Hai , |
Kali ini saya hanya ingin sekedar sharing , sekaligus mungkin menjawab beberapa pertanyaan yang sering ditanyakan melalui inbox , percayalah , saya bukan tidak ingin menjawab semua pertanyaan lewat inbox , namun dikala saya menulis inipun , air mata tak dapat berhenti mengalir.
Pesan Dari Ibunda Daffa Untuk Para Ibu Yang Kerja Di Luar
***
Assalammualaikum wr.wb ,
Working mom ataupun Full mom bagi saya yaitu sebuah pilihan , pada dikala Alm. Daffa berusia 6 bulan saya memilih menjadi Working mom , niat yang sama dgn working mom yg lain "membantu suami" memenuhi kebutuhan rumah tangga.
Jangan ditanya , bagaimana perasaan saya dikala itu , berat sekali rasanya meninggalkan bayi untuk bekerja , meskipun nenek nya sendiri yg mengasuh Alm. Daffa. Bisa dibilang waktu saya bersama Alm tidak terlalu banyak , berangkat pukul 08:00 pagi , pulang hingga rumah pukul 08:00 malam , sudah mampu ditebak , hingga rumah lelah , masih harus mengerjakan pekerjaan rumah , mencuci , memasak utk MPASI Alm esok paginya (saya kerjakan malam) , dikala Alm berusia 6 bulan saya masih tergolong sebagai ibu muda , berusia 24 tahun , mampu dipastikan emosi blm stabil.
Kesibukan sebagai Working mom , ditambah saya tidak mampu mengatur waktu untuk memenuhi segala kebutuhan mas daffa , membuat asupan gizi , asupan kasih sayang , asupan perhatian untuk mas daffa jauh dari batas cukup (Alhamdulillah imunisasi 5dasar lengkap) , ditambah dikala usia mas daffa menginjak 3 tahun 7 bulan sang adik lahir , makin berkurang perhatian saya untuknya , saya akui , saya ibu yang kolot , saya tidak dapat menangkap sinyal2 yang diberikan mas daffa , bahwa dia butuh perhatian , bahwa dia merasa tersisihkan , mengapa saya begitu telat berfikir , ketika tiba-tiba saja mas daffa bermetamorfosis sangaaaat nakal , tiba-tiba saja mas daffa bermetamorfosis anak yg tidak menurut , tidak mirip sebelum adiknya lahir. Saya jadi lebih sering marah terhadapnya , lebih sering cepat terpancing emosi dikala mendengar rengekannya , dan lebih bodohnya , saya meminta anak usia 3 tahun 10 bulan itu untuk bersikap lebih cukup umur krn sudah punya adik... , dimana fikiran saya dikala itu...??? Yaa Alloh ampuni saya....
Pada Maret 2015 , Arkha berusia 6 bulan , saya putuskan untuk berhenti kerja , alasannya yaitu saya mulai berfikir untuk benar-benar merawat Daffa dan Arkha , Daffa mulai terlihat tidak se-sehat mirip biasanya , badannya mulai kurus , nafsu makan memang sudah kurang sejak dia berusia bulanan , saya berfikir pasti krn dikala daffa memulai MPASI nya dulu saya tidak benar-benar mensupport kebutuhannya , sehingga ia tumbuh menjadi balita pemilih makanan.
23 maret 2015 daffa berusia 4 tahun dan berat badannya hanya 12kg dengan tinggi badan 105cm , tamat Maret kondisinya benar-benar mengkhawatirkan , Daffa selalu muntah dikala kami mengajaknya pergi keluar , makanan selalu tidak bertahan lama dalam lambungnya , lalu keluar kembali , demam disertai batuk-pilek dengan waktu yang lumayan lama 8-10 hari , 06 april kami membawanya ke puskesmas , hasil tes darah menunjukkan daffa hanya anemia dan kekurangan gizi , sedangkan demamnya hanya diberikan paracetamol dan antibiotik , sepulang dari puskesmas saya coba berikan terapi yg disarankan dokter puskesmas , hingga 10 hari kemudian panasnya tak jua hilang , saya berkeyakinan daffa bukan hanya demam , anemia , dan gizi buruk biasa , saya bawa daffa berobat ke Rsud Cengkareng , dengan impian dokter Spesialis Anak akan menunjukkan jawaban dan penanganan yg sempurna untuk problem kesehatan daffa , problem biaya biar Alloh yg mengatur (karena kalau tidak dapat acuan kami datang sebagai pasien umum). Ternyata kekhawatiran saya terjawab , dari hasil mantoux , gambaran darah tepi dan hasil scoring Daffa mengidap Flex paru atau TB , kaget...?? Saya lebih shock.... Bagaimana mampu daffa mengidap TB...? Siapa dan apa yg menularkannya...?? Apa saya temukan jawaban...?? Tidak...! Saya tidak tahu apa-apa ihwal daffa , saya sibuk dikantor , saya sibuk dgn pekerjaan rumah , saya sibuk sebagai ibu baru utk arkha.... Saya lalai , saya tidak tahu dengan siapa saja daffa bermain , punya riwayat TB kah..? Saya tau..?? Tidak..! Saya tidak tahu , hingga kuman TB itu hinggap di tubuh mungilnya , menginfeksi paru nya... Ooh tidak bukan menginfeksi paru , hingga sy tau pada hari naas itu , 18 juni 2015 daffa harus dirawat alasannya yaitu sejak pengobatan TB dimulai pada april demam daffa tidak kunjung reda , hari itu daffa masih merengek minta pulang , menangis , memohon kepada kami untuk membawanya pulang , namun besar impian kami setelah beberapa hari saja daffa dirawat ia akan pulih , kami berharap , kami memiliki impian itu , namun tidak pada kehendakNYA , 20 juni daffa sudah tidak sadarkan diri , 21 juni CT scan pertama dalam hidupnya , dan kejamnya , kuman terkutuk itu menginfeksi disana... di otaknya , hancur hati saya seketika itu juga , dikala itu semua memori bagaikan roll film yang dipurptar berulang-ulang menggambarkan kembali betapa saya yaitu ibu yang tidak memiliki kegunaan , ibu yang lalai.
