Showing posts with label Pemeriksaan Kehamilan. Show all posts
Showing posts with label Pemeriksaan Kehamilan. Show all posts

Wednesday 11 April 2018

Metode Gres Tes Kehamilan Dengan Hcg

 merupakan metode terbaru yang sanggup digunakan untuk mengetahui kehamilan Metode Baru Tes Kehamilan dengan HCG
HCG (Human Chorionic Gonadotropin), merupakan metode terbaru yang sanggup digunakan untuk mengetahui kehamilan. Metode ini bekerja dengan mendeteksi adanya perubahan hormon pada wanita, sehingga sanggup diketahui apakah perempuan tersebut hamil atau tidak. Perubahan hormon ini sanggup diketahui dengan memakai pengujian di laboratorium.

Perlu kau ketahui bahwa, di dalam badan insan terdapat banyak jenis hormon dengan fungsi yang berbeda. Hormon sendiri merupakan zat kimiawi yang diproduksi secara alami yang akan dialirkan menuju jaringan sel oleh darah sanggup menunjukkan efek sesuai dengan fungsi masing-masing hormon tersebut.

HCG (hormon human chorionic gonadotropin) yaitu hormon glikoprotein dari keluarga gonadotropin disintesis oleh embrio manusia, dan menjadi serpihan dari plasenta pada ibu hamil. HCG (Human Chorionic Gonadotropin) mempunyai dua berkas genetik CGB dan CGA. Pemeriksaan Kehamilan umumnya dilakukan dengan melaksanakan false negative uji imunologik kehamilan. Dalam fase ini terjadi presentase 2% dari keseluruhan pengujian untuk usia kehamilan dibawah 6 minggu. Sedangkan pada false nyata terjadi pada 5% dari keseluruhan uji kehamilan.

Sebuah penelitian lebih lanjut menemukan bahwa investigasi HCG (Human Chorionic Gonadotropin) hanya mempunyai akurasi 95-98%, sehingga memang pengujian secara hormonal ini jarang dilakukan, alasannya yaitu khawatir dengan hasil yang kurang memuaskan. Agar lebih akurat pengujian ini juga harus didukung dengan uji kehamilan yang lain.

Pemeriksaan lebih lanjut untuk menguji kehamilan sanggup memakai uji radioreceptorassy dan juga radioimmunoassay yang lebih sensitif dalam mendeteksi HCG. Apabila dibandingkan dengan pengujian kehamilan yang lain, alasannya yaitu memang dua metode ini membutuhkan peralatan yang lebih modern dan tenaga mahir yang terlatih. Pemeriksaan ini menunjukkan tingkat akurasi investigasi kehamilan yang lebih tinggi.

Metode HCG untuk tes kehamilan sanggup dideteksi satu ahad sehabis konsepsi, dan sanggup menunjukkan gosip mengenai usia kehamilan dan juga sensitif yang digunakan dalam intrumen uji kehamilan. Bagi kau yang akan melaksanakan pengujian HCG maka sanggup memakai sebnit ß yang merupakan enzyme linked Immunosorbent Assy yang lebih sensitif dan murah.

Ringkasan:
  • HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yaitu metode terbaru Pengujian Kehamilan,
  • Tes Kehamilan dengan HCG yaitu dengan investigasi perubahan hormon pada perempuan hamil,
  • Pemeriksaan HCG dengan sebnit ß lebih akurat dan murah.

Saturday 7 April 2018

Resiko Kematian Janin Sebab Tidak Melaksanakan Investigasi Kehamilan

 atau Visit antenatal secara rutin ke dokter atau bidan untuk memeriksakan hal Resiko Kematian Janin Karena tidak Melakukan Pemeriksaan Kehamilan
Pemeriksaan kehamilan atau Visit antenatal secara rutin ke dokter atau bidan untuk memeriksakan hal-hal yang bekerjasama dengan kondisi kehamilan sangat penting dilakukan. Pemeriksaan kehamilan ini penting untuk mengatahui kesehatan ibu dan janin biar tidak terjadi kelainan selama hamil dan persalinan.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan, pemeriksaan kehamilan dilakukan minimal 4 kali selama hamil ialah 1 kali pada trimester pertama, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga. Adapun hal-hal yang dilakukan ketika investigasi kehamilan mencakup 10 T ialah timbang berat badan, tinggi (ukur), tekanan darah (ukur), tinggi (fundus uteri), test (denyut jantung bayi), test (urin), TT (vaksin tetanus toksoid), tablet (zat besi minimum 90 tablet selama kehamilan), Test (penyakit menular seksual dan abuh TORCH) dan Temu (temu wicara dalam rangka persiapan rujukan).

