Kesehatan merupakan Rizki yang diberikan oleh Yang Mahakuasa SWT kepada hambanya, dan apapbila sakit setiap muslim harus yakin bahwa kondisi tersebut yaitu ujian dari Allah. Islam sebagai Rahmatan lil’alamin telah mengatur segalanya termasuk Adab ketika seseorang tengah diuji dengan sakit. adapun adat yang bisa kau gunakan sebagai pegangan, di antaranya yaitu sebagai berikut:
Adab Seorang Muslim Ketika Sakit yang Pertama, yaitu harus selalu sabar dan ikhlas. Yang Mahakuasa berfirman, “Dia yang mengakibatkan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kau yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Q.S. Al-Mulk [67]: 2) Apabila kau yang sedang sakit yakin bahwa sedang mendapat ujian dari Allah, maka kau tentu tidak akan murka dan murka, bahkan ujian tersebut akan menambah keimanan dan semakin akrab dengan Yang Mahakuasa SWT.
Adab Seorang Muslim Ketika Sakit yang Kedua, yaitu dengan berobat. Sebuah Hadits Rasulullah berbunyi, “Sesungguhnya Yang Mahakuasa membuat penyakit dan obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram.” (H.R. Ad-Daulabi). Sehingga meski sakit yaitu takdir Yang Mahakuasa SWT namun sebagai Hamba yang beriman, kau juga harus berobat dengan tujuan semoga Yang Mahakuasa SWT menunjukkan kesembuhan dengan ikhtiar yang kau lakukan.
Dalam Berobat ketika sakit, kau harus kepada ahlinya yaitu dokter atau orang yang mengetahui wacana suatu penyakit dan penangkalnya seperti, jago tanaman obat, jago akupuntur, bekam dan jago penyekit lain yang tidak bertentangan dengan syar'iat islam. Berobat kepada tukang sihir atau dukun, atau dengan cara-cara lain mengandung unsur syirik, maka hukumnya haram.
Apabila sesudah berobat kepada ahlinya sakit yang kau diderita bertambah parah dan tidak sembuh, maka tentu kau dilarang mengharap kematian. Dari Anas beliau berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah salah seorang kalian mengharapkan ajal lantaran tragedi alam yang menimpanya. Apabila memang harus melakukannya, maka hendaknya beliau berdoa :
‘Ya Allah, hidupkanlah saya bila kehidupan itu yaitu kebaikan bagiku dan wafatkanlah saya jikalau itu kebaikan bagiku”(HR.Muttafaqun ‘alaih).
Adab Seorang Muslim Ketika Sakit yang ketiga adalah, jikalau punya tanggungan, amanat atau kesalahan segera menunaikan dan meminta maaf. Namun apabila tidak memungkinkan, lantaran jauh tempatnya, atau belum ada kemampuan, atau alasannya lain, maka hendaknya kau berwasiat (kepada jago waris) dalam masalah tersebut.
Yang Mahakuasa berfirman, “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS.Al-Mu`minuun [23]: 8).
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berbuat kezaliman terhadap saudaranya, baik pada harga dirinya atau sesuatu yang lain, hendaknya beliau minta semoga saudaranya itu menghalalkannya (memaafkannya) pada hari ini, sebelum (datangnya hari) yang tidak ada dinar maupun dirham. Apabila beliau mempunyai amal salih, akan diambil darinya sesuai kadar kezalimannya (lalu diberikan kepada yang dizaliminya). Apabila beliau tidak mempunyai kebaikan-kebaikan, akan diambil dari kejelekan orang yang dizalimi kemudian dipikulkan kepadanya.” (H.R. Bukhari)
Penjelasan diatas merupakan Adab Seorang Muslim Ketika Sakit, sehingga apabila kau mendapat tragedi alam sakit, tidak perlu untuk duka dan putus asa, bahkan sebaliknya kau seharusnya senang alasannya semua yang ada yaitu semata ujian dari Yang Mahakuasa SWT.
