tekanan air es secara mendadak dan dalam jumlah besar terutama pada cuilan kepala.

Ice Bucket Challenge Berbahaya Bagi Jantung


Siraman air es pada kepala dan badan secara pribadi dan mendadak sanggup mengakibatkan shock, Detak jantung menurun dan memicu ritme kerja jantung terganggu.

Dr Daniel Jurewitz, seorang kardiolog dari Santa Barbara mengatakan, bahwa pada orang-orang tertentu aktifitas Ice Bucket Challenge sanggup memicu duduk masalah pada kesehatan jantung dan kardiovaskular. Yang sanggup mengakibatkan serangan jantung sampai kematian. menyiram air es pada kepala mengakibatkan refleks pada kanal udara untuk menutup laring, sehingga detak jantung menjadi lambat, bahkan mengakibatkan seseorang berhenti untuk bernapas.

Bagi kau yang ingin melaksanakan Ice Bucket Challenge dengan tujuan nrimo untuk menggalang Dana, sebaiknya mempersiapkan dengan perhitungan yang matang. Hal ini untuk menghindari terjadinya kecelakaan yang tidak diinginkan. Pelaku Ice Bucket Challenge sebaiknya juga melaksanakan investigasi kesehatan terlebih dahulu dan dikala agresi dilakukan, pastikan perlengkapan keamanan telah dipakai dan unit gawat darurat telah disiapkan.

Ringkasan:
  • Ice Bucket Challenge ialah sebuah gerakan menyiram badan dengan air es, yang bertujuan mengumpulkan dana untuk penelitian penyakit ALS,
  • Sergio Cardozo meninggal dunia lantaran tertimpa wadah Es dikala melaksanakan Ice Bucket Challenge,
  • Bahaya Mandi Es (Ice Bucket Challenge) ialah kecelakaan kerja, membahayakan mata dan jantung.