Pemeriksaan Kehamilan secara rutin sesuai dengan agenda sanggup mengurangi risiko kematian janin. Adapun penelitian yang dilaporkan oleh seorang dokter dari University of Western Australia pada bulan April berjulukan Joshua P. Vogel, menemukan bahwa pengurangan jumlah investigasi kehamilan sanggup meningkatkan risiko selesai hidup pada ibu dan janin. Hal ini disebabkan lantaran meningkatnya risiko selesai hidup janin terutama pada usia kehamilan 32 hingga 36 minggu.

Pemeriksaan kehamilan merupakan salah satu tahapan penting menuju kehamilan yang sehat. Pemeriksaan kehamilan merupakan hal yang wajib dilakukan biar kondisi kesehatan ibu hamil dan janin tetap sehat hingga proses persalinan dilakukan.

Ringkasan:
  • Pemeriksaan Kehamilan bertujuan untuk mengatahui kondisi kesehatan ibu dan janin dan mendeteksi dini apabila ada kelainan pada janin,
  • Banyaknya Pemeriksaan Kehamilan minimal dilakukan 4 kali selama hamil,
  • Pemeriksaan rutin Kehamilan mencakup 10 T dari ibu hamil dan janin.

Wednesday 4 April 2018

Manfaat Antenatal Care Untuk Kesehatan Ibu Hamil

 yaitu investigasi kehamilan yang dilakukan oleh bidan atau dokter kandungan Manfaat Antenatal Care untuk Kesehatan Ibu Hamil
Antenatal care (ANC) yaitu investigasi kehamilan yang dilakukan oleh bidan atau dokter kandungan, dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan psikis ibu hamil sehingga sanggup melalui kehamilan secara lebih sehat. Pemeriksaan Antenatal Care juga bertujuan untuk mengetahui kesehatan ibu hamil, mendeteksi penyakit, komplikasi kehamilan, pertumbuhan janin menurut usia kehamilan dan risiko yang bekerjasama dengan kehamilan.

Dengan dilakukan antenatal care diperlukan juga sanggup membantu menghadapi persalinan, pasca persalinan, proteksi ASI dan kesehatan reproduksi perempuan sehabis persalinan. Adapun metode Antenatal care yaitu dengan melaksanakan investigasi kesehatan ibu dan janin secara terpola dan teratur kepada bidan atau dokter kandungan, sehingga apabila ada perkembangan asing segera diketahui dan diatasi.

