Showing posts with label Penyakit Difteri. Show all posts
Showing posts with label Penyakit Difteri. Show all posts

Sunday, 18 March 2018

Gejala, Penyebab Dan Cara Pencegahan Penyakit Difteri

 ketika ini telah mewabah disejumlah tempat di Indonesia khususnya wilayah Jabotabek Gejala, Penyebab dan Cara Pencegahan Penyakit Difteri

Penyakit Difteri ketika ini telah mewabah disejumlah tempat di Indonesia khususnya wilayah Jabotabek. Karena ini Kementerian Kesehatan Indonesia juga telah menetapkan Wabah Difteri sebagai Kejadian Luar Biasa. Adapun Difteri ialah salah satu jenis penyakit menular yang menginfeksi susukan pernapasan atas, yang disebabkan oleh Corynebacterium Diphtheriae. Bakteri Penyebab Difteri ini juga dapat menginfeksi kulit dan selaput lendir.

Bakteri Corynebacterium Diphtheriae merupakan mikroorganisme kuman gram positif, yang tahan pada keadaan kering dan beku dan dapat mati pada suhu sekitar 60 derajat celcius. Bakteri Difteri menyerang dengan memproduksi toksin yang akan membunuh sel-sel pada pecahan tenggorokan. Saat sel-sel tersebut mati maka akan terbentuk membrane berwarna bubuk pada tenggorokan. Untuk kondisi lebihtoksin tersebut akan masuk ke dalam darah sehingga dapat menyerang jantung.

Gejala Difteri ditkamui dengan adanya lapisan pada selaput lendir di pecahan susukan napas dan memicu kerusakan pada pecahan otot jantung dan sistem saraf. Adapun Gejala Difteri pada Anak yang sering terjadi ialah sesak nafas, panas, sakit tenggorokan pada waktu menelan makanan, adanya selaput warna putih pada tenggorokan dan terjadi pembengkakan. Untuk lebih rinci, beberapa Gejala Difteri pada Anak ialah sebagai berikut:
  • Adanya pembengkakan kelenjar limfa pada pecahan leher anak.
  • Anak mengalami Demam dan menggigil.
  • Buah hati terlihat Lemah dan lemas.
  • Anak kau mengalami sulit nafas atau bernafas cepat.
  • Hidung Anak selalu mengeluarkan lendir, bahkan sesekali tercampur darah,
  • Munculnya membran abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel Anak.
  • Buah hati mengalami sakit tenggorokan disertai bunyi serak.
Pada tahap awal Penyakit Difteri pada Anak hanya bersifat ringan, Namun akan semakin parah apabila kondisi badan anak semakin melemah dan mencicipi sakit ketika menelan makanan. Adapun untuk Gejala Difteri pada orang sampaumur hampir sama dengan klarifikasi di atas.

Penyebab Penyakit Difteri ialah terinfeksinya seseorang oleh Bakteri Corynebacterium Diphteriae. Secara umum kuman ini dapat menyebar lantaran beberapa faktor yang diantaranya ialah sebagai berikut:
  • Lingkungan yang tidak sehat memudahkan penularan dan infeksi kuman difteri.
  • Seseorang tidak mendapat imunisasi secara lengkap.
  • Kualitas vaksin imunisasi yang tidak bagus.
  • Akses pelayanan kesehatan kurang dan pengetahuan masyarakat yang rendah mengenai penyakit Difteri.
Penularan Penyakit Difteri dapat melalui percikan ludah dari orang yang menderita infeksi. Penyakit ini juga dapat menular melalui benda atau masakan yang bersentuhan dengan penderita difteri. Adapun kontak pribadi dengan pasien difteri merupakan cara penularan yang paling berbahaya untuk kamu.

