Showing posts with label Beras Analog. Show all posts
Showing posts with label Beras Analog. Show all posts

Monday, 2 April 2018

Beras Analog Sehat Untuk Penderita Diabetes

 yakni beras buatan yang dikembangkan semenjak tahun  Beras Analog Sehat untuk Penderita Diabetes
Beras Analog yakni beras buatan yang dikembangkan semenjak tahun 2012 oleh para peneliti di Institut Pertanian Bogor (IPB). Beras Analog dibentuk dnegan materi baku singkong, jagung, tepung sagu, umbi-umbian, dan beberapa sumber karbohidrat lain. Pembuatan Beras ini bertujuan untuk diversifikasi materi pangan untuk mengurangi ketergantungan konsumsi terhadap beras yang berasal dari padi.

Fransisca Rungkat Zakaria, selaku Guru Besar Ilmu Pangan Fakultas Teknologi Pertanian IPB, materi baku beras analog ini memiliki kandungan indeks glikemik (glukosa dalam karbohidrat yang terdapat pada suatu pangan) yang lebih rendah dibandingkan beras padi. Namun meski indeks glikemik lebih rendah, beras ini tetap bisa mecukupi kebutuhan karbohidrat dan gizi sesuai dengan beras dari padi.

Dengan kandungan dan gizi yang hampir sama dengan beras padi namun Indeks Glikemik lebih rendah, beras analoh ini tentu lebih sehat terutama bagi penderita diabetes melitus. Dengan mengonsumsi beras analog, kadar gula darah penderita diabetes melitus lebih gampang terkontrol.

Beras analog yang dikembangkan oleh peneliti dari IPB ini memiliki bentuk dan rasa yang menyerupai dengan beras dari padi, sehingga para pasien diabetes melitus tidak perlu mengubah contoh makan, lantaran cara mengonsumsi beras analog sama menyerupai beras padi. Hal ini tentu sangat menguntungkan, lantaran memang hingga dikala ini nasi masih menjadi masakan utama dominan masyarakat Indonesia khususnya pulau jawa.

Kelamahan Beras Analog yakni harga jual yang memang masih mahal. Harga jual yang mahal, disebabkan kareana menurut materi baku dan proses pembuatan beras analog yang cukup sulit. Namun para peneliti, beras analog diperlukan menjadi salah satu diversifikasi pangan, sehingga bisa mengurangi ketergantungan angka impor beras dalam negeri dan apabila dikembangkan dalam jumlah besar, harganya akan lebih murah.

Dengan pengutamaan beras import, maka kasus beras plastik atau beras sintetik yang akhir-akhir ini ditakutkan masyarakat sanggup dihindarkan. Beras plastik sangat berbahaya, lantaran dalam jangka pendek sanggup mengganggu pencernaan sedangkan dalam penggunaan jangka panjang, sanggup meningkatkan risiko kanker mematikan

Ringkasan:
  • Beras Analog yang sehat untuk pasien diabetes melitus sudah tiga tahun dikembangkan oleh para peneliti di IPB,
  • Bahan Baku Beras Analoh yakni singkong, umbi-umbian, jagung, tepung sagu dan sumber karbohidrat yang lain,
  • Harga Jual Beras Analoh lebih mahal dibandingkan beras padi lantaran materi yang dipakai lebih banyak.