Ibu hamil setidaknya melaksanakan investigasi antenatal care sebanyak 4 kali dengan waktu dan tujuan sebagai berikut:
  • Pemeriksaan pertama dilakukan pada usia kehamilan 14 minggu, yang dilakukan untuk mengetahui resiko kehamilan di trimester pertama dan mencegah anemia pada ibu hamil.
  • Pemeriksaan kedua pada usia kehamilan 14-28 minggu, dilakukan untuk memperlihatkan tingkat kewaspadaan ibu hamil terhadap beberapa penyakit kehamilan serperti; gejala preeklamsia, tekanan darah atau pembengkakan.
  • Pemeriksaan Antenatal care ketiga dan keempat dilakukan ketika usia kehamilan trimester ketiga atau menjelang persalinan. Pada investigasi ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan posisi janin sekaligus kondisi mental ibu hamil untuk memperlancar persalinan.
Adapun pemeriksaan antenatal care mencakup beberapa langkah sebagai berikut:
  • Mengontrol Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil sehingga ideal sesuai usia kehamilan, sehingga terhindar dari kenaikan berat tubuh hiperbola atau kurang yang akan menyebabkan gangguan kesehatan Ibu hamil dan janin di dalam kandungan.
  • Mengukur Tekanan Darah, sehingga terindar dari preeklamsia (tekanan darah tinggi pada ibu hamil) yang akan membahayakan kesehatan ibu dan janin
  • Mengukur Tinggi Fundus Uteri yang setiap minggunya akan mengalami perkembangan atau bertambahnya ukuran.
  • Pemberian Imunisasi pada ibu hamil yang tertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil, sehingga terhindar dari gangguan virus dan kuman yang sanggup menyerang ibu hamil dan menganggu pertumbuhan janin.
  • Mencegah Anemia yang membahayakan kesehatan ibu hamil dengan proteksi tablet zat besi.
  • Test Penyakit Menular menyerupai HIV/AIDS, penyakit sipilis, Gonorrhoe atau Infeksi TORCH yang sanggup membahayakan janin didalam kandungan.
Pemeriksaan Antenatal Care yang dianjurkan selama kehamilan yaitu 4 kali. Namun hal ini akan lebih baik apabila dilakukan lebih sering, yaitu 1 bulan sekali dan lebih sering lagi dikala menjelang persalinan, yaitu 1-2 ahad sekali dan akan lebih baik apabila setiap investigasi kau melaksanakan USG sehingga pertumbuhan janin dan posisi janin diketahui secara pasti.

Ringkasan:
  • Antenatal care (ANC) yaitu investigasi ibu hamil oleh bidan atau dokter,
  • Pemeriksaan Antenatal care bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin sekaligus mencegah kondisi ancaman pada kehamilan,
  • Pemeriksaan Ibu Hamil minimal dilakukan 4 kali pada trimester pertama, kedua, ketiga dan menjelang persalinan.

Tuesday 3 April 2018

Manfaat Antenatal Care Untuk Kesehatan Ibu Hamil

 yaitu investigasi kehamilan yang dilakukan oleh bidan atau dokter kandungan Manfaat Antenatal Care untuk Kesehatan Ibu Hamil
Antenatal care (ANC) yaitu investigasi kehamilan yang dilakukan oleh bidan atau dokter kandungan, dengan tujuan meningkatkan kesehatan fisik dan psikis ibu hamil sehingga sanggup melalui kehamilan secara lebih sehat. Pemeriksaan Antenatal Care juga bertujuan untuk mengetahui kesehatan ibu hamil, mendeteksi penyakit, komplikasi kehamilan, pertumbuhan janin menurut usia kehamilan dan risiko yang bekerjasama dengan kehamilan.

Dengan dilakukan antenatal care diperlukan juga sanggup membantu menghadapi persalinan, pasca persalinan, proteksi ASI dan kesehatan reproduksi perempuan sehabis persalinan. Adapun metode Antenatal care yaitu dengan melaksanakan investigasi kesehatan ibu dan janin secara terpola dan teratur kepada bidan atau dokter kandungan, sehingga apabila ada perkembangan asing segera diketahui dan diatasi.

