Showing posts with label Kesehatan Reproduksi. Show all posts
Showing posts with label Kesehatan Reproduksi. Show all posts

Saturday, 7 April 2018

Bahaya Pengharum Ruangan Terhadap Kesuburan

 sering dipakai banyak keluarga sebagai penambah suasana menyenangkan Bahaya Pengharum Ruangan terhadap Kesuburan
Pengharum Ruangan sering dipakai banyak keluarga sebagai penambah suasana menyenangkan, selain kebersihan dan keindahan ruangan rumah. Namun ternyata tidak sedikit yang tahu mengenai penggunaan pengharum ruangan atau pengharum kendaraan beroda empat ternyata sanggup memperlihatkan dampak negatif untuk kesehatan termasuk kesehatan reproduksi.

Bahaya pengharum ruangan tergantung dari jenis dan bentuk dari pengharum ruangan, yang biasanya berbentuk padat, cair atau semprot. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan komponen kimia yang aktif di dalam pengharum ruangan tersebut. Pengharum ruangan yang dipakai dengan cara disemprot memiliki resiko lebih tinggi terhadap gangguan kesehatan, alasannya yakni mengandung phthalates sehingga mensugesti ketidakseimbangan reproduksi.

Ketidakseimbangan reproduksi yang dimaksud yakni adanya penurunan hormon testeron pada laki-laki, sedangkan pada perempuan sanggup menyebabkan dilema kehamilan dan reproduksi. Sebuah penelitian diketahui bahwa kandungan zat kimia yang sering dipakai untuk pengharum ruangan sanggup memicu terjadinya sel kanker. Sedangkan pengharum ruangan dalam bentuk spray, diketahui sanggup menyebabkan asma.

cara Penggunaan Pengharum Ruangan


Setelah mengatahui ancaman pengharum ruangan tersebut diatas, sebaiknya kau menggunakannya disaat keluarga tidak sedang didalam ruangan tersebut tanpa ada ventilasi yang mengatur keluar masuknya udara secara lancar.

Selain itu, sebaiknya kau menentukan pengharum ruangan dengan materi yang alami dengan materi dasar air. Akternatif lain penggunaan pengharum ruangan yakni dengan memakai pengharum alami ibarat kayu cemara dan cendana yang sanggup mengeluarkan aroma harum. Untuk mengurangi busuk pengap pada ruangan, pastikan sirkulasi udara lancar atau kau sanggup memakai karbon aktif silika gel yang sanggup penyerap bau. Lingkungan rumah yang sehat sanggup diciptakan, sehingga kesehatan keluarga dan kesehatan reproduksi sanggup tetap terjaga.

Ringkasan:
  • Pengharum ruangan berbentuk padat, cair atau semprot banyak yang mengandung zat kimia pemicu gangguan reproduksi dan penyebab asma,
  • Zat kimia yang sering dipakai untuk pengharum ruangan diketahui juga sanggup memicu terjadinya sel kanker,
  • Untuk menghindari pengaruh jelek pengharum ruangan sebaiknya menentukan pengharum ruangan yang alami dan pastikan sirkulasi udara ruangan lancar.

Saturday, 24 March 2018

Pendidikan Seksual Untuk Anak Dari Orang Tua

 tentu sudah harus direncanakan semenjak dini Pendidikan Seksual untuk Anak dari Orang Tua
Pendidikan S*ksual untuk Anak tentu sudah harus direncanakan semenjak dini, hal ini untuk berjaga apabila anak mulai bertanya mengenai s*ks, sehingga kau sebagai orang renta telah siap dengan tanggapan yang tepat. Bahkan dikala ini tidak ada istilah terlalu dini untuk membahas s*ksual dan kesehatan reproduksi dengan anak, namun tentu dengan batasan-batasan yang tidak menciptakan anak bingung.

Secara alami belum dewasa memiliki ketertarikan pada tubuhnya sendiri dan orang lain. Sehingga, dengan menjawab pertanyaan mereka, Anda telah membantu memahami tubuhnya, perasaannya, dan perasaan orang lain. Bahkan cara ini ialah kebiasaan baik untuk menjalin komunikasi terbuka kepada anak, termasuk membantunya menghadapi masa pubertas dikala remaja.

Orang renta perlu memahami, anak perlu tahu bahwa membahas perihal s*ks dan hubungan kepada anak ialah hal yang wajar. Mereka akan berguru dari nada bunyi dan gerak badan orang renta dikala berbicarakan s*ks. Untuk itu, kau sebagai orang renta harus berusaha untuk menganggap s*ks sebagai hal yang normal menyerupai membahas topik yang lainnya.

