Setiap orang baik laki-laki atau perempuan memiliki resiko terkena hipertensi dan mengakibatkan pengaruh samping yang berbahaya, terutama pada Ibu hamil dan menopause. Hal ini sejalan dengan ungkapan Pakar hipertensi dr. Arieska Ann Soenarta, SpJP (K), FIHA, dimana Ibu Hamil dapat terjadi hipertensi kronik dan hipertensi gestasional, yaitu dengan tekanan darah di atas 140/90 mmHg.
Hipertensi kronik pada Ibu Hamil, biasanya terjadi sebelum usia kehamilan 20 ahad atau menetap lebih dari 12 ahad sehabis persalinan. Penanganan Hipertensi pada Ibu Hamil tentu dihentikan sembarangan menunjukkan obat antihipertensi. Karena apabila terjadi penurunan tekanan darah yang hiperbola dapat memicu penurunan perfusi plasenta yang memperburuk prognosis perinatal.
Hipertensi gestasional pada Ibu Hamil dapat terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu, dan Penyebab Hipertensi ini belum diketahui dengan pasti. Namun yang perlu ditekankan ialah sekitar 50 % pasien ini dapat menjelma pre-eklampsia pada usia kehamilan 24-35 ahad sehingga memicu kelahiran bayi prematur. Prevalensi ibu hamil dengan hipertensi mencapai 2,1%, dan di dunia, prevalensi hipertensi pada kehamilan terjadi pada sekitar 12-18% dan mengakibatkan maut perinatal 20-25%.
Resiko Hipertensi pada perempuan Menopause ialah dapat mengakibatkan perempuan mengalami penurunan produksi estrogen. Kondisi ini mengakibatkan kekakuan dinding arteri sehingga karenanya memicu peningkatan tekanan darah sistolik.
Untuk mecegah resiko berbahaya Hipertensi, para perempuan sebaiknya rutin mengontrol tekanan darah dan menjaga contoh makan sehat rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat. Hal ini tentu lebih ditekankan lagi bagi ibu hamil dan perempuan yang masuk kurun Menopause.
Ringkasan:
Hipertensi kronik pada Ibu Hamil, biasanya terjadi sebelum usia kehamilan 20 ahad atau menetap lebih dari 12 ahad sehabis persalinan. Penanganan Hipertensi pada Ibu Hamil tentu dihentikan sembarangan menunjukkan obat antihipertensi. Karena apabila terjadi penurunan tekanan darah yang hiperbola dapat memicu penurunan perfusi plasenta yang memperburuk prognosis perinatal.
Hipertensi gestasional pada Ibu Hamil dapat terjadi pada usia kehamilan di atas 20 minggu, dan Penyebab Hipertensi ini belum diketahui dengan pasti. Namun yang perlu ditekankan ialah sekitar 50 % pasien ini dapat menjelma pre-eklampsia pada usia kehamilan 24-35 ahad sehingga memicu kelahiran bayi prematur. Prevalensi ibu hamil dengan hipertensi mencapai 2,1%, dan di dunia, prevalensi hipertensi pada kehamilan terjadi pada sekitar 12-18% dan mengakibatkan maut perinatal 20-25%.
Resiko Hipertensi pada perempuan Menopause ialah dapat mengakibatkan perempuan mengalami penurunan produksi estrogen. Kondisi ini mengakibatkan kekakuan dinding arteri sehingga karenanya memicu peningkatan tekanan darah sistolik.
Untuk mecegah resiko berbahaya Hipertensi, para perempuan sebaiknya rutin mengontrol tekanan darah dan menjaga contoh makan sehat rajin berolahraga dan mengkonsumsi makanan sehat. Hal ini tentu lebih ditekankan lagi bagi ibu hamil dan perempuan yang masuk kurun Menopause.
Ringkasan:
- Hipertensi pada Ibu Hamil terbagi menjadi dua yaitu hipertensi kronik dan hipertensi gestasional,
- Hipertensi Kronik dan hipertensi gestasional sering terjadi pada usia kehamilan 20 minggu,
- Hipertensi paa Ibu Hamil dapat menjelma pre-eklampsia dan memicu persalinan prematur.