Ibu hamil setidaknya melaksanakan investigasi antenatal care sebanyak 4 kali dengan waktu dan tujuan sebagai berikut:
  • Pemeriksaan pertama dilakukan pada usia kehamilan 14 minggu, yang dilakukan untuk mengetahui resiko kehamilan di trimester pertama dan mencegah anemia pada ibu hamil.
  • Pemeriksaan kedua pada usia kehamilan 14-28 minggu, dilakukan untuk memperlihatkan tingkat kewaspadaan ibu hamil terhadap beberapa penyakit kehamilan serperti; gejala preeklamsia, tekanan darah atau pembengkakan.
  • Pemeriksaan Antenatal care ketiga dan keempat dilakukan ketika usia kehamilan trimester ketiga atau menjelang persalinan. Pada investigasi ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan dan posisi janin sekaligus kondisi mental ibu hamil untuk memperlancar persalinan.
Adapun pemeriksaan antenatal care mencakup beberapa langkah sebagai berikut:
  • Mengontrol Kenaikan Berat Badan Ibu Hamil sehingga ideal sesuai usia kehamilan, sehingga terhindar dari kenaikan berat tubuh hiperbola atau kurang yang akan menyebabkan gangguan kesehatan Ibu hamil dan janin di dalam kandungan.
  • Mengukur Tekanan Darah, sehingga terindar dari preeklamsia (tekanan darah tinggi pada ibu hamil) yang akan membahayakan kesehatan ibu dan janin
  • Mengukur Tinggi Fundus Uteri yang setiap minggunya akan mengalami perkembangan atau bertambahnya ukuran.
  • Pemberian Imunisasi pada ibu hamil yang tertujuan untuk meningkatkan daya tahan tubuh ibu hamil, sehingga terhindar dari gangguan virus dan kuman yang sanggup menyerang ibu hamil dan menganggu pertumbuhan janin.
  • Mencegah Anemia yang membahayakan kesehatan ibu hamil dengan proteksi tablet zat besi.
  • Test Penyakit Menular menyerupai HIV/AIDS, penyakit sipilis, Gonorrhoe atau Infeksi TORCH yang sanggup membahayakan janin didalam kandungan.
Pemeriksaan Antenatal Care yang dianjurkan selama kehamilan yaitu 4 kali. Namun hal ini akan lebih baik apabila dilakukan lebih sering, yaitu 1 bulan sekali dan lebih sering lagi dikala menjelang persalinan, yaitu 1-2 ahad sekali dan akan lebih baik apabila setiap investigasi kau melaksanakan USG sehingga pertumbuhan janin dan posisi janin diketahui secara pasti.

Ringkasan:
  • Antenatal care (ANC) yaitu investigasi ibu hamil oleh bidan atau dokter,
  • Pemeriksaan Antenatal care bertujuan untuk memantau kesehatan ibu hamil dan janin sekaligus mencegah kondisi ancaman pada kehamilan,
  • Pemeriksaan Ibu Hamil minimal dilakukan 4 kali pada trimester pertama, kedua, ketiga dan menjelang persalinan.

Monday 2 April 2018

Mengatasi Ketakutan Ibu Hamil

 ialah momen menyenangkan sekaligus mendebarkan Mengatasi Ketakutan Ibu Hamil
Kehamilan ialah momen menyenangkan sekaligus mendebarkan, lantaran tidak jarang janin yang tumbuh di rahim Bunda, menjadikan rasa khawatir dan takut dengan beberapa hal. Hal ini terutama bagi, bunda yang hamil untuk anak pertama. Namun tentu apabila kau dan janin rutin melaksanakan investigasi dan dinyatakan sehat dan normal oleh bidan, maka bunda tidak perlu terlalu sering merasa khawatir dan panik.

Persiapan pasca kehamilan dengan mengonsumsi masakan sehat, olahraga, dan mendapat perawatan prenatal yang sempurna sanggup mengurangi Ketakutan Ibu Hamil baik di awal kehamilan hingga menjelang persalinan. Adapun beberapa hal yang sering kali ditakutkan oleh para ibu hamil ialah sebagai berikut.

Keguguran, ialah keluarnya janin dengan waktu yang belum sempurna dan janin dalam keadaan meninggal dunia. Keguguran biasanya terjadi pada usia kehamilan 10-12 minggu. Penyebab keguguran yang tertinggi ialah adanya kelainan genetik sehingga tidak sanggup dicegah. Namun keguguran yang disebabkan oleh hal lain, sanggup dicegah dengan menghindari rokok, menjaga kenaikan berat tubuh ideal selama hamil,dan apabila terjadi pendarahan segera melaksanakan investigasi ke bidan atau dokter..

Adanya cacat bawaan pada janin memang jarang terjadi (dengan prosentasi 3-4%), namun hal ini sering menjadi Ketakutan Ibu Hamil. Teknologi modern yang menyediakan ultrasound resolusi tinggi, dikala ini sudah sanggup mendeteksi adanya kelainan-kelainan janin di dalam kandungan. Ibu Hamil perlu sesekali malakukan USG 4 Dimensi untuk mengetahui kondisi buah hatinya di dalam kandungan untuk mengurangi kekhawatiran.