Pencegahan Penyakit Difteri dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
  • Imunisasi Wajib Lengkap (DPT-HB sebanyak 3 kali), pada usia 2, 4 dan 6 bulan,
  • Imunisasi DT ketika anak menginjak usia Sekolah Dasar,
  • Lanjut imunisasi TD,
  • Melakukan Vaksin Difteri,
  • Menjaga kebersihan lingkungan dan badan (wajib mencuci tangan dengan sabun sebelum makan),
  • Jangan melaksanakan kontak pribadi dengan penderita Difteri .
  • Selalu menjaga kebugaran badan dengan berolahraga secara rutin.
  • Selalu menutup hidung aat bersin.
  • Selalu mengkonsumsi masakan yang bergizi.
Semoga klarifikasi menganai Penyebab,  Gejala dan Penyakit Pencegahan Penyakit Difteri di atas dapat membantu kau dan orang-orang disekitar kamu.

Ringkasan:
  • Gejala Penyakit Difteri diawali dengan adanya lapisan pada selaput lendir di pecahan susukan napas,
  • Penyebab Penyakit Difteri ialah Bakteri Corynebacterium Diphteriae yang menginfeksi seseorang,
  • Pencegahan Penyakit Difteri yang paling utama ialah dengan melaksanakan Imunisasi DPT.

Aturan Imunisasi Untuk Mencegah Penyakit Difteri

 yang dikala ini sedang mewabah di beberapa kota pulau jawa Aturan Imunisasi untuk Mencegah Penyakit Difteri
Penyakit Difteri yang dikala ini sedang mewabah di beberapa kota pulau jawa,  menjadi sedih cita mendalam untuk dunia kesehatan Negara Indonesia. Berdasarkan data terbaru, 38 anak telah meninggal dunia lantaran difteri. Dan hingga dikala ini masih ada sekitar 600 anak dari 120 kota kabupaten yang sedang berjuang melawan Penyakit Difteri yang mematikan ini.

Penyakit Difteri yang disebabkan oleh basil Corynebacterium diphtheriae muncul lantaran masyarakat tidak pernah atau tidak lengkap melaksanakan imunisasi anti difteri. Imunisasi untuk mencegah Difteri terdapat pada imunisasi DPT ( Difteri, Pertusis, dan Tetanus) tidak hanya dilakukan satu dua kali saja, namun harus lengkap.

Imunisasi lengkap untuk Mencegah Penyakit Difteri yakni hingga anak berusia satu tahun harus 3 kali DPT, hingga usia 2 tahun harus sudah 4 kali DPT, dan dikala usia 5 tahun ansak sudah harus menerima 5 kali DPT. Dilakukan lagi dikala Kelas 1 SD ditambah lagi 1 kali DT, kelas 2, 3, atau 5 tambah 2 kali TD, dan hingga kelas lima SD anak sudah harus melaksanakan delapan kali (imunisasi DPT).

Apabila orang renta lupa atau kurang memperlihatkan Imunisasi DPT kepada putra putrinya, untuk segera mendatangi puskesmas atau rumah sakit untuk melengkapi. Karena apabila dalam suatu daerah sudah berstatus daerah KLB (Kejadian Luar Biasa).

Satu perkara difteri ditemukan maka sudah sanggup disebut KLB, dan semua anak yang berumur 1 hingga 19 tahun harus ditambah tiga kali imunisasi difteri lagi. Imunisasi ini dilakukan dengan interval 0-1-6 bulan. Maksudnya yakni imunisasi Difteri diberikan pada bulan ini, satu bulan lalu diimunisasi difteri lagi, dan terakhir enam bulan kemudian.

Ringkasan:
  • Penyakit Difteri sudah menjadikan 38 anak telah meninggal dunia, dan ratusan lainnya masih dirawat,
  • Penyakit Difteri disebabkan oleh basil Corynebacterium Diphtheriae muncul lantaran tidak imunisasi atau imunisasi tidak lengkap,
  • Imunisasi Difteri ada termasuk di dalam imunisasi wajib yang telah diprogramkan oleh pemerintah,