Kewaspadaan terhadap infeksi virus MERS perlu ditingkatkan, hal ini menyusul semakin banyak orang yang tertular oleh virus yang berasal dari timur tengah tersebut. Kewaspadaan lebih ditekankan bagi jamaah yang berangkat umrah ke tanah suci. Terutama sehabis ditemukan satu pasien yang mengidap virus MERS di Bali, pada hari Jum’at 9 Mei 2014.
Upaya kewaspadaan sebagai salah satu tindakan pencegahan penyebaran virus korona di indonesia. Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah Denpasar dr Ken Wirasandhi menyampaikan seseorang yang pergi ke tempat timur tengah, lalu mengalami tanda-tanda batuk dan demam tinggi sanggup diduga mengalami Infeksi Virus MERS, sehingga harus dilakukan pengawasan ketat atau isolasi
Adapun Gejala klinis penyakit koronavirus atau MERS menyerupai mirip flu biasa, ialah mengalami keluhan panas, batuk, pilek dan ada citra sesak napas. Namun memang sebagai penegasan, bahwa pasien tersebut pernah tiba ke tempat terpapar, atau berinteraksi dengan orang yang pernah kesana.
Sebagai langkah mencegah penularan virus MERS, maka pasien dan keluarga harus memakai masker. Penggunaan masker juga sebaiknya dilakukan ketika seseorang pergi ke timur tengah. Untuk satu pasien yang diduga menderita virus MERS di Bali, berinisial AOk (26) sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar.
Pemeriksaan pasien tersebut dilakukan di RSUP Sanglah dan kondisinya masih stabil, dan menurut hasil laboratorium menunjukkan bahwa pasien menderita pneumonia yang tidak disebabkan oleh virus. Namun untuk lebih memastikan lagi penyebabnya maka dilakukan investigasi VCR, dan pasien tetap dirawat di ruang Isolasi Nusa Indah, untuk mencegah penularan, apabila benar pasien tersebut menderita abuh Virus MERS.
Ringkasan:
Upaya kewaspadaan sebagai salah satu tindakan pencegahan penyebaran virus korona di indonesia. Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah Denpasar dr Ken Wirasandhi menyampaikan seseorang yang pergi ke tempat timur tengah, lalu mengalami tanda-tanda batuk dan demam tinggi sanggup diduga mengalami Infeksi Virus MERS, sehingga harus dilakukan pengawasan ketat atau isolasi
Adapun Gejala klinis penyakit koronavirus atau MERS menyerupai mirip flu biasa, ialah mengalami keluhan panas, batuk, pilek dan ada citra sesak napas. Namun memang sebagai penegasan, bahwa pasien tersebut pernah tiba ke tempat terpapar, atau berinteraksi dengan orang yang pernah kesana.
Sebagai langkah mencegah penularan virus MERS, maka pasien dan keluarga harus memakai masker. Penggunaan masker juga sebaiknya dilakukan ketika seseorang pergi ke timur tengah. Untuk satu pasien yang diduga menderita virus MERS di Bali, berinisial AOk (26) sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar.
Pemeriksaan pasien tersebut dilakukan di RSUP Sanglah dan kondisinya masih stabil, dan menurut hasil laboratorium menunjukkan bahwa pasien menderita pneumonia yang tidak disebabkan oleh virus. Namun untuk lebih memastikan lagi penyebabnya maka dilakukan investigasi VCR, dan pasien tetap dirawat di ruang Isolasi Nusa Indah, untuk mencegah penularan, apabila benar pasien tersebut menderita abuh Virus MERS.
Ringkasan:
- Satu pasien di bali yang gres pulang dari tempat timur tengah diduga menderita abuh virus MERS,
- Seseorang yang diduga menderita virus mers harus dirawat intensif di ruang isolasi dan investigasi laboratorium,
- Pemeriksaan Infeksi Virus MERS dilakukan dengan investigasi laboratorium dan VCR.
0 comments:
Post a Comment