Kelahiran prematur, terjadi pada sekitar 10 persen kehamilan sehingga cukup menciptakan takut ibu hamil. Kondisi lebih berisiko pada bunda yang memiliki riwayat kelahiran prematur, kenaikan berat tubuh selama hamil yang tidak normal. Namun apabila selama hamil dalan keadaan sehat tidak perlu terlalu khawatir apabila melahirkan sebelum usia kandungan 37 minggu. Pemeriksaan kehamilan penting untuk memantau kondisi kesehatan ibu hamil dan janin didalam kandungan.

Leher bayi terlilit tali sentra terjadi pada 25 persen ibu hamil, namun hal ini tidak perlu ditakutkan, lantaran sebetulnya cairan ketuban merupakan pelindung yang cukup untuk membatasi lilitan tali sentra ke leher janin. Sangat jarang, apabila tali sentra melilit leher janin hingga beberapa lilitan dan menjadikan duduk kasus serius.

Tidak cukup tenaga untuk mengejan hingga khawatir mengeluarkan kotoran ketika mengejan dikala persalinan, sanggup diatasi dengan latihan anastesi spinal dan epidural, relaksasi dan teknik pernapasan.

Persalinan dengan Operasi caesar, dikarenakan keadaan darurat, juga sering menjadi hal yang ditakutkan ibu hamil dikala persalinan. Hal ini tentu berafiliasi dengan biaya yang cukup mahal, padahal biaya yang dimiliki tidaklah banyak. Operasi caesar darurat, bisanya disebabkan lantaran dalam waktu 30 menit, detak jantung bayi tak terdengar kuat, plasenta terpisah dari dinding rahim, bayi terlilit tali sentra terlalu banyak, ketuban sudah pecah. Sebenarnya bunda tidak perlu khawatir, lantaran kasus-kasus ini terjadi tidak lebih pada satu hingga dua persen, dan sebetulnya sanggup dideteksi apabila kau melaksanakan Pemeriksaan Kehamilan rutin.

Ringkasan:
  • Ketakutan Ibu Hamil yang sering dirasakan ialah Keguguran, cacat bawaan, Kelahiran prematur, Leher bayi terlilit tali pusat, dan persalinan dengan Operasi caesar,
  • Mengatasi Ketakutan Ibu Hamil mengenai janinnya sanggup diatasi dengan melaksanakan investigasi kehamilan rutin, satu bulan sekali ke bidan atau dokter kandungan.

Saturday 24 March 2018

Sejarah Alat Tes Kehamilan

 apabila ingin mengetahui hamil atau tidak diharapkan waktu dua ahad Sejarah Alat Tes Kehamilan
Zaman dahulu sekitar 30 tahun lalu, apabila ingin mengetahui hamil atau tidak diharapkan waktu dua minggu. Adapun cara mengetahui kehamilan adalah, calon ibu harus tiba ke klinik untuk melaksanakan cek urine atau investigasi rahim. Namun untuk ketika ini, apabila kau ingin mengetahui hamil atau tidak cukup mengunggu dalam hitungan menit, dan tes kehamilan dapat dilakukan dirumah dan dilakukan sendiri.

Alat Tes kehamilan yang dapat dilakukan di rumah ditemukan oleh Margaret Crane. Hal ini berawal ketika ia melihat tumpukan kertas-kertas tes kehamilan di ruang dokter Margaret Crane memikirkan bahwa seorang perempuan seharusnya dapat melaksanakan tes kehamilan itu secara berdikari dan dapat dilakukan di mana saja.

Margaret Crane yang pada tahun 1960-an bekerja sebagai desainer lepas mengungkapkan iden mengenai tes kehamilan tersebut kepada teman-temannya. Namun ternyata balasan yang ia terima justru negatif.

Teman-teman kerja Margaret Crane menyampaikan bahwa dirinya ajaib dan tidak sepatutnya mempunyai pandangan gres ibarat itu. Hal ini dikarenakan Wanita dianggap tidak berhak melaksanakan cek kehamilan sendiri, alasannya yakni semua yang berkaitan dengan kehamilan ada di tangan dokter.

