Tidak sedikit orang bau tanah yang pernah dikecewakan oleh hasil Pemeriksaan USG (Ultrasonografi) yang dilakukan oleh bidan atau dokter. Karena hasil investigasi USG memperlihatkan janin dalam kandungannya laki-laki, namun ternyata sesudah lahir yaitu bayi perempuan. Atau sanggup juga sebaliknya. Anda tentu bertanya-tanya bagaimana sanggup demikian, dan cara Kesehatan Keluarga Bunda akan berusaha memperlihatkan pemahaman kepada kamu.
dr Hari Nugroho SpOG selaku Dokter kandungan dari RSU Dr Soetomo Surabaya, menyampaikan bahwa USG merupakan alat yang mempunyai akurasi yang tidak 100 %. Hal ini disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk operator yang menjalankannya. dr Hari Nugroho SpOG mengibaratkannya alat USG dengan kendaraan beroda empat balap F1, apabila Mobil F1 yang nyetir saya dibanding Sebastian Vettel, tentu akan mempunyai catatan waktu yang berbeda”
Adapun kesulitan lain yang mempengaruhi akurasi hasil USG, yaitu ketebalan lemak terutama pada ibu-ibu yang mengalami obesitas, posisi janin yang sulit, gerakan janin yang terlalu aktif, dan juga tingkat kecanggihan alat USG yang digunakan.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh dr Sita Ayu Arumi SpOG dari RSU Bunda Jakarta. Dimana Penyebab Perbedaan Jenis Kelamin Janin ketika USG yaitu posisi janin yang selalu rapat di potongan paha, sering menyulitkan dokter untuk melihat dari hasil USG apakah janin berjenis kelamin pria atau perempuan.
Hasil investigasi Jenis Kelamin Janin dengan memakai USG bersama-sama cukup akurat, untuk usia kehamilan 22-24 minggu. Untuk jenis kelamin ketika terlihat jenis kelamin pria tingkat akurasi yaitu 80% sedangkan untuk jenis kelamin wanita tingkat kesalahan lebih tinggi.
Untuk itu, sebaiknya para calon orang bau tanah tidak perlu banyak berharap mengenai investigasi kelamin janin, yang paling penting yaitu kondisi kesehatan janin yang tetap bagus. Apabila memang ingin membelikan baju bayi sebagai persiapkan, pilihkan model baju yang netral cocok dipakai bayi wanita ataupun bayi pria terlebih dahulu.
Ringkasan:
dr Hari Nugroho SpOG selaku Dokter kandungan dari RSU Dr Soetomo Surabaya, menyampaikan bahwa USG merupakan alat yang mempunyai akurasi yang tidak 100 %. Hal ini disebabkan banyak faktor yang mempengaruhinya, termasuk operator yang menjalankannya. dr Hari Nugroho SpOG mengibaratkannya alat USG dengan kendaraan beroda empat balap F1, apabila Mobil F1 yang nyetir saya dibanding Sebastian Vettel, tentu akan mempunyai catatan waktu yang berbeda”
Adapun kesulitan lain yang mempengaruhi akurasi hasil USG, yaitu ketebalan lemak terutama pada ibu-ibu yang mengalami obesitas, posisi janin yang sulit, gerakan janin yang terlalu aktif, dan juga tingkat kecanggihan alat USG yang digunakan.
Pendapat yang sama juga disampaikan oleh dr Sita Ayu Arumi SpOG dari RSU Bunda Jakarta. Dimana Penyebab Perbedaan Jenis Kelamin Janin ketika USG yaitu posisi janin yang selalu rapat di potongan paha, sering menyulitkan dokter untuk melihat dari hasil USG apakah janin berjenis kelamin pria atau perempuan.
Hasil investigasi Jenis Kelamin Janin dengan memakai USG bersama-sama cukup akurat, untuk usia kehamilan 22-24 minggu. Untuk jenis kelamin ketika terlihat jenis kelamin pria tingkat akurasi yaitu 80% sedangkan untuk jenis kelamin wanita tingkat kesalahan lebih tinggi.
Untuk itu, sebaiknya para calon orang bau tanah tidak perlu banyak berharap mengenai investigasi kelamin janin, yang paling penting yaitu kondisi kesehatan janin yang tetap bagus. Apabila memang ingin membelikan baju bayi sebagai persiapkan, pilihkan model baju yang netral cocok dipakai bayi wanita ataupun bayi pria terlebih dahulu.
Ringkasan:
- Hasil Pemeriksaan USG untuk mengetahui jenis kelamin janin tidak akurat 100%,
- Keakuratan investigasi USG dipengaruhi oleh beberapa faktor baik dari ibu maupun posisi janin,
- Waktu sempurna USG untuk mengetahui jenis kelamin janin yaitu ketika usia kehamilan 22-24 minggu.
0 comments:
Post a Comment