Sunday, 13 August 2017

Jangan Tinggalkan 5 Amalan Ini Saat Gerhana Matahari! Kita Akan Daptkan Pahala Besar Dari Allah SWT!

Hai , |
Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi pada 9 Maret mendatang. Indonesia menjadi satu-satunya negara yang dapat menyaksikan fenomena langka ini. GMT akan melewati Sumatera , sisi selatan Kalimantan , Sulawesi Tengah dan Maluku Utara.

Jangan Tinggalkan 5 Amalan Ini Saat Gerhana Matahari! Kita Akan Daptkan Pahala Besar Dari Tuhan SWT!


Daerah yang akan dilalui GMT kini bersiap menyambut persitiwa astronomi tersebut. Mulai dari agresi bersih-bersih , hingga banyak sekali atraksi yang sudah disiapkan untuk menyambut gerhana.

Dalam Islam , gerhana bukan semata-mata fenomena alam dan kejadian antariksa , namun , sarat dengan nuansa religius.  Bahkan , Rasulullah SAW memerintahkan umatnya semoga melaksanakan amalan ini ketika gerhana terjadi. Apa saja amalannya? Berikut ulasannya.

1. Perbanyaklah dzikir , istighfar , takbir , sedekah dan bentuk ketaatan lainnya
Nabi Muhammad SAW pernah bersabda terkait dengan peristiwa gerhana. Rasul menjelaskan bahwa wacana banyak nasihat dibalik kejadian tersebut. Dalam hadis riwayat Bukhori-Muslim Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha , Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:

“Sesungguhnya matahari dan bulan ialah dua dari tanda-tanda kekuasaan Allah. Terjadinya gerhana matahari atau bulan bukanlah alasannya ajal seseorang atau kehidupannya. Maka jikalau kau melihatnya , berdoalah kepada Tuhan , bertakbirlah kepada-Nya , bersedekahlah , dan shalatlah.” (Bukhori-Muslim)

2. Mengerjakan shalat gerhana secara berjama’ah di masjid
Amalan lain yang mampu dilakukan ketika terjadi gerhana ialah salat berjamaah di masjid. Rasulullah SAW selalu melaksanakan hal demikian ketika terjadi gerhana.

Salah satu dalil yang menunjukkan hal ini sebagaimana dalam hadits dari ’Aisyah bahwasanya Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam mengendari kendaraan di pagi hari lalu terjadilah gerhana. Lalu Nabi
shallallahu ’alaihi wa sallam melewati kamar istrinya (yang bersahabat dengan masjid) , lalu beliau berdiri dan menunaikan shalat. (HR. Bukhari no. 1050).

Ibnu Hajar mengatakan , ”Yang sesuai dengan anutan Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam ialah mengerjakan shalat gerhana di masjid. Seandainya tidak demikian , tentu shalat tersebut lebih sempurna dilaksanakan di tanah lapang semoga nanti lebih mudah melihat berakhirnya gerhana.” (Fathul Bari , 4: 10)

Namun , salat berjamaah di masjid
bukanlah syarat. Mereka yang tidak sempat ke masjid mampu melakukannya di rumah. Karena Rasulullah SAW memerintahkan umatnya semoga salat setiap melihat gerhana.

“Jika kalian melihat gerhana tersebut , maka shalatlah”. (HR. Bukhari no. 1043)

3. Wanita juga boleh shalat gerhana bersama kaum pria di masjid
Ternyata kaum wanita juga boleh ikut salat bersama dengan kaum pria ketika terjadi gerhana. Dari Asma` binti Abu Bakr , beliau berkata ,

“Saya mendatangi Aisyah radhiyallahu ‘anha -isteri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- ketika terjadi gerhana matahari. Saat itu insan tengah menegakkan shalat. Ketika Aisyah turut berdiri untuk melaksanakan sholat , saya bertanya: “Kenapa orang-orang ini?” Aisyah mengisyaratkan tangannya ke langit seraya berkata , “Subhanallah (Maha Suci Allah)”. Saya bertanya: “Tanda (gerhana)?” Aisyah lalu menunjukkan instruksi untuk mengatakan iya.” (HR. Bukhari no. 1053)

4. Menyeru jama’ah dengan panggilan ’ash sholatu jaami’ah’ dan tidak ada adzan maupun iqomah
Saat terjadi gerhana , maka muslim diisyaratkan untuk memanggil muslim yang lain semoga menunaikan salat gerhana. Namun berbeda dengan adzan biasanya , undangan salat gerhana hanya  berlafadz Ash Shalatu. Jami’ah’ Dari ’Aisyah radhiyallahu ’anha menuturkan bahwa pada masa Rasulullah pernah terjadi gerhana.

“Beliau lalu mengutus seseorang untuk memanggil jama’ah dengan: ‘ASH SHALATU JAMI’AH’ (mari kita lakukan shalat berjama’ah). Orang-orang lantas berkumpul. Nabi lalu maju dan bertakbir. Beliau melaksanakan empat kali ruku’ dan empat kali sujud dalam dua raka’at.” (HR. Muslim no. 901).

5. Berkhutbah setelah shalat gerhana
Amalan selanjutnya yang mampu dilakukan ketika terjadi gerhana ialah berkhutbah setelah salat gerhana. Dari Aisyah , beliau menuturkan bahwa setelah salat gerhana dan matahari mulai tampak , maka Rasulullah SAW eksklusif berdiri dan berkhotbah di hadapan orang banyak , beliau memuji dan menyanjung Tuhan , kemudian bersabda ,

“Sesungguhnya matahari dan bulan ialah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi alasannya ajal seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Tuhan , bertakbirlah , kerjakanlah shalat dan bersedekahlah.”

0 comments:

Post a Comment