Showing posts with label Imunisasi untuk Bayi. Show all posts
Showing posts with label Imunisasi untuk Bayi. Show all posts

Wednesday, 4 April 2018

Imunisasi Wajib Untuk Bayi Dan Anak

 yakni kegiatan untuk memenuhi Konvensi Hak Anak PBB  Imunisasi Wajib untuk Bayi dan Anak
Imunisasi yakni kegiatan untuk memenuhi Konvensi Hak Anak PBB (Seluruh Dunia), sehingga pemerintah dan orangtua harus menunjukkan upaya kesehatan terbaik untuk anak, dengan salah satu cara yaitu sumbangan imunisasi.

Saat ini secara berkala, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) telah melaksanakan penilaian mengenai kegiatan imunisasi, menurut perubahan epidemiologis penyakit, kebijakan kementerian kesehatan/WHO, kebijakan global, dan pengadaan vaksin di Indonesia. Adapun imunisasi yang wajib diberikan kepada bayi yakni sebagai berikut:
  • Imunisasi BCG, diberikan kepada bayi semenjak lahir, yang bertujuan untuk mencegah penyakit TBC. Apabila bayi sudah berumur lebih dari tiga bulan dan belum mendapat vaksin BCG, maka harus dilakukan uji tuberkulin terlebih dulu. Untuk selanjutnya vaksin BCG sanggup diberikan apabila uji tuberkulin membuktikan hasil negatif.
  • Hepatitis B diberikan tiga kali kepada bayi. Yang pertama yakni 12 jam sehabis lahir, kedua ketika bayi berumur 1 bulan, dan yang terahir ketika usia bayi 3-6 bulan.
  • Imunisasi Polio, diberikan untuk mencegah penyakit polio yang ketika ini banyak menyerang masyarakat. Vaksin polio diberikan ketika kunjungan pertama sehabis lahir. Untuk selanjutnya vaksin diberikan 3 kali, ketika bayi berumur 2, 4, dan 6 bulan. Imunisasi Polio diulang pada usia 18 bulan dan 5 tahun.
  • Imunisasi DTP, diberikan untuk mencegah penyakit sekaligus, yaitu Difteri, Tetanus, dan Pertusis. Jadwal imunisasi ini yakni ketika bayi berusia lebih dari enam minggu, 4 dan 6 bulan. Vaksin DTP diberikan lagi pada usia 18 bulan, 5 tahun dan umur 12 tahun (dilakukan pada kegiatan BIAS SD kelas VI).
  • Imunisasi Campak, pertama kali diberikan pada ketika anak berusia 9 bulan. Vaksin Campak ke dua diberikan pada kegiatan BIAS SD kelas 1 atau usia 6 tahun.
Sebelum menunjukkan vaksin imunisasi, dokter sebaiknya menunjukkan klarifikasi mengenai vaksinasi yang akan diberikan, mencakup mengenai manfaat imunisasi, ancaman penyakit, dan reaksi efek samping yang sanggup terjadi sehabis imunisasi.

Sedangkan untuk kau sebagai orang tua, sebaiknya memberitahukan kepada dokter riwayat penyakit anak, alergi terhadap neomisin, riwayat imunisasi sebelumnya, dan terapi yang sedang dilakukan. Hal ini bermanfaat untuk mengantisipasi reaksi badan anak sehabis melaksanakan imunisasi.

Ringkasan:

  • Imunisasi dilakukan di seluruh dunia sebagai kegiatan PBB dan pemerintah untuk meningkatkan kesehatan masyarakat,
  • Imunisasi wajib yang dilakukan yakni BCG, Hepatitis B, Polio, DTP dan Campak.