Showing posts with label Penularan Virus MERS. Show all posts
Showing posts with label Penularan Virus MERS. Show all posts

Sunday 15 April 2018

Gejala Awal Bisul Virus Mers

 hal ini menyusul semakin banyak orang yang tertular oleh virus yang berasal dari timur te Gejala Awal Infeksi Virus MERS
Kewaspadaan terhadap infeksi virus MERS perlu ditingkatkan, hal ini menyusul semakin banyak orang yang tertular oleh virus yang berasal dari timur tengah tersebut. Kewaspadaan lebih ditekankan bagi jamaah yang berangkat umrah ke tanah suci. Terutama sehabis ditemukan satu pasien yang mengidap virus MERS di Bali, pada hari Jum’at 9 Mei 2014.

Upaya kewaspadaan sebagai salah satu tindakan pencegahan penyebaran virus korona di indonesia. Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUP Sanglah Denpasar dr Ken Wirasandhi menyampaikan seseorang yang pergi ke tempat timur tengah, lalu mengalami tanda-tanda batuk dan demam tinggi sanggup diduga mengalami Infeksi Virus MERS, sehingga harus dilakukan pengawasan ketat atau isolasi

Adapun Gejala klinis penyakit koronavirus atau MERS menyerupai mirip flu biasa, ialah mengalami keluhan panas, batuk, pilek dan ada citra sesak napas. Namun memang sebagai penegasan, bahwa pasien tersebut pernah tiba ke tempat terpapar, atau berinteraksi dengan orang yang pernah kesana.

Sebagai langkah mencegah penularan virus MERS, maka pasien dan keluarga harus memakai masker. Penggunaan masker juga sebaiknya dilakukan ketika seseorang pergi ke timur tengah. Untuk satu pasien yang diduga menderita virus MERS di Bali, berinisial AOk (26) sedang menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah, Denpasar.

Pemeriksaan pasien tersebut dilakukan di RSUP Sanglah dan kondisinya masih stabil, dan menurut hasil laboratorium menunjukkan bahwa pasien menderita pneumonia yang tidak disebabkan oleh virus. Namun untuk lebih memastikan lagi penyebabnya maka dilakukan investigasi VCR, dan pasien tetap dirawat di ruang Isolasi Nusa Indah, untuk mencegah penularan, apabila benar pasien tersebut menderita abuh Virus MERS.

Ringkasan:
  • Satu pasien di bali yang gres pulang dari tempat timur tengah diduga menderita abuh virus MERS,
  • Seseorang yang diduga menderita virus mers harus dirawat intensif di ruang isolasi dan investigasi laboratorium,
  • Pemeriksaan Infeksi Virus MERS dilakukan dengan investigasi laboratorium dan VCR.

Gejala Mers-Cov, Penyakit Gres Bahaya Dunia

 ialah salah satu penyakit gres yang muncul Gejala MERS-CoV, Penyakit Baru Ancaman Dunia
MERS-CoV ialah salah satu penyakit gres yang muncul, berpotensi menjadi epidemi seluruh dunia. Apa itu MERS CoV? Apa tanda-tanda yang ditimbulkannya? Dan, bagaimana pencegahan MERS-CoV? harus kau pahami, lantaran ketika ini penyakit yang berasal dari timur tengah ini cukup mematikan. Ya memang, penyakit ini bersumber dari dari sana, sehingga para Jemaah umroh atau haji harus waspada terhadap munculnya penyakit MERS-CoV.

MERS-CoV disebabkan oleh abuh virus Corona, yang merupakan salah satu jenis virus yang masih berkerabat dengan virus penyebab SARS, yang sempat menjadi ancaman kesehatan serius beberapa tahun lalu. Gejala MERS-CoV  juda tidak jauh berbeda dengan penyakit SARS, dengan indikasi utama demam, bersin, dan batuk, sehingga sanggup memicu kematian. Kematian akhir virus MERS ialah akhir adanya komplikasi serius yang terjadi, menyerupai Acute Respiratory Distress Syndrome (ARDS) dengan kegagalan multiorgan, koagulopati konsumtif, gagal ginjal, dan perikarditis serta pneumonia berat.

Penularan Virus MERS-CoV

Asal mula virus MERS-CoV memang belum diketahui dengan terperinci asal, namun beberapa peneliti menduga bahwa penyebaran virus berasal dari salah satu jenis Kelelawar yang banyak ditemukan di wilayah Timur Tengah. Hal ini sanggup disimpulkan sesudah ditemukannya adanya kecocokan genetik 100 persen pada virus yang menginfeksi kelelawar jenis tersebut dengan insan pertama yang terinfeksi virus MERS-CoV.

Pendapat lain dari para peneliti ialah selain Kelelawar, sumber virus juga tiba dari Unta sebagai asal mula dan penyebaran virus Corona. Hal ini diperkuat dengan ditemukan antibodi terhadap virus ini dalam badan binatang tersebut.

Mekanisme penularan virus Corona dari binatang ke insan hingga ketika ini masih dalam penelititan. Namun dugaan sementara ialah insan pertama yang terinfeksi virus MERS-CoV mungkin pernah menghirup abu kotoran kering Kelelawar yang memang telah terinfeksi.