Ringkasan:
Adab Seorang Muslim Ketika Sakit yang Pertama, yaitu harus selalu sabar dan ikhlas. Yang Mahakuasa berfirman, “Dia yang mengakibatkan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kau yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (Q.S. Al-Mulk [67]: 2) Apabila kau yang sedang sakit yakin bahwa sedang mendapat ujian dari Allah, maka kau tentu tidak akan murka dan murka, bahkan ujian tersebut akan menambah keimanan dan semakin akrab dengan Yang Mahakuasa SWT.
Adab Seorang Muslim Ketika Sakit yang Kedua, yaitu dengan berobat. Sebuah Hadits Rasulullah berbunyi, “Sesungguhnya Yang Mahakuasa membuat penyakit dan obatnya. Maka berobatlah kalian, dan jangan berobat dengan sesuatu yang haram.” (H.R. Ad-Daulabi). Sehingga meski sakit yaitu takdir Yang Mahakuasa SWT namun sebagai Hamba yang beriman, kau juga harus berobat dengan tujuan semoga Yang Mahakuasa SWT menunjukkan kesembuhan dengan ikhtiar yang kau lakukan.
Dalam Berobat ketika sakit, kau harus kepada ahlinya yaitu dokter atau orang yang mengetahui wacana suatu penyakit dan penangkalnya seperti, jago tanaman obat, jago akupuntur, bekam dan jago penyekit lain yang tidak bertentangan dengan syar'iat islam. Berobat kepada tukang sihir atau dukun, atau dengan cara-cara lain mengandung unsur syirik, maka hukumnya haram.
Apabila sesudah berobat kepada ahlinya sakit yang kau diderita bertambah parah dan tidak sembuh, maka tentu kau dilarang mengharap kematian. Dari Anas beliau berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Janganlah salah seorang kalian mengharapkan ajal lantaran tragedi alam yang menimpanya. Apabila memang harus melakukannya, maka hendaknya beliau berdoa :
اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مَا كَانَتِ الْحَيَاةُ خَيْرًا لِي وَتَوَفَّنِي إِذَا كَانَتِ الْوَفَاةُ خَيْراً لِي
‘Ya Allah, hidupkanlah saya bila kehidupan itu yaitu kebaikan bagiku dan wafatkanlah saya jikalau itu kebaikan bagiku”(HR.Muttafaqun ‘alaih).
Adab Seorang Muslim Ketika Sakit yang ketiga adalah, jikalau punya tanggungan, amanat atau kesalahan segera menunaikan dan meminta maaf. Namun apabila tidak memungkinkan, lantaran jauh tempatnya, atau belum ada kemampuan, atau alasannya lain, maka hendaknya kau berwasiat (kepada jago waris) dalam masalah tersebut.
Yang Mahakuasa berfirman, “Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya.” (QS.Al-Mu`minuun [23]: 8).
Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa berbuat kezaliman terhadap saudaranya, baik pada harga dirinya atau sesuatu yang lain, hendaknya beliau minta semoga saudaranya itu menghalalkannya (memaafkannya) pada hari ini, sebelum (datangnya hari) yang tidak ada dinar maupun dirham. Apabila beliau mempunyai amal salih, akan diambil darinya sesuai kadar kezalimannya (lalu diberikan kepada yang dizaliminya). Apabila beliau tidak mempunyai kebaikan-kebaikan, akan diambil dari kejelekan orang yang dizalimi kemudian dipikulkan kepadanya.” (H.R. Bukhari)
Penjelasan diatas merupakan Adab Seorang Muslim Ketika Sakit, sehingga apabila kau mendapat tragedi alam sakit, tidak perlu untuk duka dan putus asa, bahkan sebaliknya kau seharusnya senang alasannya semua yang ada yaitu semata ujian dari Yang Mahakuasa SWT.
Ringkasan:
- Kondisi Sakit merupakan Ujian dari Yang Mahakuasa SWT kepada seorang Muslim yang beriman, sehingga harus disikapi dengan sabar,
- Adab Seorang Muslim Ketika Sakit yaitu bersabar, berobat dan mewasiatkan tanggungan yang belum bisa dilunasi,