Showing posts with label Gangguan Pertumbuhan Janin. Show all posts
Showing posts with label Gangguan Pertumbuhan Janin. Show all posts

Saturday, 14 April 2018

Pertumbuhan Janin Terganggu Alasannya Yakni Lemak Berlebih

u sanggup terjadi lantaran tidak terkontrolnya berat tubuh  Pertumbuhan Janin Terganggu Karena Lemak Berlebih
Pertumbuhan Janin Terganggu sanggup terjadi lantaran tidak terkontrolnya berat tubuh (BB) perempuan sebelum hamil dan selama kehamilan. Adapun berat tubuh ibu hamil harus sesuai dengan rambu-rambu yang ada, dengan impian kehamilan yang dijalani lebih sehat, dan pertumbuhan janin di dalam kandungan juga sanggup maksimal.

Ibu hamil yang terlalu kurus, tentu harus menambah porsi makan, namun tentu jumlahnya tidak harus berlebihan. Dan pertambahan berat tubuh selama hamil diharapkan untuk mencegah kelahiran prematur dan berat tubuh lahir rendah (BBLR) pada bayi. namun juga perlu diketahui bahwa kenaikan berat tubuh yang tidak mencapai sasaran dalam masa kehamilan, ternyata tidak begitu kuat terhadap keadaan kehamilan. Sehingga, tidak perlu dilakukan perjuangan yang terlalu keras untuk menaikkan BB ini, atau bahkan sampai menjadikan stress pada ibu hamil.

Penambahan Berat Badan Ibu Hamil yang terlalu drastis justru sanggup berakibat pada timbulnya obesitas. Anggapan yang salah apabila perut ibu hamil yang tampak kecil menkamukan janin dalam kandungan tidak tumbuh dengan baik. Padahal, perut yang tampak kecil umumnya disebabkan oleh lapisan lemak pada dinding perut ibu yang masih tipis dan bukan lantaran pertumbuhan janin di dalam kandungan yang terganggu.

Rasa Tidak nyaman ini yang biasanya memacu ibu hamil untuk makan hiperbola semoga perut tampak lebih besar. Mereka menganggap bahwa apabila ibu sudah gemuk maka janin dalam kandungan juga tumbuh maksimal. Padahal yang membesar dengan makan hiperbola ialah lapisan lemak dalam dinding perut ibu, bukan janin di dalam kandungan.

Pertumbuhan janin pada ibu hamil pada trimester I sampai menjelang selesai trimester II, sebetulnya relatif sama. Sedikit pengecualian pada ibu hamil yang mengalami penyakit ginjal kronis. Dan sesudah awal trimester III, pertumbuhan janin sanggup menyimpang dari kurva pertumbuhan normal (terlambat atau berlebihan).

Pertumbuhan Janin pada Ibu Obesitas


Obesitas pada ketika hamil sanggup memicu obesitas dalam jangka panjang. Namun, memang ketika hamil sebaiknya hamil tidak melaksanakan diet. Penurunan BB dilarang dilakukan dalam kehamilan, dan yang perlu dicermati ialah kalori yang masuk ke dalam tubuh seimbang.

Pertambahan kalori ibu hamil cukup sekitar 100-300 kal per hari. Hal ini bertujuan semoga Berat Badan Ibu Hamil yang telah mengalami obesitas tidak naik terlalu cepat. Karena janin yang masih berukuran kecil (pada trimester I dan II) tidak membutuhkan nutrisi dalam jumlah banyak. Selanjutnya pada usia kehamilan paruh trimester II kehamilan, kenaikan Berat Badan Ibu Hamil, diusahakan tidak melebihi 500 gr per minggu.

Adapun langkah utama yang harus dilakukan ibu hamil yang obesitas ialah mengurangi konsumsi makanan berlemak tinggi ( goreng-gorengan), makanan yang meningkatkan kadar gula darah dengan cepat (biskuit, mi, roti, bihun, spageti, kue, atau buah yang manis). Khusus untuk buah-buahan, sebaiknya di konsumsi utuh dan tidak dalam bentuk jus, lantaran jus buah meski tidak ditambah dula sanggup menaikkan kadar gula darah dengan cepat.

Faktor yang memengaruhi perkembangan janin


Pertumbuhan janin tidak hanya ditentukan oleh berat tubuh ibu sebelum hamil, atau kenaikan berat tubuh selama hamil. Namun juga dipengaruhi oleh faktor genetik dan ukuran pembuluh darah dari ibu hamil ke rahim dan plasenta, yang menjadi jalan masuk makanan untuk janin di dalam kandungan.

Rahim perempuan yang tidak hamil mendapatkan suplai darah sekitar 50 ml per menit. Sedangkan pada ketika hamil, pembuluh darah rahim mendapatkan suplai darah sekitar 600 ml per menit. Sehingga apabila terjadi gangguan perkembangan pembuluh darah rahim, janin di dalam kandungan tidak akan tumbuh dengan. Dan hal ini sanggup diperiksa melalui investigasi ultrasonografis Doppler (USG Doppler).