Penanganan Virus MERS-CoV


Karena Virus MERS-CoV tergolong sebagai Penyakit baru, maka hingga ketika ini  belum ada vaksin khusus yang untuk pencegahan. Namun memang memperkuat imunitas badan sanggup menurunkan resiko terburuk dari penularan virus ini.

Saat sebelum pergi ke kawasan timur tengah untuk umroh, haji atau keperluan lain, pastikan kebugaran badan maksimal dengan asupan nutrisi dan istirahat yang cukup. Saat disana sebaiknya kau selalu memakai masker dan jaga sanitasi badan dan lingkungan tempat tinggal.

Dengan langkah-langkah pencegahan Virus MERS-CoV sederhana di atas tentu akan membantu badan untuk menangkal serangan virus. Dan apabila virus telah menjangkiti badan kamu, maka
penanganan yang cepat dan sempurna harus dilakukan. Hal ini dikarenakan mutasi virus Corona sangat cepat, dan apabila penanganan terlambat, maka dampak terburuk sanggup saja terjadi (kematian).

Saat ini Pengobatan Virus MERS-CoV yang dilakukan hanya fokus terhadap penanganan komplikasi dari penyakit ini, dengan memantau perkembangan badan dan meningkatkan daya tahan tubuh. Agar penularan tidak terjadi antar manusia, maka pasien di tempatkan di tempat isolasi dan karantina.

Ringkasan:
  • Virus MERS-CoV yang berasal dari timur tengah memicu penyakit gres yang menjadi bahaya seluruh dunia,
  • Gejala Virus MERS menyerupai dengan penyakit SARS lantaran penyebabnya ialah virus yang masih yang masih berkerabat,
  • Penularan Virus MERS sanggup melalui udara, terutama dari sumbernya eksklusif yaitu kotoran kelelawar.

Pilihan Obat Untuk Mengobati Virus Mers

 hingga ketika ini memang belum ditemuan secara niscaya Pilihan Obat untuk Mengobati Virus MERS
Obat Virus MERS hingga ketika ini memang belum ditemuan secara pasti, padahal Penularan Virus MERS telah mencapai ke 16 negara. Jumlah orang yang sudah terinfeksi juga sudah mencapai 614 orang dan membunuh 181 orang, atau sekitar 29 %. Sebagai alternatif Obat Virus MERS, para doter menggunaan lebih dari dua lusin jenis obat. Mulai dari obat kemoterapi lini usang hingga obat malaria, yang kemungkinan besar bisa melawan virus MERS ini.

Memang sebelum dicoba sebagai Obat untuk manusia, obat-obatan tersebut harus diuji  coba untuk hewan. Dan memang penelitian awal di laboratorium mengatakan cita-cita besar bisa segera mengalahkan virus yang sedang menjadi bahaya seluruh dunia ini.

Meski memang masih banyak yang harus dilakukan untuk penelitian obat MERS ini, namun memang hal ini tentu merupakan awal yang bagus, sebab berada salah satu langkah lebih di depan.

Virus MERS merupakan kepingan dari famili virus korona yang merupakan penyebab flu atau common cold. Dan salah satu virus yang seakan-akan dengan virus ini yaitu SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome) yang pernah menyebar pada tahun 2013. Pada masa itu VIRUS SARS menginfeksi 8000 orang dan sekitar 770 meninggal dunia.

Matthew Frieman dari Sekolah Kedokteran University of Maryland dan timnya berusaha melakuan penelitian untuk mencari obat MERS. Pendekatan yang digunakan yaitu dengan menyaring jenis obat yang sudah beredar di masyarakat. Penggunaan Obat-obatan ini lebih mudah, dibandingan dengan menciptakan obat atau vaksin baru.

Dari hasil penelitian sementara ada 27 komponen yang secara aktif sanggup melawan MERS dan SARS. Keduapuluh tujuh komponen ini merupakan kepingan dari 13 kelas obat-obatan, termasuk inhibitor reseptor estrogen yang digunakan dalam pengobatan kanker dan inhibitor reseptor dopamin yang digunakan untuk obat sakit jiwa.

Adapun salah satu obat yang juga masuk dalam kompunen tersebut yaitu obat kanker gemcitabine, obat kanker leukimia imatinib dan dasatinib, obat kanker payudara Fareston yang juga diketahui efektif melawan virus Ebola. Selain itu, diketahui Obat malaria Chloroquine juga berpotensi berpengaruh sanggup digunakan sebagai obat MERS alternatif.

Meski ketika penelitian di laboratorium mengatakan obat-obat tersebut efektif ketika diujicobakan pada hewan, namun belum tentu memiliki imbas sama ketika digunakan pada manusia. Dua jenis obat (antivirus ribavirin dan interferon) yang sudah dicoba pada pasien MERS ternyata juga tidak bisa mengobati MERS. Untuk itu pencegahan MERS menjadi cara terbaik untuk mematikan penularan virus MERS.

Ringkasan:
  • Virus MERS telah menginfeksi 614 orang dan membunuh 181 orang di 16 negara,
  • Obat Virus MERS ketika ini telah diujicobakan untuk binatang dan mengatakan hasil baik,
  • Meski menujukan hasil baik untuk hewan, namun obat MERS yang dikembangkan belum tentu manjur untuk manusia.