Berbulan-bulan saya disana , menunggu , tetap berharap senyum ceria nya , segala keusilan miliknya , dan tingkah nakalnya akan kembali menjadi milik saya , namun ketika mendapati hasil CT scan yg menggambarkan betapa terkutuknya kuman itu telah membuat pedoman air di otak tersumbat , kesabaran saya kembali di uji , operasi..?? Apa yg akan mereka lakukan dengan otak kecilnya...?? Memasukan selang...?? Apa dampaknya kalau tidak saya lakukan? Dan berapa persentase keberhasilannya...?? Jawabannya 50:50 , resiko yg ditimbulkan akhir operasi akan sama besarnya dengan resiko kalau tidak dilakukan operasi. Lalu apa yg harus saya ambil..??? Dua-duany sama-sam beresiko...?? Berat...?? Sangaat berat. Namun berbagai org yg perduli terhadap mas daffa , para baik hati dari FP 1000 doa untuk daffa banyak yg mengingatkan , bahwa seberat apapun problem yang harus kita lewati , kembalikanlah kepada PemilikNYA , alasannya yaitu Dia jua yang memiliki jalan keluar atas problem tersebut.
Dari ribuan doa yang saya lantunkan , hanya satu seruan saya pada yang Maha Kuasa , "Mohon diberikan yang terbaik , dari segala yang terbaik untuk mas Daffa" alasannya yaitu mungkin yang buruk menurut kita belum tentu buruk bagi Alloh , dan yang baik menurut kita , belum tentu baik bagi Alloh. Dan Alloh menunjukkan yang terbaik untuk mas Daffa , dengan mengangkat seluruh rasa sakitnya , dengan memberikannya kesembuhan , dimana tidak ada rasa sakit setelahnya , Daffa yang sempat memohon dan meminta untuk pulang , jadinya benar-benar pulang pada 05 oktober 2015 , 40 hari setelah menjalani operasi vp-shunt , dan atau setelah 3 bulan 2 ahad dirawat tanpa sadarkan diri , secara khusus daffa diantar pulang menggunakan kendaraan beroda empat milik RSUD Cengkareng , yaitu kendaraan beroda empat jenazah. Alloh telah menegur saya , dengan mengambil kembali milikNYA , bahwasanya saya yaitu ibu yang lalai , yang tidak baik dalam mengurus , merawat dan mendidik titipan yang Alloh telah amanahkan. Kini yang tersisa hanya akad dalam hati saya , akad yg saya iringi dengan perbuatan konkret , takkan ada lagi Daffa-daffa selanjutnya dalam hidup saya , saya Full mother sekarang , tidak ada yang lebih berharga dibandingkan full time untuk buah hati tercinta , tumbuh bersamanya , tertawa bersamanya , belajar bersamanya , melihat setiap momen-momen tumbuh kembangnya yang tidak akan terulang lagi hingga kapanpun.
Working mom ataupun Full mother....?? Itu pilihan masing-masing , namun bagi saya eksklusif , rejeki saya sudah Alloh titipkan bersama peluh suami saya , rejeki arkha pun sudah Alloh titipkan melalui tangan ayahnya , jadi saya kembali kepada fitrah saya sebagai seorang wanita , bahwa seorang ibu yaitu madrasah pertama bagi anak-anaknya....
Dalam kesempatan ini pula , saya ingin ucapakan beribu-ribu rasa terimakasih yang tidak terhingga , bagi para baik hati yang sudah mendoakan daffa selama dirawat hingga daffa berpulang ke rahmatullah , dan terkhusus bagi para baik hati yang telah menyempatkan waktunya untuk menjenguk mas daffa dan menunjukkan sedikit rejekinya untu membantu keperluan mas daffa selama dirawat , bahkan hingga dikebumikan , maaf tidak mampu saya sebutkan satu per satu , terimakasih sudah mau menjadi saudara baru bagi saya sekeluarga.
Akhir kata , saya memohon maaf kepada seluruh baik hati FP 1000 doa untuk daffa , kalau dalam setiap goresan pena saya ada kata-kata yang mungkin kurang berkenan dihati para baik hati semuanya , dan maafkan saya kepada yang telah menunjukkan saran biar FP ini tidak ditutup , namun saya tidak indahkan , saya hanya ingin menyimpan semua kenangan baik dan manis saja bersama mas daffa , sedangkan FP 1000 doa untuk Daffa hanya akan terus membangkitkan rasa pedih , duka , kecewa dan bersalah dalam hati saya.
Wassalammualaikum wr.wb
Ditulis oleh Sri Marlia , ibunda Alm. Daffa.