Aspek yang juga mensugesti perkembangan janin di dalam kandungan ialah kebiasaan mengonsumsi narkoba dan rokok pada wanita. Kebiasaan jelek ini juga sanggup menjadikan perkembangan janin menjadi buruk, bahkan sanggup menjadikan kelahiran prematur dan Berat Badan Bayi Lahir yang rendah.

Ringkasan:
  • Pertumbuhan Janin Terganggu sanggup memicu berat tubuh lahir rendah bahkan kelahiran prematur,
  • Pertumbuhan Janin di dalam kandungan tidak begitu dipengaruhi oleh kenaikan berat tubuh ibu hamil,
  • Faktor yang lebih memengaruhi perkembangan janin ialah faktor genetik, perkembangan pembuluh darah rahim dan Kebiasaan jelek ibu hamil.

Tuesday, 10 April 2018

Gangguan Pertumbuhan Janin Didalam Kandungan

 sanggup dicontohkan pada salah satu masalah Gangguan Pertumbuhan Janin didalam Kandungan
Gangguan Pertumbuhan Janin sanggup dicontohkan pada salah satu kasus, dimana dikala usia kandungan 5 ahad masih terbentuk kantung kehamilan. Dan sesudah melaksanakan investigasi kembali di usia kehamilan 10 minggu, janin tidak mengalami pertumbuhan yang ditkamui dengan berhentinya denyut jantung. Pertumbuhan Janin yang berhenti sanggup dideteksi pada usia kehamilan muda atau sebelum usia kehamilan tiga bulan.

Cara Deteksi Janin yang Tidak Berkembang, hanya sanggup dilakukan dengan Ultrasonografi atau USG. Karena alasan tersebut, maka ibu hamil muda sangat disarankan untuk melaksanakan pemeriksaan USG. Janin yang tidak berkembang sering dikaitkan dengan blighted ovum atau kantong kosong. Kondisi ini ialah tidak sepertinya janin, sehingga yang terlihat hanya mirip rahim kosong atau sanggup digambarkan dengan citra hitam berisi cairan yang tidak adanya bayangan sama sekali adanya calon janin. Diagnosa kedua janin tidak berkembang, ialah adanya citra berupa pipih dan kecil didalam Rahim yang berdiameter dan panjang janin tidak sesuai dengan usia kehamilan.

Ciri Janin tidak Berkembang



Pertumbuhan janin yang normal memang sangat penting, lantaran tentu akan berpengarh hingga persalinan. Namun apabila janin tidak berkembang, sanggup ditkamui dengan ciri-ciri sebagai berikut:

Tidak mencicipi adanya gerakan janin, di usia kehamilan trimester ke dua atau ketiga. Sehingga apabila kau tidak mencicipi gerakan janin pada usia tersebut, segera lakukan investigasi ke dokter, dan sebaiknya setiap investigasi kehamilan rutin selalu melaksanakan USG.

Hilangnya Morning Sickness, juga sanggup menjadi indikasi janin didalam kandungan tidak berkembang. Sehingga apabila pada awal kehamilan, sebelumnya mengalami Morning Sickness dan tiba-tiba menghilang, segera lakukan investigasi USG.

Munculnya Flek atau Darah pada pada ibu hamil, juga sanggup menjadi ciri janin didalam kandungan gagal hidup. Namun hal ini juga tidak menjadi indikasi final, lantaran apabila bercak darah keluar hanya dalam waktu 24 jam, maka tidak akan memicu persoalan pada janin, sedangkan apabila darah semakin banyak maka harus segera dibawa ke dokter untuk dilakukan investigasi lebih lanjut.

Penyebab Bayi Tidak Berkembang



Penyebab Janin tidak berkembang dikelompokan menjadi tiga dan harus kau pahami, sebagai upanya menghindari permasalahan tersebut terjadi pada diri kamu. Adapun peyebab tersebut diantaranya adalah:

Faktor Genetik, dalam banyak masalah menjadi sumber utama terjadinya janin yang tidak berkembang. Hal ini tidak bekerjasama dengan riwayat keluarga, namun merupakan faktor sperma atau sel telur yang tidak baik dari orang tua. Kondisi ini sanggup memicu blighted ovum (kehamilan kosong) yang sanggup terjadi berulang ulang.

Infeksi Torch yang disebabkan oleh mikrooganisme mirip Cito Megalo Virus (CMV), Rubella atau Toksoplasma, herpes simplex I dan simplek II yang menyerang sistem imun ibu hamil. Hal indi sanggup dicegah dengan, melaksanakan investigasi sebelum merencanakan kehamilan. Sehingga apabila ditemukan bisul Torch, sanggup dilakukan pengobatan terlebih dahulu.

ACA (Anticardiolipin) atau Pembekuan pembuluh darah yang disebabkan lantaran adanya gangguan sistem kekebalan badan ibu hamil. Pembekuan darah sanggup menyumbat kawasan yang mengarah pada janin, dan menjadikan janin tidak mendapat suplai makanan, minuman dan oksigen. Apabila pada ibu hamil ditemukan terjadinya ACA, maka harus segera dilakukan terapi dengan sumbangan obat anti pembekuan darah sehingga sanggup normal kembali, untuk dilakukan pengawasan secara ketat dan terapi hingga menjelang persalinan.

