Showing posts with label Penyakit Epilepsi. Show all posts
Showing posts with label Penyakit Epilepsi. Show all posts

Thursday, 5 April 2018

Pertolongan Pertama Orang Kejang Epilepsi

 ialah salah satu tanda-tanda yang dialami seseorang yang memiliki penyakit epilepsi Pertolongan Pertama Orang Kejang Epilepsi
Kejang ialah salah satu tanda-tanda yang dialami seseorang yang memiliki penyakit epilepsi. Adapun epilepsi sanggup dialami oleh belum dewasa atau orang dewasa. Gejala Kejang Epilepsi umumnya ialah penderita menangis, menciptakan suara, seluruh tubuh kaku selama beberapa detik hingga satu menit dan selanjutnya mengalami gerakan ritmis pada lengan dan kaki yang akan melambat sebelum berhenti.

Mata Orang kejang Epilepsi umumnya terbuka, tampak tidak bernapas dan benar-benar bermetamorfosis biru, keluar urin (mengompol). Sedangkan pada anak-anak, biasanya terjadi penurunan kesadaran berupa tatapan mata kosong dan kejang yang terjadi singkat, hanya berlangsung beberapa detik.

Saat kau mendapati orang kejang sebab epilepsi, sebaiknya tidak perlu panik, namun atasi dengan cara-cara sebagai berikut:
  • Jangan memasukkan apa pun ke dalam mulut, memaksa mereka membuka verbal atau giginya. Karena memasukkan sesuatu ke dalam verbal justru akan membahayakan, menyerupai menutup akses pernapasan.
  • Jangan mengekang gerakan Orang Kejang Epilepsi sebab justru sanggup membuatnya cidera.
  • Jangan memeluk seseorang yang sedang kejang atau berusaha menghentikan kejangnya. karena, kejang tersebut biasanya akan berlangsung kurang dari 5 menit dan akan sembuh dengan sendirinya.
  • Jauhkan Orang Kejang Epilepsi dari kawasan berbahaya, misal api, listrik, jalan raya dan benda-benda tajam.
  • Anda sanggup memiringkan posisi tubuh Orang Kejang Epilepsi dan berikan bantal untuk kepalanya. Hal ini akan membantunya lebih gampang bernapas, dan kondusif untuk apabila kejang disertai muntah.
  • Setelah kejang, penderita epilepsy mungkin akan merasa bingung. Sehingga pada dikala itu ia membutuhkan pinjaman moril dan simpati dan jangan bebani mereka dengan rasa cemas.
  • Sesaat sesudah kejang berhenti, jangan memperlihatkan minum apapun, atau obat anti epilepsi. Namun apabila kejang terjadi lebih  5 menit atau berulang-ulang sehingga menjadikan tanda-tanda trauma, segeralah bawa ke dokter untuk mendapat pengobatan epilepsi yang tepat.
Ringkasan:
  • Penyakit Epilepsi sanggup diderita oleh belum dewasa maupun dewasa,
  • Gejala Epilepsi ialah kejang disertai menangis, menciptakan suara, tubuh kaku dan selanjutnya mengalami gerakan ritmis pada tangan dan kaki,
  • Mengatasi Orang Kejang Epilepsi dilarang memasukan apapun ke mulutnya dan menahan gerakannya.

Thursday, 29 March 2018

Pengaruh Epilepsi Terhadap Kesehatan Ibu Hamil Dan Menyusui

 ditkamui dengan kejang berulang yang tidak terduga Pengaruh Epilepsi terhadap Kesehatan Ibu Hamil dan Menyusui
Penyakit Epilepsi yaitu gangguan kronis, ditkamui dengan kejang berulang yang tidak terduga. Kejang ini yaitu disfungsi fisiologis temporer pada otak, di mana neuron menghasilkan debit listrik yang berlebihan. Dan tahukah, Bunda apabila 50% perempuan yang menderita epilepsi akan menjadi lebih sering kambuh selama kehamilan, dan bagaimana hal tersebut berdampak terhadap kehamilan.

Meningkatnya kejang penderita Epilepsi selama hamil berkaitan dengan obat antikonvulsan (antikejang). Obat antikejang akan memiliki efektifitas yang berbeda, sebab dipengaruhi mual akhir morning sickness, obat yang dikonsumsi mungkin ikut terbuang sebelum sanggup diserap oleh tubuh.

Kondisi ini diperparah dengan kekhawatiran ibu hamil mengenai imbas samping yang dikhawatirkan sanggup mengganggu kesehatan Janin di dalamkandungan. Hal ini dikarenakan, beberapa obat untuk menangani kejang epilepsi disebut-sebut sanggup meningkatan risiko cacat jainin menyerupai spina bifida, bibir sumbing, cacat tabung saraf, dan kelainan jantung pada janin.

Kekambuhan Penyakit Epilepsi juga sanggup menjadikan cedera atau duduk kasus bagi ibu dan janin. Kejang parsial pada ibu hamil mungkin tidak menjadikan banyak risiko pada janin. Namun, kejang umum (terutama tonik-klonik) tentu akan membawa risiko lebih bagi ibu dan jaina, menyerupai terjadinya trauma, risiko persalinan prematur, keguguran, dan menurunkan denyut jantung janin. Untuk itu, pasien epilepsi tentu harus mempertahankan kontrol kejang yang baik selama hamil.

Untuk mencegah kekambuhan selama hamil, perempuan yang memiliki penyakit epilepsi sebaiknya melaksanakan sebaiknya melaksanakan konseling pra-kehamilan supaya dokter sanggup mengubah atau merubah takaran obat. Namun apabila terjadi kehamilan tanpa rencana, segera berkonsultasi dengan dokter supaya  dokter mengurangi takaran obat, merubah obat, atau menambahkan pelengkap tertentu supaya kekambuhan epilepsi sanggup diminalkan dan perkembangan janin tetap maksimal.

Persalinan akan memicu sejumlah stres pada badan wanita, terutama bagi penderita epilepsi. Bahkan sebuah penelitian mengatakan hasil bahwa dua hari setelah persalinan, perempuan yang menderita epilepsi lebih mungkin mengalami kejang. Untuk itu, pasca persalinan sebaiknya ibu lebih banyak beristirahat, dan meminum obat yang diresepkan oleh dokter. Karena begitu banyaknya manfaat ASI untuk bayi, tidak sedikit Ibu dengan epilepsi tetap boleh untuk untuk menyusui. Namun, tentu perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter terkait imbas samping dengan penggunaan obat antikejang terhadap Buah Hati kamu.

Ringkasan:
  • 50% perempuan yang menderita epilepsi akan menjadi lebih sering kambuh selama hamil,
  • Kekambuhan Epilepsi selama hamil juga berisiko terhadap janin di dalam kandungan,
  • Untuk mencegah kekambungan epilepsi selama hamil, sebaiknya ibu hamil melaksanakan konsultasi kepada dokter ketika aktivitas kehamilan.