Dalam Pendidikan S*ksual dan kesehatan reproduksi, ada beberapa hal yang sebaiknya mulai diketahui anak:
  • Beritahukan kepada anak bab badan yang sangat privat dan dihentikan diperlihatkan atau bahkan disentuh orang lain, selain ibu dan dokter dengan pendampingan orangtua.
  • Buah hati kau perlu tahu mengenai pubertas sebelum mereka memasuki periode ini semoga tidak kaget dan takut dengan perubahan yang terjadi pada tubuh.
  • Anak wanita sebaiknya sudah tahu kapan mulai mendapat siklus menstruasi, yaitu sekitar usia 10 tahun, dan anak pria juga mengetahui perubahan yang terjadi di usia pubertas dimulai dikala usianya 12 tahun.
  • Apabila Buah Hati kau mulai memasuki pra remaja, namun tidak ada tkamu-tkamu ingin bertanya, gunakan situasi sehari-sehari sebagai pemancing diskusi. Misalnya, perihal program di televisi atau dikala melihat iklan pembalut. Katakan pada anak bahwa mereka akan tumbuh besar dan mengalami perubahan yang dialami setiap orang.
  • Apabila Buah Hati kau bertanya mengenai dari mana bayi berasal, jelaskan dengan jujur dan sederhana sesuai tingkat usia anak. Misalnya, bayi tumbuh di perut ibu dan dikala mereka sudah siap mereka akan lahir. Jawaban ini kemungkinan cukup untuk anak usia prasekolah. Sedangkan untuk anak sekolah, klarifikasi sebaiknya klarifikasi dimulai dengan pernikahan.
Dengan Pendidikan S*ksual sedini mungkin diperlukan anak tidak kaget mengenai perubahan dalam tubuhnya dikala pubertas. Anak juga harus memahami bagaimana ancaman s*eks bebas dan bagaimana menghindarinya. Hal ini tentu harus dikuatkan dengan budpekerti dan ilmu agama yang cukup.

Ringkasan:

  • Pendidikan S*ksual untuk Anak dari Orang Tua bisa dimulai dikala usia pra sekolah,
  • Hal utama dalam Pendidikan S*ksual untuk Anak ialah mengenai perubahan badan dan bab mana saja yang harus bersifat privasi,
  • Pendidikan S*ksual pada anak diperlukan bisa menghindarkan s*eks bebas yang tentu sangat merugikan dimasa mendatang.

Tuesday, 20 March 2018

Risiko Penyakit Akhir S*Ks Bebas Ketika Remaja

 Pengetahuan yang tidak sempurna mengenai kesehatan reproduksi dan kesulitan menyesuaikan dir Risiko Penyakit akhir S*ks Bebas Saat Remaja
Pengetahuan mengenai Kesehatan Reaproduksi tentu perlu diketahui semenjak dini. Pengetahuan yang tidak sempurna mengenai kesehatan reproduksi dan kesulitan mengikuti keadaan di masa cukup umur akan menciptakan cukup umur rentan melaksanakan s*ks pranikah. Hal ini tentu akan sangat merugikan bagi diri sendiri maupun orang tua. Adapun sikap tersebut beresiko, mulai dari duduk perkara fisik sampai mental.

Ferdhy Suryadi Suwandinata selaku Dokter seorang andal obstetri dan ginekologi dari RS Siloam Kebon Jeruk Jakarta, menjelaskan, s*ks bebas mengundang risiko benjol menular s*ksual, ibarat HIV (human immunodeficiency virus) dan HPV (human papilloma virus). HPV dapat menjadikan kutil kelamin sampai kanker. Resiko ini akan jauh lebih besar, terutama apabila kau sering bergonta-ganti pasangan.

Risiko s*ks bebas pada cukup umur akan berlanjut apabila terjadi kehamilan yang tidak diinginkan. Hal ini dikarenakan, secara fisik, organ reproduksi wanita berusia di bawah 20 tahun belum siap untuk mengandung. Selain itu dari segi hormonal belum matang, kemudian secara psikis juga belum siap.

Kondisi tersebut diatas akan menyebabkan, cukup umur yang hamil berisiko melahirkan bayi dengan berat lahir rendah, sampai meningkatkan risiko janjkematian ibu dan bayi. Secara psikologis, kehamilan yang tidak diinginkan juga akan menciptakan calon ibu tidak peduli dengan kehamilannya. Ibu yang stres, bahkan depresi, akan sangat mengganggu pertumbuhan janin di dalam kandungan. Asupan nutrisi yang diharapkan bayi juga menjadi tidak seimbang.

Kehamilan yang tidak diinginkan pada cukup umur risikonya rentan terjadinya pengguguran yang tidak aman. Pilihan tersebut akan berakibat fatal, mulai dari pendarahan, infeksi, sampai janjkematian ibu. Pendidikan s*ks semenjak dini, termasuk bagaimana menjaga kesehatan reproduksi sangat penting diberikan. Anda sebagai Orangtua juga seharusnya dapat mendampingi anak-anaknya melalui masa remaja, sehingga mereka tidak gampang mengikuti efek negatif dari lingkungan.

Ringkasan:
  • Pengetahuan Kesehatan Reaproduksi pada cukup umur yang tidak sempurna akan meningkatkan resiko s*ks pranikah,
  • Pelaku s*ks pranikah terutama pada cukup umur lebih berisiko terserang HIV dan HPV,
  • Kehamilan pada cukup umur berisiko terhadap kondisi kesehatan janin, ibu dan dikala persalinan.