Namun ternyata Crane mengabaikan suara-suara sumbang itu. Wanita yang ketika ini berusia 75 tahun tetap membuatkan idenya. Di tahun 1976 Margaret Crane membuat prototipe pertama alat tes kehamilan. Alat tes yang diberi nama Predictor itu kemudian mendapat persetujuan dari tubuh POM Amerika Serikat.

Margaret Crane tidak pernah mendapat uang dari paten inovasi mengenai Tes Kehamilan tersebut. Padahal, ketika ini hampir setiap menit perempuan di seluruh dunia melaksanakan tes kehamilan dengan gampang melalui hasil karya ciptaannya tersebut.

Ringkasan:
  • Sebelum ditemukan tes kehamilan calon ibu membutuhkan waktu 2 ahad untuk mengetahi hamil ataukah tidak,
  • Tes kehamilan pertama kali ditemukan oleh Margaret Crane pada tahun 1976 dan telah diakui oleh tubuh POM Amerika Serikat,

Wednesday 21 March 2018

Manfaat Fetomaternal Pada Kehamilan Risiko Tinggi

 pada Kehamilan Risiko Tinggi bertujuan untuk mencegah terjadinya ancaman dan komplikasi ya Manfaat Fetomaternal pada Kehamilan Risiko Tinggi
Pemeriksaan Fetomaternal pada Kehamilan Risiko Tinggi bertujuan untuk mencegah terjadinya ancaman dan komplikasi yang lebih besar terhadap ibu dan janin di dalam kandungan.  Adapun yang termasuk kehamilan risiko tinggi ialah kehamilan yang dijalani oleh penderita penyakit jantung, keguguran berulang, diabetes, asthma, gangguan paru dan thalasemia.

Sebagai pencegahan, perempuan yang termasuk dalam Kehamilan Berisiko,  untuk memeriksakan diri ke dokter sub-spesialis fetomaternal. Sub-spesialisasi fetomaternal merupakan salah satu cabang kedokteran kandungan dan kebidanan (obstetri dan ginekologi). Dokter fetomartenal bsa mendiagnosa atau mendeteksi kelainan pada janin atau ibu dengan lebih akurat dan spesifik, sehingga sanggup dilakukan pencegahan atau pengobatan terhadap kegawatan kehamilan.

Pemeriksaan Dokter Fetomartenal dimaksudkan untuk mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi pada ibu dan janin dalam kandungan sedini mungkin.  Dokter fetomaternal sanggup mendeteksi dini kelainan genetik, gangguan pembentukan organ tubuh, kelahiran prematur, kemungkinan keguguran, bahkan mendeteksi kelainan kromosom.

Saat melaksanakan investigasi Fetomaternal, dokter sub-spesialis fetomaternal biasanya memakai alat ultrasonografi atau USG. Dan dengan semakin maju teknologi medis ketika ini, dokter sanggup menerima hasil investigasi yang lebih akurat dan cepat. Sedangan untuk mengetahui apakah janin memiliki kelainan darah, atau kromosom, diharapkan tes lanjutan di laboratorium dengan rekomendasi dokter sub-spesialis fetomaternal.

Kelainan atau kondisi medis abnormal pada janin di dalam kandungan, ada yang sanggup diterapi, menyerupai misal bisul kuman. Tapi, ada juga kelainan yang memang tidak sanggup dilakukan terapi yang tidak. Pada kasus ini, dokter akan memberi isu kepada pasien kemungkinan terburuk yang mungkin terjadi. Hal tersebut bertujuan calon ayah dan ibu sanggup memersiapkan mental dengan lebih baik, dibandingkan apabila mereka mengetahui adanya kelainan pada kehamilan, ketika persalinan.

Ringkasan:
  • Kehamilan berisiko terjadi pada penderita keguguran berulang, penyakit jantung, diabetes, gangguan paru, asthma, dan thalasemia.
  • Pemeriksaan Fetomaternal bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya kelainan pada janin di dalam kandungan,
  • Pemeriksaan Fetomaternal sanggup mendeteksi apabila adanya kemungkinan keguguran, kelainan genetik, kelahiran prematur, gangguan pembentukan organ badan dan mendeteksi kelainan kromosom.