Gangguan Pertumbuhan Janin yang tidak berkembang tidak sanggup dipertahankan dan harus diangkat melalui proses kuret. Namun apabila janin belum tampak, maka biasanya akan dibiarkan hingga usia kehamilan 8 minggu, dan apabila tetap tidak tampak maka harus segera dilakukan pengangkatan biar tidak terjadi infeksi.

Ringkasan:
  • Gangguan Pertumbuhan Janin yang tidak berkembang biasanya terjadi pada trimester pertama, namun juga sanggup terjadi pada trimester kedua dan ketiga,
  • Janin tidak berkembang sanggup dideteksi secara niscaya melalui investigasi USG,
  • Penyebab janin tidak berkembang ialah Faktor Genetik, Infeksi Torch dan Anticardiolipin,

Monday, 2 April 2018

Bahaya Perokok Pasif Pada Kesehatan Ibu Hamil

 jikalau seorang ibu hamil menjadi salah satu korban dari perokok aktif Bahaya Perokok Pasif  pada Kesehatan Ibu Hamil
Merokok sanggup menjadikan aneka macam masalah, baik persoalan kesehatan, sosial, maupun financial. Bahayanya lagi, jikalau seorang ibu hamil menjadi salah satu korban dari perokok aktif. Ya, rokok tidak hanya berdampak bagi perokok aktif atau yang menghisap rokok seara pribadi tetapi juga berdampak jelek bagi perokok pasif. Hal ini tentunya sangat mengkhawatirkan kan bunda? Apalagi pada untuk bunda yang sedang mengandung, hal ini sanggup menjadi pantangan ibu hamil. Bunda, sebagai perokok pasif, seorang perempuan yang mengandung sanggup mendapat dampak yang beragam.

Nah, apabila janin bunda dikelilingi oleh para perokok aktif setiap harinya, sebaiknya bunda harus selalu waspada. Kenapa? Karena ada beberapa dampak yang memungkinkan terjadi pada ibu hamil maupun gen bayi yang sedang dikandungnya jikalau terus menerus terkena dampak asap rokok. Seperti yang telah dimuat oleh boldsky.com wacana beberapa dampak yang timbul jawaban menjadi perokok pasif bagi bunda yang sedang mengandung.

Adapun dampak yang pertama ialah cacat fisik. Hal ini terjadi dengan adanya kemungkinan janin lahir dalam kondisi fisik yang cacat. Hal ini terjadi jikalau ibu yang sedang hamil terus menerus menghisap asap rokok walaupun menjadi perokok pasif. Racun dalam asap rokok akan sanggup memutasi gen pada janin dan dampaknya akan terjadi terhadap testis, kaki, dan juga otak.

Kemudian, dampak yang paling ditakutkan juga jikalau menghirup asap rokok secara hiperbola pada ketika mengandung ialah maut janin. Rokok yang berisi racun-racun yang sangat berbahaya sanggup menjadi penyebab kemungkinan maut janin sebesar 23%. Hal tersebut dikarenakan zat yang sangat berbahaya dalam rokok terhisap terus menerus walaupun hanya sebagai perokok yang pasif.

Ketika mengandung, dampak ancaman asap rokok bagi ibu hamil ialah berat tubuh bayi pada ketika lahir sangat rendah. Hal ini disebabkan lantaran vasokonstruksi dan hipoksia janin untuk menyuplai darah ke dalam plasenta menurun. Tentu saja penyebabnya ialah kandungan zat berbahaya lagi yang telah dihirup oleh perempuan yang sedang hamil walaupun tidak disengaja atau hanya menjadi korban saja.

Lalu, dampak ancaman apa lagi yang sanggup terjadi pada bunda ketika hamil dan menjadi perokok pasif secara terus menerus? Hal tersebut akan berdampak pada persoalan pernapasan. Tidak hanya pada ibu hami, gotong royong dampak ini sanggup berlaku bagi siapa saja. Namun, pada bunda yang sedang mengandung, perkembangan pernafasan pada janin akan terhambat. Sehingga, bayi yang gres lahir dari seorang perokok pasif memungkinkan mengalami kesulitan pernafasan. Serta, berpotensi menderita penyakit asma di masa yang akan datang.

Nah, demikianlah dampak ancaman seorang ibu hamil menjadi perokok pasif, lantaran itu, selalu jaga kesehatan dan hindari sebisa mungkin asap rokok. Jika memungkinkan, ajaklah suami bunda yang perokok untuk mengurangi merokok di dalam rumah demi kesehatan keluarga.

Ringkasan:
  • Dampak ibu hamil yang menjadi perokok pasif sangat berbahaya
  • Adapun beberapa ancaman yang sanggup terjadi pada perokok pasif ibu hamil ialah mengalami beberapa resiko bagi kesehatan bunda dan janin
  • Beberapa resiko diantaranya ialah cacat fisik pada bayi, maut janin, berat tubuh bayi lahir rendah, dan persoalan pernafasan janin.